Sepuluh menit berlalu, seorang yang di tunggu Rafan akhirnya datang juga.
“Sudah lama menunggu?”
“Kira-kira sudah dua hari aku menunggu papa disini,” canda Rafan.
“Apa bokongmu tidak lumutan menunggu selama itu disini,” balas Satrio.
“Tentu saja tidak karena aku menunggu papa bersama dengan tuan putriku.”
“Papa jadi penasaraan siapa tuan putri yang membuat anakku bisa mencintainya.”
“Papa akan terpesona saat melihatnya nanti.”
“Yah semoga saja.
*****
Tetesan hujan mulai membasahi bumi, hembusan udara pun berubah menjadi dingin di tambah angin yang bertiup cukup kencang. Azalea berjalan menuju ke rumah. Namun, ia tak merasa bila bajunya basah akibat hujan yang mulai deras, sementara rasa dingin itu semakin menjadi membasuh tubuhnya.
Azalea menghentikan langkah, ia menjulurkan tangan kirinya ke depan agar terkena tiap tetesan hujan yang turun, yah tangannya mulai basah. Namun, tubuhnya tak sedikit pun terkena air hujan. Bagaimana bisa? Tentu saja bisa, karena seorang pria memayungi Azalea di sepanjang perjalanan, sementara tubuh pria itu basah kuyup karena hujan yang semakin deras, tangan kanannya yang sedari tadi memayungi Azalea kini mulai gemetaran.
“Apa kamu tak lelah melakukan hal yang sama di setiap turunya hujan.”
“Mengapa aku harus lelah melindungi orang yang ku cinta.”
“Hentikan! Ku mohon!” ucap Azalea terdengar pilu.
“Azalea.”
“Aku tidak mau mendengarnya,” teriak gadis itu di sela derasnya hujan.
Azalea menjatuhkan tongkat dan menutup kedua telinganya.
“Pergilah!”
Pria itu diam mematung di hadapan Azalea, lalu ia melepaskan payung yang sedari tadi di pegang, di peluknya tubuh Azalea yang mulai basah.
“Jangan membuat ku bingung dengan perasaan ini,” lirih Azalea sembari memukul-mukul pelan dada bidang pria yang memeluknya.
“Kamu adalah bungaku dan selamanya akan tetap seperti itu.”
Azalea meraba-raba Mata, hidung, bibir, dan pipi pria berkemeja putih tersebut. Pria itu memegang tangan Azalea di pipinya.
Tak perduli apa yang pernah terjadi di masa lalu, Azalea tetap mencintai pria yang selalau menerobos masuk ke dalam hidupnya. Kebencian yang ada di benaknya dengan mudah dapat dikalahkan oleh besarnya cinta yang ia rasakan.
Terasa sesak ketika masa lalu itu menari-nari di dalam pikirannya. Saat dimana tangan bajingan itu meraba-raba seluruh tubuhnya, lidah yang membasahi leher dan hentakan keras yang merobekan selaput darahnya. Belum puas dengan semua itu, kedua mata Azalea pun dibuat buta oleh manusia laknat pemilik liontin perak berbentuk hati.
*****
Ransi pov
Aku melangahkan kaki kemabali ke meja nomor 04, dari kejauhan aku melihat Rafan duduk bersama seorang pria sambil sesekali melempar tawa, pasti itu papa Rafan. Namun, saat aku memasati pria tersebut sepertinya ia seseorang yang tak asing bagiku. Aku berjalan beberapa langkah untuk melihat pria yang duduk di dekat Rafan. Seketika mataku melotot semabari menutup mulut dengan tangan.
Apa yang harus aku lakukan sekarang? Tidak mungkin aku menemui Rafan dan juga pria itu. Spontan kedua kaki ini berlari ke luar resto, air mataku perlahan terjatuh tanpa aku sadari. Hujan yang turun dengan derasnya membasahi seluruh tubuhku. “Tidak mungkin! Ini semua tidak mungkin terjadi!” jeritku ditengah derasnya hujan yang tak kunjung reda.
KAMU SEDANG MEMBACA
EX-BITCH
Romance(SUDAH TERBIT SEBAGIAN CERITA AKAN DIHAPUS) Di Wattpad judul di ganti menjadi "Mantan Bitch! " CERITA DEWASA 21++ DIMOHON BIJAK DALAM MENGARTIKAN SETIAP PERKATAAN DIBAWAH UMUR SANGAT DILARANG UNTUK MEMBACA.