"Siaaaal! Mataku pedas sekaliiiii"Begitu umpat Hyunjin, setelah berjam-jam membaca hampir ratusan buku di perpustakaan. Ia sebenarnya malas membaca, tapi demi si puteri itu, Hyunjin rela membaca seperti saat ini.
Kini Hyunjin bangkit dari duduknya, dengan gagah ia meninggalkan perpustakaan sore itu juga.
"Tunggu aku, ya, tuan puteri."
Ujarnya sambil tersenyum kecil
-o0o-
"Boo!"
Hyunjoon terkekeh saat Heejin berniat mengagetinya yang tengah sibuk menyirami bunga-bunga hampir mekar di taman istana.
"Joonie!"
"Awas, bajumu. Nanti kotor, nona." ucap Hyunjoon hati-hati, melindungi si puteri dari cipratan air siraman.
"Ayo masuk, aku mau bicara."
"Penting?"
"Ya, tentu saja."
Hyunjoon mengangguk paham, mengikuti langkah kecil Heejin dari belakang. Sesampainya di ruang tengah, Heejin membuka suara.
"Hyunjoon...."
"Dia akan kesini nanti malam."
Hyunjoon mengernyit, Dia? Siapa?
Karena ia rasa akan sangat tak sopan untuk bertanya siapa identitas 'dia' ini, Hyunjoon hanya merespon ucapan Heejin dengan anggukan samar."Linyi, nanti malam datang bersama rombongannya."
Oh, Linyi rupanya. Pangeran dari negeri Chou, yang dengar-dengar, akan di jodohkan oleh puteri Heejin. Sedikit rasa ngilu terasa di hati Hyunjoon saat membahas Linyi ini.
"Lalu?"
"Aku tak mau. Dia sempurna , loh! Sedang aku? Lihat aku ini jel-"
"Cantik. Tuan Puteri, anda ini cantik. Sangat cantik, tidakkah anda sadar akan hal itu?"
Heejin terdiam seribu bahasa.
"Nona, lihat diri anda. Lihat Tuan muda Linyi, kalian berdua akan cocok hidup bersama. Dan kalau anda pikir lebih jauh, ini juga akan baik untuk masa depan anda, paham?"
Ujar Hyunjoon panjang lebar, Heejin meringis mendengarnya.
"Tuan Put-"
"Cukup Hyunjoon, kau membuatku sedih sekali" kata Heejin sambil menggoyangkan kedua kakinya.
"Maaf kan -"
"Joooonieee peluk akuuu huhuhu!"
Heejin berlari, menabrak tubuh tegap Hyunjoon dan memeluknya erat. Hyunjoon yang saat itu kebingungan, tidak membalas ataupun melepas pelukan si puteri.
Untuk kali ini, biarkan saja seperti ini. Biarkan seperti ini, biarkan aku egois sekali ini.
-o0o-
Malam telah tiba, sesuai ucapan Heejin tadi sore, Pangeran Linyi dan rombongannya datang di istana malam itu. Heejin mendadak gugup.
"Jadi, halo tuan puteri Heejin"
ujar Linyi, dengan senyum mengembang. Heejin hanya mengangguk sekenanya guna membalas sapaan dari Linyi.
"Kupikir dua remaja ini perlu waktu berdua, benar?"
Linyi tersenyum kearah sang ibu yang baru saja selesai berbicara. Wonwoo mengedipkan matanya kearah Heejin.
"A-ayo berkeliling pangeran..."
-o0o-
"Jadi, kau ini suka sekali dengan bunga ya tuan puteri?"
Sumpah demi apapun, Heejin ingin sekali menyumpal apapun ke dalam mulut Linyi agar tak banyak bicara dan bertanya.
"Ya, seperti yang kau lihat, sih"
"Aku juga suka bunga"
"Sungguh? Apa sekarang disana juga ada bunga yang sedang mekar?"
"Iya, ada bunga Aster dan Tulip. Kulihat tadi juga ada ladang terbuka yang di penuhi tulip mekar sebelum sampai kesini." ujar Linyi.
"Anda belum melihatnya ya?" tanya Linyi
"Belum. Aku tidak boleh keluar-keluar sebelum menikah, Linyi...."
"Ah, benar juga...."
"Lalu mari....Pesta minum teh pasti telah dimulai. Aku yakin para orang tua sudah menunggu kita berdua." kata Linyi
"Kau duluan saja; bilang aku ke kamar mandi sebentar," kata Heejin sembari mendorong tubuh Linyi keluar dari lorong taman.
-o0o-
Heejin tidak benar-benar pegi ke kamar mandi, ia hanya duduk termenung menatap layuan bunganya. Tiba-tiba ia merindukan sosok ibunya.
"Ib-"
"Boo-yah!"
"KYA!FYHHSJAJADBSLAKWJS-KAU????"
Oh, lihat siapa yang datang tiba-tiba dengan sok keren malam itu. Benar, benar sekali, kalau kalian tebak itu Hwang Hyunjin orangnya.
"Selamat malam tuan pu-"
"Kau siapaa???" Tanya Heejin sembari menutup muakanya
"Aku ini-"
"Kenapa kau bisa datang kesini? Apa kau penyihir? Kau orang jahat ya?"
"Aku cuma membawa tulip untukmu. Tidakkah kau suka itu?"
Tanya Hyunjin, sambil cemberut. Heejin menatapnya jengah.
"Jangan sok menggemaskan! Kau justru terlihat menjijikan."
"Hnggg kau jahat :<"
"Mana tulipnya?????"
Hyunjin tersenyum girang," Jangan sedih lagi ya, "
"Tidak jelas sekali kau ini."
"Memang, terimakasih, aku tampan."
"Cihhhh"
TBC
Kkkkkkkk oke cut!
Hyunjen udah ketemu nih TAPI ada kak Linyi disini hahahSiapa itu Linyi?
Dia main c-drama Put Your Head on My Shoulder :)
Linyi lucuuuu banget disitu huhu plis gemes bgtDan muka Linyi ini kayak ada Eunwoo-Eunwoo nya gitu:v .Dia 1999 liner (kayaknya sih) jadii cuma 1 tahun lebih tua dari Heejin:) jadi pengen punya buku khusus Linyi - Heejin:'/
Hhh pokoknya ganteng banget
KAMU SEDANG MEMBACA
The Princess of Oria ✓ | Jinverse
Fiksi PenggemarSejak Puteri Heejin lahir, Raja Wonwoo tidak pernah menunjukan wajah asli putri semata wayangnya itu kepada para rakyatnya sampai saat ini. Hal itu membuat Hyunjin, seorang pemuda yang cakap bermain pedang dari negeri Floria, penasaran dan bertekad...