Part 8

3 0 0
                                    

Satu minggu setelah kejadian Kila menangis, ia begitu membenci Rohis. Bukan karena kegiatannya namun karena anggotanya yang tak mengerti keadaan Kila. 

Kila kecewa, terutama kepada Rafka. Selepas sekolah Kila menemui Rafka diruang Rohis. Kila mengira Rafka akan membelanya seperti biasanya, tetapi itu semua hanyalah angan Kila saja. Nyatanya Rafka malah memarahi Kila hingga Kila menangis.

Flashback..

Setelah Kila puas menangis dipelukan kak Atika. Dia teringat akan perintah Rafka agar ia menemui Rafka diruang Rohis.

"Udah ya Dek Kila yang sabar ya. Emang didunia ini ada yang suka sama kita ada juga yang nggak suka. Dek Kila jangan dendam ya sama dia, mungkin ada satu hal yang membuat dia bersikap seperti itu" ucap Kak Atika sambil mengelus lengan Kila.

"Iya Kil, walaupun dia ga suka sama lo kita tetep sayang kok sama lo, kita juga ga bakal ngehianatin lo kok, kita bakal ada terus buat lo" imbuh Nidya.

Kila yang mulai tenang pun menganggukkan kepala.

"Astagfirullah. Aku lupa tadi disuruh Rafka buat nemuin dia" ujar Kila.

"lo yakin mau nemuin Rafka sekarang??" tanya Salsa.

"mending besok aja deh Kil" imbuh Azizah.

"Gak bisa. Kalian ga liat tadi ekspresinya Rafka gimana?? Aku takut dia marah tauk" ucap Kila sambil memanyunkan bibir.

"nahh gini dong Kil. Jangan sedih lagi kayak tadi haha" tawa Aulia yang melihat ekspresi Kila.

"Yaudah gini aja, lo boleh deh nemuin Rafka tapi ada yang nemenin" ujar Hasna.

"ud.. " ucap kila terpotong

" Gue yang bakal nemenin lo. Dan ga ada penolakan oke!!??" paksa Hasna.

"iya iya Hasna sayang" putus Kila.

"Mau nemuin tuh curut sekarang apa nanti aja?" tanya Hasna.

"Hmm sekarang aja deh, biar cepet selesai semua urusan aku" ujar Kila.

"Yaudah ayok buruan" kata Hasna.

Mereka berdua berjalan menuju ruang Rohis. Dan disana telah ada Rafka, hanya Rafka tak ada yang lain.

"Assalamualaikum" ucap Kila dan Hasna saat memasuki ruangan.

"Wassalamualaikum, kamu telat" sinis Rafka. "Saya hanya perlu bicara dengan Kila, jadi selain kamu tolong keluar dari ruangan ini" ucap Rafka.

Hasna yang hendak keluar ditahan oleh Kila.

"Tidak baik jika seorang laki-laki dan perempuan yang bukan mahram berada didalam ruangan yang sama dan disana hanya ada mereka saja" ucap Kila.

Rafka menghembuskan nafasnya.

"Baiklah kalau itu mau mu". Putus Rafka.

"Saya tidak suka berbasa basi. Kenapa badge rohis kamu lepas??" Tanya Rafka dingin.

Kila hanya diam dia bingung ingin menjawab apa. Sebenarnya ini adalah seragam baru dan kebetulan dia memasang badge PMR. Dan seragam lamanya ada dirumah dan badge Rohis masih terpasang disana.

"Ya terserah Kila lah mau pake badge apa" sinis Hasna.

"Saya bertanya kepada Kila bukan kamu" ujar Rafka tak kalah Sinis.

"Jujur saya kecewa dengan kamu Kila. Dimana tanggung jawab kamu?? Dimana janji kamu yang akan membuat Rohis lebih maju lagi. Dan ternyata benar kata Bila kamu itu baik hanya diluar tapi didalam Busuk" Bentak Rafka.

Tak disangka air mata Kila keluar tanpa permisi. Kila ingin marah, tapi dia tak berani untuk berkata.

"Gak usah lebay, sok sok nangis. Saya gak butuh air mata kamu" ucap Rafka kemudian pergi dari ruangan.

"Hiks.. Hiks.. Has.. Naa kenapa Rafka gak mau dengerin penjelasan aku dulu" ucap Kila sambil sesenggukan.

"Kilaa jangan nangis lagi dong. Mungkin Rafka lagi capek makanya kebawa emosi" ujar Hasna menenangkan Kila.

Ternyata Rafka tak meninggalkan ruangan dia berada didepan pintu.

'Kila maaf saya. Saya tidak bermaksud untuk membuat kamu menangis' sesal Rafka kemudian berjalan menuju masjid.

Hasna membawa Kila pulang, untung saja dirumah Kila tidak ada orang jadi tak ada yang bertanya kepada Hasna.

Malamnya setelah shalat isyak Kila kembali mengingat kejadian tadi disekolah.

'Ya Allah betapa sakit hati ku, kenapa dia tak mau mendengar penjelasan ku terlebih dahulu' batin Kila dan air matanya kembali keluar.

Tak terasa Kini Kila telah terlelap. Capek, kecewa, sedih semua telah dirasakan Kila hari ini. Akan kan semua akan kembali seperti dulu, dimana Kila sesok dihormati orang dan dipercayai semua orang.

Flashback off.

Hari itu menjadi hari terburuk bagi Kila. Rasanya dia ingin pindah sekolah saja. Orang yang Kila percaya sekarang juga menyalahkan Kila.

ShakilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang