Part 2

9 4 0
                                    

Tak terasa sudah memasuki hari terakhir Kila melakukan MOS. Hari ini ia bertekad untuk berangkat pagi supaya tidak telat seperti biasanya, dia harus berangkat tanpa menunggu Fina.

"Fin gue duluan ya, hari ini gue dapet jadwal piket nih" ucap Kila.

"Tunggu dong, berangkatnya bareng aja kyk biasanya" jawab fina

"kalo gue nunggu lo yang ada gue telat lagi kyk biasanya peak" kesal Kila. "udahdeh gue duluan" lanjut Kila dan keluar kamar.

"tega bener tu anak ama gue" kesal Fina.

***

Sesampainya Kila di depan gerbang sekolahan tiba-tiba ada yang memanggilnya.

"Kila"

Dengan cepat Kila mencari siapa orang yang memanggilnya, dan ternyata itu adalah Azzam.

"ehh iya kak ada apa ya??" tanya Kila dengan senyuman manisnya.

"mau ke kelas ya??" tanya Azzam.

"saya mau ke masjid dulu kak, mau sholat Dhuha, kakak mau ikut??" perkataan Kila membuat Azzam terpesona.

SubahanAllah udah cantik, manis, sholehah lagi. Batin Azzam.

"Kak.. Kok kakak ngalamun. Mau ikut ke masjid nggak??" ucap Kila.

"ehh ya udah kebetulan saya juga mau ke masjid. Ayo Kil" jawab Azzam.

Ditengah perjalanan tak ada yang berbicara dan akhirnya Azzam memecahkan keheningan.

"emm kil, nanti mau ikut organisasi apa??" tanya Azzam.

"kayaknya Kila mau ikut PMR sama Rohis deh kak" jawab Kila.

"gimana kalo sekalian ikut rebana aja?? Nanti kamu jadi vokalisnya kan suara kamu juga bagus" ujar Azzam.

Kok kak Azzam tau kalo aku bisa nyanyi ya?. Batin Kila.

"Gimana kil?? Kok malah ngalamun sih" ujar Azzam.

"mmm nanti Kila pikir-pikir dulu kak, soalnya kan Kila ada niatan mau ikut silat juga, takutnya kalo ga bisa bagi waktu" jawab Kila.

"Ohh oke, ya udah kakak duluan ya mau ambil air wudhu dulu" ujar Azzam.

"iya kak" jawab Kila.

Kak Azzam baik ya, ganteng lagi. Beruntung banget yang bisa dapetin kak Azzam. Batin Kila.

***
Saat di kelas.
"Kila, tadi di cari Kak Azzam. Katanya lo pulang sekolah disuruh ke ruang Rebana tuh" ujar salah satu teman Kila.

"oh oke, emang kak Azzam nggak kesini ya?? Kok nitip pesen ke kamu??" tanya Kila.

"Kayaknya nggak deh, soalnya kan hari ini mau di isi guru" Jawab temannya.

"Ohh ya udah makasih ya".

Dan benar kak Azzam tak ada di kelas Kila, yang ada di sana hanyalah kak Lina untuk mendampingi mereka. Dan saat ini kelas Kila tengah di isi oleh guru yang katanya akan menjadi wali kelas mereka sementara sampai mass MOS berakhir.

Sepulang sekolah Kila menuju ruang Rebana, awalnya ia ragu untuk masuk tapi karena tak enak membuat kak Azzam menunggu akhirnya ia memberanikan diri untuk masuk keruangan itu.

Sesampainya ia didalam ternyata tak hanya ada Kak Azzam ada Kak Rashaad juga dan beberapa orang lain yang menurut Kila itu adalah anak-anak rebana.

"Assalamualaikum, permisi kak ada kak Azzam??" tanya Kila to the point.

"waalaikumsalam warohmatullahi wabarokatuh, waahh Zamm tega ya lo sama Fania" ujar salah satu anggota Rebana.

"Iyanih Azzam mah gitu ga menghargai perjuangan Fania" timpal yang lain.

"Fania sabar ya neng, kagak ada Azzam babang siap gantikan kok" imbuh temannya.

"Apaan sih" ujar salah satu wanita cantik yang menurut Kila itu yang bernama Fania.

"Kila sini masuk dulu" ujar Kak Azzam. Kila hanya mengangguk kemudian duduk disebelah Azzam.

"Aduuuhh kok tiba-tiba panas gini ya, ac nya rusak ya" sindir kak Rashaad.

"aduuhh potek hati dedek mas" imbuh temannya yang lain.

Tanpa disadari Kak Fania pergi begitu saja dan membanting pintu ruangan itu.

"Nah kan udah marah tu orang, lagian lo tu kenapa sih zam pake bawa ni anak kesini. Lo tu udah punya Fania jadi jangan macem macem deh" ujar seorang cewe yang Kila tau bernama Sonia.

"inget Zam udah punya tu ga usah aneh-aneh" imbuh kakak cantik yang Kila kenal yaitu kak Lina.

"emm maaf ya kak karena aku malah jadi ribut gini. Tadi saya kesini karena kata temen saya kakak manggil saya kesini" jelas Kila.

"mau aja dikibulin temen lo. Dan inget ya lo jangan aneh-aneh disini, lo tu anak baru jadi jangan sok cantik pengen deketin semua cowok di sekolah ini" sinis Sonia.

"eh son lo kok ngomong gitu sih, miror dong yang sok cantik itu siapa??" bentak Kak Rashaad.

"Lo kok jadi belain dia sih, emang bener kan dia itu sok cantik, dan buktinya dia ngembat gebetan Fania" emosi Sonia memuncak.

"ehh dia itu emang cantik, ga kayak lo cantik karena suntik ke dokter" ejek seseorang yang tak Kila kenal namanya.

Perdebatan Sonia dengan anak-anak rebana memanas hingga akhirnya.

"Kak stop" teriak Kila.

"Kila minta maaf karena Kila kakak-kakak semua berantem. Dan kak Sonia maaf saya bukan orang murahan seperti apa yang kakak omongin. Buat kak Azzam kakak ada perlu apa manggil saya kesini??" lerai Kila.

"Gue cuma mau ngenalin lo ke anak rebana, kalo lo itu punya suara bagus" jawab Azzam kemudian pergi dari sana.

"eh lo pelakor mending lo pergi dari sini sekarang deh, dan jnget satu hal lagi jangan sampek lo deket-deket sama Azzam lagi. Karena itu cuma milik Fania ngerti lo" ujar Sonia.

"Eh son apa-apaan lo, lo tu siapa sih sok tau banget tentang hidup Azzam. Udah kil jangan dengerin omongannya Sonia emang sinting tu orang" ucap Rashaad.

"iya kak, maaf kak saya telat mengganggu kalian. Saya permisi, Assalamualaikum" pamit Kila.

Kila pun meninggalkan ruangan itu, tanpa ia sadari ternyata air mata nya telah keluar tanpa ia minta. Dia begitu sakit hati dengan kata-kata Sonia yang menurutnya sudah kelewatan batas.

Kenapa sih setiap gue jatuh cinta sama cowo ga pernah gue bisa dapetin tu cowok, yang ada gue malah sakit hati gara-gara tu cowok. Tuhan salah aku apa sampai engkau memberikan cobaan seberat ini kepadaku. Batin Kila sambil menangis.

"Salah gue apa sih, sampe dia tega ngomong gitu didepan banyak orang. Aaaaa ya Allah.... "Frustasi Kila.

"Kalo ada masalah curhat sama Allah, menangislah di hadapan-Nya, mintalah petunjuk kepada-Nya mintalah ampunan. InsyaAllah Allah akan memberikan keringanan kepadamu" ucap seseorang sambil menyodorkan sapu tangan kearah Kila.

"Makasih" ucap Kila sambil menerima sapu tangan itu. Dan pria tadi sudah meninggalkan Kila sendirian.

Siapa dia, kayaknya ga asing mukanya. Batin Kila

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Gimana nih pasti gaje ya.
Jangan lupa vote dan komennya ya kaka
Tolong hargai hasil karya saya ini walaupun belum sempurna tolong dihargai ya

ShakilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang