Magnolia

145 6 0
                                    

Perbedaan antara Indonesia dan Swedia adalah keberadaanmu. Sementara perbedaanmu dengan hari ini hampir tak ada. Andai kau ada di sini. Kau bisa berdiri di bawah pohon magnolia, untuk membuktikan bahwa bibirmu masih lebih merah dari warna musim gugur.

Aku akan menikmati pagi seperti burung yang melayang di atas para pedestrian. Memesan kopi yang tak kupeduli namanya. Berjalan di sisi perkantoran, toko, restoran, dan perpustakaan yang ditulis dalam bahasa svenska. Hanya kau saja, yang masih berbahasaku. Menulis dengan rapi nama panjangmu di sudut kota lain, di dalam kepalaku.

Aku akan seperti seorang anak kecil. Menjinakkan kota ini bagai layang-layang di ujung langit terpencil. Keramaian kota ini membuatku semakin mencintai kesunyian. Kesunyian semakin membuatku mencintaimu. Meski mencintaimu adalah kebodohan. Meski kebodohan itu masih akan ada di atas jembatan, di kafe-kafe sederhana, dengan iringan musik classic, yang mengusik jari-jari seniman.

Aku telah pergi sebagai orang asing di matamu, dan lebih asing lagi di hari ini. Jarak terjauh yang pernah kita miliki bukanlah kamar tidurmu dan kereta bawah tanah yang membawaku hari ini. Bukan pula antara hatimu yang terisi, dengan hatiku yang terungsi. Tapi jurang di batas keinginanku dan dalamnya keheninganmu, di langit Stockholm, pagi ini.

Jantung KotaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang