Part 7

8 2 2
                                    

Tak terasa sudah 5 bulan berlalu. Kila yang selalu sabar dengan apa yang diperbuat Bila akhirnya dia tak bisa lagi menahannya.

Kila memang mengikuti dua organisasi yaitu Rohis dan PMR, tapi dia tak begitu aktif dalam kegiatan PMR. Tetapi karena ulah Bila akhirnya Kila menjadi begitu aktif di PMR.

Saat sumpah organisasi, Bila melakukan hal yang membuat Kila emosi sampai akhirnya dia rela melepaskan jabatannya hanya demi Bila. Dan sekarang Kila lebih memilih PMR dibandingkan Rohis.

Sebenarnya Kila tak mau seperti ini, dia ingin mengikuti dua organisasi ini dengan damai dan tak pilih-pilih. Tapi karena dia sudah lelah menghadapi Bila akhirnya dia merelakan Rohis.

Dan tanpa disadari semua orang Kila lebih nyaman diPMR tetapi ada rasa bersalah kepada anggota Rohis.

Di PMR banyak yang menghormati Kila. Tidak ada yang seperti Bila. Sebenarnya di rohis dia juga dihormati tapi karena sekarang dia sudah tidak begitu memperdulikan rohis akhirnya banyak yang kecewa.

Mereka tak tau, sebenarnya Kila masih saja memantau Rohis, hanya Kak Tofik yang tau dan Kila meminta kakak kelasnya itu untuk merahasiakan dari semua anggota rohis.

Pernah suatu hari dengan lantang Bila mencemooh Kila didepan anggota rohis saat mereka memasang mading yang kebetulan hari ini setelah pulang sekolah adalah jadwal Rohis membuat mading, tapi banyak kakak kelas yang membela Kila.

"Ehh kalo kalian punya pemimpin yang gak bertanggung jawab, kalian mau ngelakuin apa sih" tanya Bila yang diacuhkan semua orang.

"masak badge Rohis yang dulu dipasang dilengan bajunya sekarang udah diganti sih. Dasar ga bertanggung jawab banget sih. Mana nih janjinya?? Katanya mau buat Rohis maju?? Ohh mungkin mau maju ke depan gerbang kali ya. Hahahah" tawa Bila yang lagi lagi tak mendapat respon dari semuanya.

Tetapi semua anggota rohis melihat kearah badge yang Kila pakai. Memang benar sekarang Kila telah memasang badge PMR, tetapi diseragamnya yang satu masih ada badge PMR. Kila memang memiliki 2 seragam OSIS, dia sengaja karena dia mengikuti dua organisasi.

"Kila, lo kok tega banget sih ngelepas badge kita?? Kita salah apa sama lo?? Lo Sekarang berubah kil, gue kecewa sama lo" ujar Ani sambil meneteskan air mata, kemudian dia pergi.

Kila ingin menjawab tapi Rafka menatapnya dan berkata

"Saya tunggu kamu di ruang Rohis setelah pulang sekolah" dan kemudian dia pergi.

Sakit yang dirasakan hati Kila. Mereka tak tau apa yang sebenarnya terjadi. Jika mereka tau pasti mereka mendukung Kila bukan Bila.

"Makannya jangan sok mau lawan gue" ucap Bila sinis.

"Makanya jangan curang kalo mau bersaing. Pakai cara yang sehat" ujar seseorang.

"Kak Gibran" gumam Kila.

"Lo tu emang licik ya, udah ngrebut jabatan orang dengan cara memfitnah orangnya lagi. Lo gak malu?? Apa urat malu lo udah putus??" sambung Kak Abrisam.

"Dek, abang kasih tau ya. Kalo mau apa apa jangan suka membalikkan fakta ya, karma datengnya diakhir cerita" Ujar Kak Farzan.

"Iya nih, ga tau malu banget lo jadi orang. Sok cantik, sok penting, suka drama" ejek Kak Artan.

Semua yang ada di sana takut menatap empat kakak kelasnya ini. Pasalnya jika mereka sudah begini pasti yang mereka ucapkan benar adanya.

Setelah itu muncul kak Tofik, Kak Azzam, Kak Rashaad.

"Assalamualaikum" ucap mereka.

"ada apa nih ribut ribut kayak mau arisan aja" canda kak Rashaad.

"nih KOORDINATOR Rohis lo gak tau malu" jawab Kak Farzan menekan kata Koordinator.

"dan jangan harap Kila bakalan balik lagi ke organisasi yang udah bikin dia sakit hati" lanjut kak Gibran.

"Dek Kila, bisa jelaskan apa yang sebenarnya terjadi??" tanya Kak Tofik.

Kila tak sanggup lagi menahan air matanya, dia menangis dan dia ditenangkan oleh temannya yang ada disampingnya, ada lima teman PMRnya yang begitu akrab dengan Kila.

"Lo gak tau apa masalah anggota lo sendiri?? Ketua macem apa lo??" sini kak Abrisam.

"Asal lo tau ya, adek gue ini sakit hati gara-gara di fitnah nih sama ratu drama" marah kak Artan sambil menunjuk Bila.

"Dan lo jangan harap Kila bakal balik ke Rohis lagi" lanjut empat kakak kelas PMR Kila.

"Dek Hasna bawa Kila ke Uks biar lebih tenang" ujar khawatir kak Gibran.

Kemudian Hasna, Aulia, Salsa, Azizah, juga Nidya membawa Kila menuju UKS. Sedangkan para kakak kelasnya ini masih melanjutkan perdebatan mereka.

"Maaf sebelumnya kalo saya lancang. Dek Kila itu adik kandung kamu Tan??" tanya kak Azzam kepada kak Artan.

"emang apa urusannya sama lo??" sini kak Abrisam.

"Tidak ada. Saya hanya penasaran, kenapa tadi Artan bilang kalo Kila itu adiknya" jawab kak Azzam.

"Kila emang bukan adik kandung gue, tapi gue sama dih tiga orang udah sayang banget sama dia, nganggep dia kayak adek kandung kita" jawab sinis Kak Artan.

"Kita semua tau apa yang membuatmu Kila sedih, senang dan semuanya tentang Kila. Karena Kita gak mau kayak kalian yang udah menyia nyiakan Berlian demi mendapatkan batu Krikil yang gak berguna" lanjut Kak Gibran.

Bila yang disebut sebagai Batu Krikil tak berguna akhirnya berauara.

"maksud kakak apa bilang aku batu Krikil gak berguna??" ucap Bila yang disertai tangisannya.

Anggota rohis yang ada disana juga siswa siswi yang berlalu lalang hanya menatap Bila tanpa ada rasa perduli terhadapnya.

"cih pake nangis segala. Percuma lo nangis ga bakal ada yang perduli sama lo" Sinis kak Rashaad yang sudah muak melihat Bila.

"Heh udah dong, malu dilihat banyak orang. Dan buat kamu Bila saya tunggu di ruang rohis sekarang" ujar kak Tofik dan kemudian pergi disusul kak Azzam dan kak Rashaad.

***

Diruang UKS

Kila terus saja menangis dia tak bisa memendam rasa sakit hatinya lagi. Teman temannya kuwalahan menenangkan Kila.

"Udah Kil, lo yang sabar ya ngadepin dia" ujar Salsa yang ingin menangis juga.

"Kila cup cup cup udah ya nanti kita beli permen deh" kata Azizah.

"yehh itu mah keinginan lo kali Zah" jawab Hasna.

"Ya nanti Kila gue kasih kok. Tapi satu" jawab Azizah yang mendapat jitakan dari Nidya.

"bercanda mulu lo, lagi tegang nih" ujar Nidya.

"Aduhh sakit tau dy. Ya lagian si Kila pakek nangis segala, kan dia biasanya ceria, gak pernah sedih" jawab Azizah.

"iya nih, mana Kila yang biasa sama kita?? Kila yang selalu ceria, Kila yang masa bodoh sama masalah, Kila yang selalu Happy" ujar Hasna.

"Ayo dong Kil jangan gini, gue ikut sedih nih" imbuh Salsa.

Bukannya diam Kila malah semakin kencang menangis. Yang ternyata mengundang kakak kelasnya untuk masuk ke Uks.

"Assalamualaikum" salam dua orang kakak PMRnya.

"Waalaikumsalam" jawab yang ada diuks kecuali Kila.

"ehh kak Atika sama kak Aina. Mau ketemu aku ya kak?" ujar Azizah.

"enggak kok, tadi kakak denger ada yang nangis" jawab akak Aina.

"Lohh Dek Kila kenapa nangis??" tanya kak Atika kemudian memeluk Kila.

Tangisan Kila kian memecah. Dan teman-temannya menceritakan apa yang terjadi tadi.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..

.
.
.
.
Sumpah ga bohong gue bikin ini sambil mikir, jadi tolong dihargai ya kak.

Kalo gaje aku minta maap ye kak🙏🏻
Vote and komennya ditunggu 👌

ShakilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang