Jam masih menunjukkan pukul 15:00, tapi iqbaal sudah stanby di depan kampus sasha, senyum nya tidak bisa berhenti sedari pagi tadi. Suasana hati nya sedang berbunga-bunga.
Meskipun sasha masih menolak perjodohan ini, tetapi iqbaal yakin. Sasha pasti akan menerimanya kembali. Karna ini awal dari semuanya.
Setangkai mawar merah sudah iqbaal beli, sebelum ia menuju kampus sasha. Iqbaal fikir dengan memberi sasha mawar merah, sasha akan sedikit luluh dengan nya.
Masih ada waktu beberapa menit lagi, iqbaal berlari menuju warung tenda kecil untuk membeli air mineral dingin. "Sasha pasti haus"
Setelah iqbaal kembali ke mobil nya, ternyata sudah ada sasha di sana. Bersender lelah di sisi samping mobil iqbaal.
"Sha"
"Dari mana aja sih"
"Ini buat kamu"
iqbaal menyodorkan minuman dingin yang baru ia beli, tetapi Sasha tidak langsung mengambil nya. Di tatap nya botol minuman itu dengan tersenyum. Entah mengapa hati nya berbunga hanya karna dapat perhatian kecil dari iqbaal.
"Ini!! Kamu pasti haus kan?" sasha menerima nya, meneguk nya hingga tersisa setengah. "Makasih" sembari mengambil tutup botol yang iqbaal pegang.
"Haus banget yaaa??? Hhhehe" sasha hanya tersenyum.
"Yuk" iqbaal membukakan pintu mobil nya, membiarkan pintu nya terbuka lebar. Sasha hanya tersenyum, dan dia mendapati setangkai mawar merah di kursi yang akan ia duduki.
Sasha ternganga, lagi-lagi perbuatan iqbaal sukses membuat hatinya berbunga-bunga. Senyuman yang sudah lama menghilang kini hadir kembali.
Sasha mengambil bunga nya, kemudian berbalik arah menghadap iqbaal. Senyum nya merekah, manis! Manis sekali.
"Iqbaaaaallllll" sembari memeluk iqbaal dengan erat nya, dan iqbaal yang mendapat pelukan tiba-tiba hanya bisa pasrah, hati nya berdegup dengan kencang nya, sangat terkejut meskipun senang.
"Makasih"
"Kamu suka" sasha hanya mengangguk
"Kalau kamu mau, aku bisa bawain bunga mawar tiap hari buat kamu.!! Kalau bisa se kebun-kebun nya. Lantas iqbaal tertawa bahagia, dan sasha memukul lengan iqbaal gemas kemudian ikut tertawa.
Setelah mobil sudah keluar dari kampus, sasha tak henti-henti nya tersenyum. Pipi nya memerah alami, hati nya berdegup kencang kala iqbaal meraih satu tangan nya dan menggenggam nya erat.
"Sha!"
"Heem" menoleh ke arah iqbaal.
"Please jangan nolak perjodohan kita??"
"Aku nggak tau baal"
"Aku sayang kamu sha, dari awal kita ketemu sampai sekarang. Rasa itu nggak pernah hilang. aku udah coba berulang-ulang kali ngelupain kamu. Tapi aku nggak bisa"
"Knapa kamu mau nglupain aku?? Hah!!"
"Karna aku fikir kamu udah bahagia sama..." iqbaal tidak meneruskan nya dan kemudian menatap sasha nanar.
Sasha sudah tertunduk lemas, air mata nya siap untuk jatuh. Tapi ia tahan mati-matian agar tidak jatuh di hapadan iqbaal.
Tapi nyatanya nggak bisa, semakin sasha tahan! Butiran bening itu semakin mendesak untuk keluar. Dan iqbaal yang menyadari itu, ditariklah pundak sasha, dan menyandarkan di bahu nya.
Tangan iqbaal telulur mengelus rambut sasha, membiarkan nya menangis disana. Sasha menumpahkan semua tangisan nya, semoga bisa sedikit mengurangi rasa sedih nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bahagia Ku
Dragostepertemuan nggak sengaja antara sha" dan iqbaal dan keadaan yg mengharuskan mereka menikah.