hilang

1.6K 84 36
                                    

Semua sibuk mencari rey yang hanyut terbawa arus yang cukup deras, sasha yang dengan posisi terduduk di tanah menangis dengan menjadi-jadi.

Lelaki yang menghilang hampir 2 tahun terakhir itu tiba-tiba datang, tetapi dia seperti tidak mengenali sasha. Wanita yang sudah dia buat hidup nya menjadi hancur.

Beruntung keluarga iqbaal mau menerima sasha apa adanya, menerima semua masa-masa kelam sasha, menerima kalau sasha pernah mengandung dulu. Sungguh bahagia bukan sasha mempunyai calon mertua sebaik orang tua iqbaal.

Sasha bersyukur, tapi di sisi lain dia juga belum sepenuh nya melupakan lelaki yang sudah menemani nya 3 tahun lalu, perhatian, cinta dan kasih sayang nya sungguh masih melekat di ingatan sasha.

Walaupun lelaki itu sudah membuat hidup nya menjadi kelam.

***

Iqbaal dan cipta asisten rey berlari ke pinggir sungai, mengejar rey. Semua tampak panik dengan keringat yang bercucuran dan rasa lelah yang berlebih karena berlari. Tidak menyurutkan iqbaal dan cipta untuk tetap mencari rey.

Sasha hanya bisa menangis dan berdoa supaya rey bisa cepat di temukan, dia tidak ingin rey menghilang untuk yang ke dua kalinya.

Rasa sayang yang begitu besar mampu menghilangkan semua rasa kecewa yang rey pernah buat dulu. Walaupun sasha sudah mencoba melupakan rey, tapi dia masih sedikit menempati sisi di hatinya.

Sasha mengusap wajah nya dengan kasar, menghapus airmata nya kuat-kuat. Mencoba berdiri dan akan berjalan ke arah mereka yang mencari rey.

Rey, aku merindukan mu.

Sasha kembali menangis, mengingat kenangan manisnya dulu bersama rey.

Tiba-tiba rey menutup mata sasha dari belakang dan mengajaknya berjalan menuju taman sekolah mereka.

"Rey, aku takut jatuh kalau mata ku kamu tutup gini" sasha merengek.

"Sayang kan aku pegangin kamu".

"Kita mau kemana sih?.

"Nggak kemana mana kok." Rey tertawa tapi ia tahan.

"Iiihhh sayaaankkk"

Rey hanya tertawa dan sasha cemberut.

"Surprise" seraya melepas tangan nya yang menutupi mata sasha saat sampai di taman sekolah.

Sasha menganga melihat semua kejutan di hadapan nya, bunga tabur yang di tata secantik mungkin dengan berbentuk love.

Dan di tengah-tengah nya ada meja yang di atas nya ada satu buah tart bertuliskan. Happy birthday my lovely sasha ke 18 th. Dan satu kotak kado yang ukuran nya lumayan besar.

Rey menuntun sasha untuk mendekat ke arah kue, di samping kanan dan kiri sudah di hias dengan bungan yang berwarna warni nan cantik.

Sasha memberhentikan langkah nya kemudian menghadap ke rey, di peluk nya rey dengan sekuat tenaga nya hingga rey terhuyung ke belakang.

"Sayang aku kaget" sasha tidak membalas nya, hanya terdengar suara isakan tangis dari sasha. "Makasih rey"

"sayang di sebuah hubungan itu tidak ada kata terima kasih, ngerti". Dan sasha hanya mengangguk. Kemudian mereka melanjutkan berjalan menuju kue yang lilin nya sudah siap untuk di tiup.

***

Iqbaal kembali berjalan ke arah sasha, dia lupa sudah meninggalkan sasha sendirian. Berjalan lemas dan menunduk, memikirkan semua kejadian beberapa jam yang lalu.

Cipta sudah menelfon tim sar, meminta tolong untuk mencari rey yang hanyut entah kemana, dan dia menyuruh iqbaal untuk kembali ke sasha. Dengan alasan karena sendirian.

Sasha berlari kala melihat iqbaal berjalan ke arah nya, memeluk nya dengan erat dan air mata yang berjatuhan.

"Gimana baal, ketemu". Iqbaal hanya menggeleng lemah, sasha melepaskan pelukan nya dan menggeleng dengan kuat. Bruuukkk Tiba-tiba sasha jatuh pingsan.

Iqbaal menahan punggung sasha supaya tidak terjatuh ke tanah.

Baju putih yang di kenakan sasha sudah membaur dengan tanah.

Iqbaal menepuk-nepuk pipi sasha dengan pelan, berharap sasha segera sadar dari pingsan nya.

Dengan susah payah iqbaal menggendong sasha menuju ke mobil dan membawa nya ke rumah sakit terdekat.

***

Sudah lebih dari satu jam sasha pingsan, dan masih belum ada tanda-tanda akan sadar.

Dokter sudah memeriksanya, tidak ada luka yang serius, hanya kecapek'n dan kondisi perut yang belum di isi.

"Saya permisi keluar, kalau pasien sudah bangun bisa panggil saya". Kata sang dokter setelah selesai memeriksa keadaan sasha.

"Iya dok, terima kasih".

Tiga puluh menit dari keluarnya dokter indra yang terlihat dari name tag itu, sasha sadar dari pingsan nya.

Uuuunggghh.

Dengan sigap, iqbaal berdiri di samping sasha. Mengelus rambut sasha dengan pelan lalu mencium nya dengan lembut.

"Kamu udah sadar". Ucap iqbaal dengan lembut, tetapi sasha seakan-akan masih mengumpulkan nyawanya.

"Aku dimana baal?" tanya sasha kala dia melihat ke sekeliling arah yang hanya menampilkan tembok cat berwarna putih.

"Di rumah sakit sayang" iqbaal kembali mengelus rambut sasha dengan penuh kasih sayang. "Tadi kamu pingsan".

"HAH, Pingsan?". Tanya sasha tidak percaya.

"Iya, tadi kamu pingsan, untung pas aku udah balik ke kamu. Kalau nggak, aku nggak bakal bisa maafin diri aku sendiri".

Iqbaal mencium kening sasha dengan lembut dan lama, seakan memberi kekuatan dan semangat kalau dia akan baik-baik saja.

Tetapi ciuman iqbaal semakin membuat nya bersedih, dan sasha baru mengingat kalau rey tenggelam dan terbawa arus yang cukup deras.

"Reyhan udah ketemu baal? Tanya sasha lirih dan sangat hati-hati.

Iqbaal memandang wajah sasha dengan intens, bagaimana bisa dia mengenal reyhan.

Sedangkan reyhan, setelah mengalami kecelakaan dia menetap di luar negri. Dan saat ini dia kembali hanya karna ingin memenuhi permintaan sahabat nya Iqbaal.

"Kamu kenal rey, reyhan?".

Sasha di buat bingung dengan pertanyaan iqbaal, bingung harus menjawab apa.

Atau memang sasha berterus terang kalau reyhan adalah mantan pacar nya terdahulu yang sudah menghamili nya.

"Rehyan ituuu.......

Hayoooo..

Haaii ada yg kngn aku nggk???
Sasha ngasih tau ke iqbaal nggk ya soal reyhan.

Maaf kalau ceritanya semakin nggak jelas..

Btw ada yg tau nggak ya tanggal 3 april itu ada apa????

Mksh yg udah berkenan vote dan meluangkan waktu nya untuk baca cerita ini..

#dirumahaja

27-03-2020

Bahagia KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang