Srek
Srek"Ssst, Hyunjoon-ah. Kita tak pakai kuda saja?" tanya Heejin lirih kepada Hyunjoon yang memegang erat-erat tangan kanan di depannya.
"Tidak, hal itu lebih berbahaya, nona." kata Hyunjoon, lalu menarik tangan Heejin lagi untuk berlari lebih jauh, ke balik pohon besar.
"Aaa tapi aku lelah, tau." keluh Heejin sesaat. Hyunjoon terkekeh.
"Mau ku gendong?"
"Mau, tapi kita berbalik arahnya. Aku lelah, sungguh." kata Heejin sambil menunjuk kebelakang.
Hyunjoon berjongkok di depan Heejin," Ayo naik nona. Aku antar ke ladang itu tanpa mengurangi tenagamu."
"Kau ini sungguh batu! Aku 'kan jadi semangat melihat bunga-bunga itu..."
"Jadi?Bagaimana menurut nona?"
"Ayo kembali, mungkin sebentar lagi ayah akan mengajakku makan malam?"
"Yakin?"
"Yap!"
"Eh tapi, tau tidak? Aku mau bicara Joon, kenapa topengmu sangat aneh? Kalau boleh jujur, aku sama sekali tidak bisa melihat saat kau ajak berlari tadi, tapi aku masih tetap bisa berlari dan bernapas, loh." kata Heejin. Hyunjoon kemudian tersenyum simpul.
"Tentu saja, topeng itu telah di mantrai oleh penyihir istana. Dan, topeng itu terbuat dari kulit manusia." kata Hyunjoon lirih. Heejin mungkin tak dapat mendengarnya.
"Tadi kau bilang apa?"
"Tidak ada.''
"Huh, kalau begitu ayo pulang saja," ujar Heejin.
"Yakin?"
"Ish, yakin! Lagi pula mawar-mawarku juga juga belum layu."
"Mau ku bantu layu kan nona?"
"Tentu tidaaak!"
-o0o-
Seharusnya hari ini adalah hari terakhir Hyunjin dan Eric di Oria. Tapi Hyunjin bilang, ia akan menetap di Oria selama beberapa minggu kedepan . Alasannya ia ingin menyegarkan pikiran usai di latih keras dengan beberapa pemain pedang yang handal di Oria. Toh, sebulan ini tidak ada latihan untuk Eric dan Hyunjin.
"Kenapa kau tidak kembali saja?"tanya Eric, sambil menaruh barangnya diatas kuda.
"Hh sudah kubilang, aku kan ingin liburan."
"Oh benar juga." kata Eric, Hyunjin mengangguk . Lantas, Hyunjin membuka suara," Di Floria, kau mau melakukan hal apa?"
"Entahlah, berkencan bersama Nagyung mungkin? Haha." tawa Eric terhenti kemudian," Atau tidak. Aku yakin, ibunya si sipit itu terus-terusan mengajak ibu Nagyung untuk pesta minum teh, dan akan ada perjodohan antara mereka berdua-persetan lebih baik aku cari makan saja."
Hyunjin tergelak," Kau juga sipit bodoh...."
"Ya apapun itu. Bedanya aku lebih tampan." kata Eric, sambil menaiki kudanya.
" Aku benar-benar pulang lalu sakit hati disana. Kau yakin kau temanku?"
"Jangan menyalahkanku juga! Lagi pula, kau bisa mengencani Kak Eunseo kan?"
"Aku bukan tipe seperti itu Hwang Hyunjin, oh ayolah aku yang bodoh bercerita soal cinta pada pemuda yang tak punya pengalaman jatuh cinta."kata Eric
"Terserah. Tapi, sebelum kau pergi, kau tau apalagi soal Puteri Heejin?"
"Dia cantik,"
"Kalau itu, akupun tauuuu bodoh!" lama-lama Hyunjin dibuat kesal oleh ucapan sahabatnya itu.
"Aku juga kurang tau ya, Hwang Hyunjin. Tapi kalau kau benar-benar ingin tau, kau bisa membaca banyak buku tentang fakta Puteri Heejin di tempat apa itu? Pupustakaan? Ah perpustakaan! Di perpustakaan kota." kata Eric
"Kedengarannya menarik?"
"Ya, kau menyeramkan. Aku pulang dulu! Sampai jumpa!"
"Ya, sampai jumpa! Jangan keseringan sakit hati!"
Apa tadi kata Eric? Pupustakaan? Atau perpustakaan? Atau apalah itu yang penting, besok pagi Hyunjin harus kesana.
TBC
M
aaf banget kawan-kawan, aku ngaretnya keterlaluan ya? ;.;
Aku sibuk sekali akhir-akhir ini :' Tapi aku inget punya utang draft di wattpad haha jadi aku sempetin ngelanjutin buku ini (dan semoga sampai selesai ya huhu)
Semoga kalian suka buku ini yaaaa walaupun buku ini masih jauh banget dari kata perfect tapi semoga kalian suka :'/
See u next chapter!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Princess of Oria ✓ | Jinverse
FanficSejak Puteri Heejin lahir, Raja Wonwoo tidak pernah menunjukan wajah asli putri semata wayangnya itu kepada para rakyatnya sampai saat ini. Hal itu membuat Hyunjin, seorang pemuda yang cakap bermain pedang dari negeri Floria, penasaran dan bertekad...