perjuangan

1.5K 99 14
                                    

Mama dina sudah mengetuk pintu kamar sasha berkali-kali, tapi siempunya masih betah dalam mimpinya. Masih bertahan di alam bawa sadar nya, Padahal pagi ini sudah menunjukkan pukul 07:00.

Sasha ada kelas pukul 08:00 pagi ini, tetapi sampai sekarang belum ada tanda-tanda sasha bangun dari tidur nya. Rupanya kejadian semalam membuat sasha malas untuk beraktifitas hari ini.

Mama nya mencoba untuk mengetuk yang terakhir kali, kalau sasha masih belum bangun? Terpaksa harus turun ke bawah dan mengambil kunci cadangan guna untuk membangun kan sasha.

Di saat mamanya ingin berbalik arah, pintu kamar sasha perlahan terbuka! Menampilkan sasha yang masih memakai piyama semalam dan rambut yang masih acak-acakan macam sarang burung walet. Hhhheee

"Ya ampun sayang????? Ini udah jam berapa!!"

"Apasih maa??"

"Apa-apa!!, coba liat sekarang jam berapa...??"

Sasha tidak menjawab, dia hanya menutup pintu kamar nya dengan keras. sasha berlari menuju kamar mandi, hanya mandi bebek. Syukur-syukur sudah basah.

Setelah selesai dengan mandi nya, sasha membuka lebar-lebar lemari pakaian nya. Mengacak-acak semua yang ada di dalam nya.

Setelah mendapat apa yang dia mau, dengan cepat sasha memakai nya. Menoleh sekilas ke arah kaca, melihat wajah nya yang sangat kusut.

Sasha tidak sempat memoles wajah nya, dengan cepat sasha meraih handphone dan tas nya. Dengan sedikit berlari ke lantai dasar rumah nya menuju meja makan.

Sasha berhenti sejenak dan memicingkan matanya, kala melihat punggung laki-laki yang tidak dia kenal. "Siapa sih, pagi-pagi udah bertamu" gumam sasha.

Sasha berjalan pelan ke arah meja makan, saat ia ingin mengintip siapa sih lelaki di meja makan itu, rupanya lelaki itu lebih dulu menoleh ke arah sasha.

"Pagi sashaaaa" dengan senyum yang sangat mengembang di wajah nya.

"Pagi" dengan jutex nya.

"Eh sarapan yuk??"

"Hah!!!"

"Ayo sarapan" dengan sigap iqbaal menarik tangan sasha dengan lembut, menyiapkan kursi untuk sasha duduki. Dan sasha hanya terdiam memandang iqbaal yang tersenyum sedari tadi.

"Ngapain lo pagi-pagi udah di rumah gue"

"Jemput"

"Jemput siapa?? Mama!!!"

"Kamu lah"

"Ogah"

Sasha masih sangat sakit hati bila melihat iqbaal, pasal nya kemaren iqbaal menolak perjodohan nya. Sasha kecewa, pasal nya dia sudah sangat menerima perjodohan ini. Tapi iqbaal mala menolak nya mentah-mentah.

Sebenarnya sasha masih belum bisa membuka hati untuk laki-laki lagi setelah kejadian hampir setahun yang lalu, setelah kejadian di apartemen iqbaal! sasha pulang dengan berjalan kaki, dia bingung harus kemana, karna nggak mungkin dia pulang ke rumah dalam keadaan yang kalut karna berbadan dua. Dan yang lebih parahnya lagi, pacar nya menghilang saat tau sasha mengandung anak nya. Sungguh biadab.

Sasha berjalan dengan langkah gontai dan menangis, dia tidak menghiraukan lalu lalang kendaraan yang sedang ramai, karna jam segini masih jam berangkat nya orang kantoran.

Hingga saat dari arah berlawanan muncul pengendara motor yang menabrak sasha, sasha terpental beberapa meter. Darah dari selangkangan nya sudah tercurah deras, dan sasha tidak sadarkan diri.

Beruntung lelaki yang menabrak sasha mau bertanggung jawab dan membawa nya ke rumah sakit terdekat.

Luka nya tidak begitu parah, hanya saja bayi dalam kandungan nya tidak dapat di selamat kan. Orang tua sasha terkejut sesaat ketika dokter mengatakan bahwa pasien mengalami keguguran, di karenakan benturan di perut nya yang sangat keras.

Bahagia KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang