Apa kabar kamu yang ada di sana?
Yang kerap menunda jam tidurku hingga subuh setengah 5.
Insomnia ku makin parah.
Seiring cintaku padamu yang kian tak terarah.Semalam aku menunggumu.
Untuk datang di ruang tempat biasa aku bertamu.
Keramahanmu menyebut namaku, selalu menyisakan rindu yang menggaduh.
Lama lama jadi hantu di kamarku.Tapi, kamu tak datang. Suaramu tak kunjung menjelang.
Secangkir kopi sudah terhidang menunggu perbincangan.
Seperti bintang pada langit kelam yang kehilangan.
Atau pagi yang terlambat datang. Pada hati yang butuh ditenangkan.Ingin ku kulipat jarak dan waktu.
Rumus matematika yang membuatmu jadi jauh.
Pagi ini aku ingin ada di halaman rumahmu, bagian depan, di sebuah taman.
Membawa sarapan dan harapan walau mungkin ada sedikit segan.Tapi aku takut.
Bagaimana bila rasa ini terus berlanjut?
Atau kamu yang tiba-tiba berkata bahwa kamu telah dimilikinya?Ah sudahlah.
Mungkin kamu bisa kucintai tanpa aku harus banyak bertanya.
Galaksi dipikiranmu terlalu luas untuk aku ulas. Kapal pikiranku bisa kandas.
Kedalaman hatimu terlalu diam dan kelam untuk aku bisa menyelam.Mungkin kita begini saja ;
Membiarkan perasaan ini tumbuh sebisanya.
Kadang cinta tak harus dibedah dengan paksa.
Beberapa, cukup dihidangkan dalam rahasia.