Aleta Sherly Agatha

62 20 3
                                    

Happy Reading!

Malam itu,malam yang sangat indah bagi Aleta. Dimana dia bisa bersama dengan Derren dengan waktu yang cukup lama

"Aleta, udah jam 8. Pulang ya?" Tanya Kak Derren

"Tapi Aleta masih belom pengen pulang" jawab Aleta sambil meniup kecil kopi panas nya di tengah dingin nya malam

"Udah malem sayang" dari pada merusak malam ini dengan perdebatan yang sebenernya gak penting penting banget, Aleta memilih untuk mengalah dan pulang bersama Derren

                                ●●●●●●●●●

"Astaga ini anak" geram kakak nya

"ALETA! BERANGKAT SENDIRI LO YA, UDAH JAM SETENGAH 6 LO BELOM BANGUN!!" teriak Bang Keenan yang sudah siap berangkat ke sekolah. Emang kakak nya itu anak rajin, pinter, sayang nya playboy saking ganteng nya

Perlahan mata nya terbuka dan

"ANJIRRRRR ABANGGG AAAAAAHHHH GA BANGUUUNINNNNN"

"Berangkat sendiri lo ya! Gue udah telat, anjir emang gua tungguin di bawah kirain lagi siap siap tau nya masi molor lo kambing" gumam kakak nya dan keluar dari kamar Aleta

"Duh gara gara mimpi hujan martabak keju jadi telat"

Sekitar 30 menitan untuk bersiap kini seorang Aleta yang terkenal disiplin di sekolah nya itu sekarang tengah ikut hormat bendera bersama dengan brandalan SMA Merdeka

"Wakil apaan begitu"

"Waketos gadungan ew"

Anjir sumpah ya rasanya pengen bekoar aja.




Bel istirahat kian menggema di seluruh penjuru sekolah, merupakan hal yang di nanti nanti oleh seluruh warga SMA Merdeka, tak terkecuali Aleta.

Perut nya tak akan tahan jika masalah makanan, untung saja hukuman nya hanya berlaku sampai bel istirahat pertama jadi dia bisa cepat cepat ke kantin dan kembali ke kelas.

"Aleta!"

Baru selangkah Aleta ingin pergi dari lapangan. Dia sudah dipanggil lagi, dengan orang yang tidak asing baginya

Glen theo.

Dengan malas Aleta menoleh ke sumber suara dan menaikan kedua alis nya. Kemudian Glen berjalan mendekat ke arah Aleta

"Kenapa telat?" Tanya glen sambil memasukan tangan kirinya ke kantong celana

"Kesiangan"

Glen memutar bola mata nya
"Lo bisa jadi contoh gak si! Ke sekolah aja telat, urat malu lo kemana sebagai wakil ketos?" Bentak Glen

"Ya maaf, kan gue ga---"

"Bersihin kolam renang sekarang, gue gak mau denger bantahan apapun dari lo" kemudian Glen pergi meninggalkan Aleta di tengah terik nya matahari siang itu.

Mau gak mau ya Aleta tetep melakukan apa yang Glen suruh, dia tidak bisa bohong bahwa tubuh nya kini sangat lemas, perut nya sangat lapar apalagi ditambah membersihkan 1 kolam renang yang luar biasa luas nya

Dan hanya melakukan nya sendiri."sumpah itu orang ya, kalo bukan atasan gue udah gue masukin kawah Gunung Merapi!" Gumam Aleta dalam hati nya

Setelah 3 jam pelajaran berlalu, dia selesai membersihkan kolam. Pelajaran hari ini hanya sampai 9 jam saja

Jadi hanya sisa 2 jam jika dia ingin masuk kelas nya. Percuma saja bukan? Huh, hari ini sama aja dia tidak sekolah

"WOI WAKETOS!" Teriak Danial dan teman-teman nya dari arah pintu masuk kolam renang.

Aleta menoleh ke arah Danial tanpa berekspresi apapun, kemudian Danial berjalan mendekat ke Aleta, setelah sampai di hadapan nya Aleta mundur satu langkah

"L-lo mau apa, Dan?" Tanya Aleta berhati hati

"Gue tadi ada kelas renang, tapi kotor kolam nya, terus pas gue kesini lagi udah bersih, nah sekarang gue mau renang sama temen temen gue" ucap Danial dengan muka jahil nya yang selalu terlihat di wajah nya

"Tapi kelas nya udah lewat, kolam nya juga baru gue bersihin, nanti kotor lagi, ogah banget bersihin nya" ucap Aleta

"Terserah gue dong, mau tuh kolam kotor apa nggak yang bersihin aja lo, peduli gue apaan?" Ucap Danial

"Ya gue gak mau ngijinin lo, tinggal 2 jam lagi pulang jugaan" jawab Aleta

"Terserah gue, WAKETOS!"

"Gak bisa terserah lo lah, en---"

Byuurr!!

Tiba-tiba Aleta di dorong oleh salah satu teman Danial yang ada di belakang nya
"AHAHAHA MAMPUS!" semua nya tertawa melihat keadaan Aleta yang sangat memalukan bagi nya

"Kurang ajar lo semua!" Dia menahan tangis nya dan berenang ke tepian.

"Gak usah macem macem makanya sama gue, Le" ucap Danial dan pergi dengan teman teman nya

Aleta duduk di pinggir kolam renang dan menangis. Hari ini hari terburuk bagi nya, Keisya dan Dina pun juga tidak terlihat dari tadi

Sreet( anggep aja pintu di geser)

"Lo nangis?"

Tanpa menoleh Aleta tau siapa itu, kalian juga tahu bukan? Ya, dia Glen theo.

"Baju lo kenapa basah?" Tanya Glen sambil memegang baju Aleta yg basah kuyup

"Ck. Gak usah nanya nanya. Semuanya gara gara lo" jawab Aleta sambil mengelap air mata nya

Glen berjalan ke arah loker nya dan mengambil 1 handuk putih yang lumayan besar. Dan memakaikan ke tubuh mungil Aleta

"Pulang sama gue sekarang" ucap Glen dan menarik pergelangan Aleta. Dia pun menurut, entah kenapa saat Glen memegang tangan Aleta jantung nya 2x berpacu lebih cepat.

Tapi Glen merasa bersalah, dan dia baru ingat Aleta belum makan sedari tadi, pasti dia merasa sangat lapar

"Glen, lewat belakang aja, gue malu" ucap Aleta sambil menunduk memegangi tubuh nya yang terasa dingin dengan satu tangan

Glen mengiyakan. Dan mereka pergi ke area pelataran parkir kemudian beranjak meninggalkan sekolah

Selama di motor tidak ada yang membuka percakapan , semua nya hening. Sibuk dengan pikiran nya masing masing.

Hingga mereka pun tiba di perempatan jalan. "Rumah lo kemana?" Tanya Glen

"Belok kiri" jawab Aleta. Dan kemudian membelokan kemudi nya ke kiri. Sebenarnya Glen curiga kalo Danial dan teman teman nakal nya yang sudah mengganggu Aleta.

"Baju lo bisa basah kuyup itu kenapa?" Tanya Glen.

"Kecebur".

Glen menghela nafas nya berat. Harus sabar ngadepin cewek kayak lo, Le- Glen
"Ck. Iya gue tau lo kecebur, tapi karna apa?"

"Temen lo, si Danial. Dia sama temen-temen nya udah gila kali. Kurang ngajar banget nyeburin gue" jawab Aleta yang mulai kesulut emosi tapi bagi Glen itu lucu

"Emang gila kali,sama kayak lo Ahaahahah"

"Gak lucu, receh!" Bentak Aleta

"Enak banget ngomong" ucap Glen sambil memperhatikan Aleta yang sedang mengoceh nggak jelas dari kaca spion, gadis itu saja yang tidak sadar sedari tadi.

Mengulum senyum nya dan perlahan bibir nya bergerak mengucapkan sepatah kata

"Cantik".

To be continue..

Love in SilenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang