two

818 135 13
                                    

"Tapi tuan puteri, itu terlalu bahaya untuk anda. Lagi pula, anda bisa memerintah para pengawal kerajaan untuk memetik tulip dan anda dapat menanamnya di taman istana bukan?"

Heejin menatap penasihat di hadapannya ini dengan jengah, beberapa detik kemudian ia menjawab," Terserah. Aku sudah tak minat tentang bunga itu. Panggilkan Hyunjoon kemari saja." begitu perintah si mungil sambil menggoyangkan kedua kakinya.

Si penasihat mengangguk mengerti, dan sesegera mungkin meninggalkan ruangan pribadi sang tuan puteri.

Cklak!

Tak butuh waktu lama bagi Heejin untuk bertemu dengan Hyunjoon, kawannya. Hyunjoon datang cepat dari biasanya, bahkan keringat masih tampak menghiasi wajah rupawannya.

"Kenapa nona?"

"Oh ayolah Hyunjoon, aku tidak mau ya, kalau kau memanggilku nona, tuan puteri, atau apalah itu. Kita ini teman ya, dengarkan itu." kata Heejin.

"Ah sayang sekali kau belum jadi ratu, nona. Kalau sudah pasti aku akan menuruti perintahmu. Lagipula kan aku hanya diminta untuk melindungimu? Bukan untuk menuruti kemauanmu?" kata Hyunjoon, sembari menyeka pelipisnya yang memerah.

"Tck. Kemari, mendekatlah."

Persetan dengan ucapannya tadi, Hyunjoon menuruti permintaan Heejin. Ia mendekat lalu bersimpuh di bawah Heejin.

"Seharusnya tak harus begini juga, Hyunjoon." ucap Heejin samar,sambil meneliti wajah Hyunjoon yang terlihat jantan itu.

"Ada apa dengan pelipismu?" tanya Heejin perlahan. Jemari lentiknya mengusapi pelipis Hyunjoon lembut, setelah itu, Heejin tiupi penuh kasih tanpa henti.Merasa tak mendapat jawaban dari Hyunjoon, Heejin mencoba melempar pertanyaan lagi kepada Hyunjoon.

"Coba kutebak, tadi kau latihan, lalu pelipis mu ini terkena pedang kayu, benar?"

Hyunjoon mengangguk samar.

"Sudah kau obati belum?"

"Belum."

"Tunggu disini aku akan—"

"Tidak. Tak perlu, cukup tiupanmu saja, nona."

Barusan, tangan Hyunjoon memegang erat tangan Heejin. Hyunjoon mau Heejin tetap disini, menemaninya. Itu lebih baik.

"Hhh, Hyunjoon..."

"Ya?"

"Mau ku dongengkan?"

"Apapun itu, aku pasti mau."


-o0o-

Sore itu, saat matahari sudah mulai menghilang di balik pegunungan, Hyunjoon terbangun. Yang terdengar pertamakali adalah kekehan seorang gadis.

"Hyunjoon! Boo!"

"Oh, astaga."

Hyunjoon kaget, ia bangun secara cepat dari pangkuan Heejin. Jadi aku tadi tertidur di pangkuannya ? batin Hyunjoon dalam hati.

"Maaf ya nona, aku memang—''

"Hehe tak apa, kau pasti lelah tadi. Dan coba lihat pelipismu! Kau telah sembuh, loh!" kata Heejin semangat.

"Oh. Ya benar, aku sembuh. Siapa yang mengobatiku?"tanya Hyunjoon.

"Aku." kata Heejin bangga. Eh, bohong maksutnya.Padahal bukan dia yang mengobati, tapi ya sudah, Hyunjoon percaya saja.

"Hmmm, apa agendamu sore ini puteri?"

"Joon! Ayo keluar!"

" Ke taman istana maksut mu?"

"Aaa, bukan ituuuu. Ada taman bunga rahasia di dekat perbatasan, kudengar saat menguping beberapa maid disini, dan katanya banyak sekali bunga yang bermekaran saat ini juga. Ayolah Joon, aku ingin sekali, sangat amat ingin melihatnya."

Hyunjoon menggeleng," Tidak."

"Ohhh ayolahhhh ya?ya?ya?"

Rajuk Heejin. Hyunjoon tetap menolak. Walaupun nanti, Heejin akan menangis keras layaknya bayi yang kehilangan dotnya, Hyunjoon akan tetap menolaknya.

"Kalau begitu aku kabur."

"Silakan, maka Raja akan sangat marah kepada anda. Dan anda akan merasakan pedihnya istana bawah."

"Ugh astagaaaa...." Heejin mengacak rambutnya gemas. Bung, serius, Heejin adalah penggemar bunga-bunga nomor satu di dunia. Kalau sampai ia melewati hal ini, bisa di pastikan, ia akan menangis layaknya bayi.

"Baiklah, ayo.''

"Eh?"

"Diam-diam ya?Aku akan meminjamimu sebuah topeng, jangan coba-coba di lepas. Paham?"


Ya begitulah remaja. Kadang, hal yang berbahaya sekalipun akan mereka tantang demi tercapainya sebuah keinginan. Seperti Heejin, ia benar-benar senang saat itu. Namun, dibalik rasa senangnya, ia juga merasa takut. Bagaimanapun,ia juga tak tau apa yang kedepannya terjadi kalau ia terus-terusan seperti ini.

"Kenapa?"

"Hyunjoon, jaga aku ya. Jaga dirimu juga."

"Iya, Heejin. Selamanya"

TBC

The Princess of Oria ✓ |  Jinverse Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang