The Call

161 5 0
                                    

Key

Aku merebahkan tubuhku di kasur setelah mengganti dressku dengan PJ. Aku meraih ponselku lalu mengetik pesan singkat ke Aldo.

Key: Aldo.

Aldo: Ada apa?

Key: aku bosan

Aldo: aku juga

Key: haha

Aldo: kau bisa jaga rahasia tidak?

Key: tidak

Key: umm

Key: bisa

Aldo: serius

Key: bisa!

Aldo: oke

Hanya dalam hitungan detik, Aldo menelfonku.

"Ada apa?" tanyaku.

"Boleh bercerita?"

"Boleh." jawabku.

Aku mendengar suara isakkan Aldo di sebrang sana.

"Do, is everything alright?" tanyaku.

"Nope."

Aku mendengar Aldo menghembuskan nafas panjang.

"Cerita saja." ucapku.

"I'll never get over her getting over her."

Aldo mulai terisak lagi.

"Aku tidak tahu permasalahannya apa, Do. Aku tidak bisa membantu. Maukah kau menceritakan semuanya?" aku berbisik.

"Yeah. Aku dan Britt menjalin hubungan kau tau? Aku sangat mencintai Britt, sangat. Zeff dan Abet sudah menasihati ku berkali-kali bahwa Britt tidak baik untukku. Dia hanya memainkan hatiku. Dan itu benar, Key. Britt memanfaatkan uangku, bercumbu mesra dengan laki-laki lain didepan mataku dan...dan dia-"

Aldo mulai terisak lagi.

"Hey, jika itu membuatmu semakin sedih, tidak usah." bisikku.

"Nope, Key. Dan dia tidak menganggapku pacarnya. Dia tidak memutuskan hubungan kami, aku juga tidak mau memutuskan hubungan kami. Tadi, saat kau pulang, aku berniat ingin ke toilet. Aku mendengar suara desahan Britt dari salah satu toilet laki-laki. Setelah aku mendobraknya"

Aldo kembali terisak. Kini aku hanya bisa diam menanti agar Aldo bisa kembali melanjutkan ceritanya.

"She's making out with another guy, Key. Aku langsung berlari ke mobilku dan bergegas pulang, untungnya kau mengirimkan pesan singkat kepadaku, jadinya aku tidak jadi suicide."

"Jadi aku life savior kamu dong? Haha." Aku tertawa renyah.

She treats you so bad, and i'm so good to you, it's not fair.

"Iya. Makasih ya, Key. Thanks for being a friend."

And i'm stuck in the friendzone.

"Sama-sama, Do. Sekarang kamu istirahat ya." kataku.

"Okey, goodnight, Key."

Aldo mematikan sambungan telefonnya.

Aku meraih gitarku lalu memetik senar gitar dan mulai bernyanyi,

You call me up,

It's like a broken record

Saying that your heart hurts

That you never get over her getting over you.

And you end up crying

And I end up lying,

'Cause I'm just a sucker for anything that you do.

And when the phone call finally ends,

You say, "Thanks for being a friend,"

And we're going in circles again and again

I dedicate this song to you,

The one who never sees the truth,

That I can take away your hurt, heartbreak boy.

Hold you tight straight through the day light,

I'm right here. When you gonna realize

That I'm your cure, heartbreak boy?

I bite my tongue but I wanna scream out

You could be with me now

But I end up telling you what you wanna hear,

But you're not ready and it's so frustrating

She treats you so bad and I'm so good to you it's not fair.

And when the phone call finally ends

You say, "I'll call you tomorrow at 10,"

And I'm stuck in the friend zone again and again,

I dedicate this song to you,

The one who never sees the truth,

That I can take away your hurt, heartbreak boy.

Hold you tight straight through the day light,

I'm right here. When you gonna realize

That I'm your cure, heartbreak boy?

I know someday it's gonna happen

And you'll finally forget the day you met him

Sometimes you're so close to your
confession,

I gotta get it through your head

That you belong with me instead,

I dedicate this song to you,

The one who never sees the truth,

That I can take away your hurt, heartbreak boy.

Hold you tight straight through the day light,

I'm right here. When you gonna realize

That I'm your cure, heartbreak boy?

Aku berhenti bernyanyi lalu memulai menangis. Lagu itu sama dengan kisah cintaku yang miris, sakit. Terimakasih sudah menganggapku teman, Do.

Cotton Candy ✾ h.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang