Tinggalkan jejak sebelum membaca, ya.
Bahagia versiku sangat sederhana. Aku akan bahagia, kalau aku bisa membuat orang lain bahagia.
-SYAKIRA-
Syakira memasuki kelas setelah bel masuk berbunyi bersamaan dengan seorang guru yang memasuki kelas IPA-2, lalu memulai pelajaran pada siang yang terik ini.
Syakira terus menatap Deby yang duduk di depan nya, yang satu meja dengan Nita. Deby terlihat fokus dalam pelajaran, tapi sesekali dia melihat ponsel nya, tidak tahu untuk apa.
Maudy mencolek lengan Syakira, sepertinya sedari tadi dia mengamati gerak-gerik Syakira. "Kenapa lo?"
Syakira menggeleng pelan, "nggak, emang gue kenapa?"
"Gue tau, lo." kata Maudy.
"Tapi beneran, gue gapapa." Syakira meyakinkan.
Maudy menghembuskan napas nya perlahan, "yaudah kalau lo nggak mau cerita, tapi kalau lo punya masalah, jangan malu buat cerita ke gue."
Syakira mengangguk, "hubungan lo sama Rizal gimana? baik-baik aja kan?"
"Doain aja." ucap Maudy tersenyum.
Syakira menepuk pundak Maudy pelan, "pasti."
Kedua teman itu tidak menyadari, dari tadi di awasi oleh guru yang sedang menerangkan di depan kelas. "Syakira."
Dengan cepat sang empu menoleh dengan tatapan gugup nya, "iya pak."
"Maju kedepan!" pintah Pak Regi, selaku guru Bahasa sekaligus salah satu guru Bimbingan korseling itu.
Kesialan apalagi ini?
Syakira menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal. "Ada apa ya, pak?" tanya Syakira gugup.
Pak regi mengusap-usap kumis tebalnya, "sudah tau salah, malah nanya!"
"Cepat maju kedepan!" pintah nya lagi.
"Mampus lo, Ra!" teriak Gery puas.
Syakira memberikan tatapan tajam ke arah Gery, dia bangkit dari duduk nya, lalu berdiri di hadapan papan tulis. Pak Regi tak habis pikir, Syakira yang biasanya fokus dan rajin setiap pelajaran nya, tapi kini malah asik mengobrol.
"Kerjakan semua soal di papan tulis." pintah Pak Regi enteng.
Syakira menghela napas nya gusar, tidak adil, padahal Maudy juga yang membuatnya seperti ini. Syakira memang tidak memperhatikan ketika Pak Regi menjelaskan, tetapi untung saja, tadi malam dia sudah belajar. Untuk itu, dia dengan mudah nya menyelesaikan tujuh soal yang di beri Pak Regi.
"Sudah Pak." Syakira memberikan spidol papan tulis, lalu berniat untuk kembali duduk.
"Bapak belum nyuruh kamu duduk, Syakira!" kata Pak Regi dengan nada lantang nya.
Syakira membalikkan badan menatap Pak Regi bertanya-tanya, "jawabanya salah, pak?"
"Tidak ada yang salah, tapi bapak mau tanya sama kamu, kesini kamu!" ujar Pak Regi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SYAKIRA (SELESAI)
Roman pour AdolescentsSyakira Anatasya, gadis cantik yang sangat menyukai boneka Teddy Bear. Sifatnya tidak bisa di tebak, dia manja bahkan terkadang sangat cuek. Namun dia sangat pandai memasak. Sejak kecil, dia tidak pernah mendapat kasih sayang dari sosok Ayah. Hanya...