Prolog

27 4 2
                                    

Shakila Khansa Ratifa. 
Seorang ganis manis yang kata orang hidup bahagia, tak pernah ada masalah dalam hidupnya. Namu itu semua hanya omong kosong. Nyatanya dia selalu menangis, tentu itu tak pernah dilihat orang lain.

Hidup memang menyenangkan, tapi itu hanya tipu muslihatnya saja agak orang lain tak prihatin atas kehidupannya.

Ditahun 2017 dia mulain menjadi siswa di SMA favorit di daerahnya. Mulai disinilah dia mengetahui apa arti kekecewaan, pahitnya hidup, sakit hati, juga masa yang menurutnya paling menyedihkan.

Memang sejak ia kecil hingga kelas 3 SMP blm pernah merasakan rasa yang sakit dihatinya.

Masalah yang ia alami bukan hanya datang dari seorang laki-laki, tapi juga dari keluarga, teman, hingga sahabatnya sendiri. Sungguh menyedihkan sekali masa SMAnya.

Memang dia selalu terlihat ceria, tak pernah ada duka di mukanya. Ia hanya tak ingin orang lain mengetahui tentang kehidupannya. Menurutnya ini hanya perlu diketahui oleh orang-orang yang bersangkutan dengan masalahnya saja, tak perlu banyak orang yang mengetahui.

Soal hubungannya dengan laki-laki, dia tak begitu beruntung, setiap dekat dengan laki-laki pasti tak kan bertahan lama bahkan belum jadian laki-laki itu sudah mendapatkan pasangan,tentu saja itu bukan dia tapi wanita lain.

Sebenarnya ia tak begitu memperdulikan tentang pacaran tapi karena teman-temannya selalu beruntung soal hal percintaan dia menjadi tidak PD dengan dirinya sendiri.

Karena setiap memiliki perasaan kepada laki-laki tak pernah mendapatkan balasan, akhirnya dia memutuskan untuk menjauh dari kata CINTA, jika dia memiliki perasaan kepada laki-laki hanya ia pendam, karna ia yakin jika kita lebih dekat dengan Allah insyaAllah apa yang kita inginkan bisa terkabulkan.

Dia anak pertama dan memiliki 2 adik yang pertama perempuan dan yang terakhir laki-laki. Ia begitu pintar, berbeda dengan dua saudaranya yang selalu mendapatkan nilai jelek.

Shakila memiliki keluarga angkat yang begitu menyayangunya setulus hati. Keluarga kandungnya bukanlah dari keluarga yang serba kecukupan, hanya dari keluarga yang sederhana.

Setiap ia meminta apa-apa dari kedua orangtua angkatnya pasti langsung dituruti. Bisa dibilang dia anak kesayangan orang tua angkatnya. Mereka juga memiliki anak tapi sudah tak tinggal bersama mereka karena anak pertama sudah ikut suami. Anak ke dua kerja di jakarta. Mereka berdua juga sangat menyayangi Kila, menganggap Kila sebagai adik kandungnya. Kila pun menyayangi mereka berdua. Rasanya tak ingin berpisah dengan mereka semua.

"mulai besok kamu kos ya, biar dekat kalau berangkat sekolah" kata ayah Kila.

"iya nak kamu kos aja, kalau berangkat dari rumah kan juga ga mungkin. Kita kan ga ada kendaraan juga kalau mau naik bis kan harus ke jalan raya dulu, rumah kita kan jauh dari jalan raya nak" imbuh sang ibu.

"ya udah deh ga papa kok kalo aku kos" jawabnya sambil tersenyum hangat.

Sebenarnya ia senang sekali jika disuruh kos karena dia tak ingin lama-lama tinggal bersama kedua orang tuanya.

Dulu saat dia usia 2 tahun orang tuanya dengan tega menitipkan dia kepada adik tiri neneknya karena alasan kedua orang tuanya ingin ke luar negeri untuk bekerja.
Dan saat itu Kila tahunya orang tuanya ya yang mengurus dia itu.

1 tahun kemudian ayahnya pulang dari luar negeri tapi tak membawa hasil apa-apa, ayahnya ingin mengambil Kila, dengan lantang Kila bilang jika dia bukan ayah Kila. Dan mulai saat itu Kila tak pernah mau pergi dengan ayahnya dan tak pernah memanggil sang ayah dengan sebutan ayah.

Saat usia Kila 4 tahun sang ibu pulang dari negara orang, beliau juga tak membawa apa-apa malah dia merepotkan banyak orang, pasalnya disana dia ditipu orang dan dia menjadi gila. Tapi itu hanya berjalan beberapa tahun saja kemudian sang ibu mulai sadar tapi kadangkala masih sering umat sakit gilanya itu. Kila memang malu memiliki ibu seperti itu, tapi apa boleh buat.

Kila harus berpisah dengan ibu dan ayah angkatnya sejak umur 14 tahun, dia begitu sedih Ingin rasanya pergi dan menyusul mereka di daerah yang mereka tempati sekarang. Tapi karena tuntutan dia harus sekolah sampai lulus SMA dia harus melanjutkan studinya dulu. Dia bertekad saat lulus SMA akan langsung menyusul kedua orang tua angkatnya.

Dia begitu sayang dengan kedua orang tua angkatnya, berbeda dengan orang tua kandungnya dia kadang tak perduli dengan mereka berdua. Sikap kila ini bukan disengaja tapi karena sang ibu selalu tak memper dulikan nya dan sang ayah yang tak pernah mau mengerti keadaan Kila.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Penasaran sama ceritanya?? Yuk kepoin..
Jangan lupa tinggalkan jejak
vote and komennya ditunggu ya.

Dan tolong hargai hasil tulisan saya😢🙏🏻

ShakilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang