Prolog

313 23 3
                                    

Happy reading guys !

-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-


"sakit..."

"sakit ibu..."

"Maaf... maafkan Arabelle..."

"Ara tidak akan mengulanginya lagi !"

"Sakit.. maaf... maaf...ibu.."

Entah sudah berapa kali kalimat itu terulang dari mulutnya, tapi rasa sakit itu tak kunjung berhenti, dan suara gadis yang sedang memohon itu tidak lain adalah aku.

"Gunakan waktumu untuk intropeksi diri disini, aku harap kau bisa lebih dewasa lagi dalam bertindak."

Pintu pun tertutup tepat setelah kalimat ibu selesai. Terkurung selama beberapa hari di sebuah rumah terpencil di tengah hutan yang jauh dari hiruk-pikuk perkotaan dan sulit ditemukan oleh orang luar, karena sebuah kecelakaan yang tidak sengaja kulakukan.

***

Suara ricuh itu berhasil menarik perhatian semua orang yang ada di kantin sekolah, anak-anak yang tadinya sibuk mengantre beralih mengerumuni aku dan gadis di depanku. Semua makanan panas itu tumpah di tubuku, sempat membuatku membeku. Pecahan mangkuk-mangkuk itu berserakan di lantai sekitar aku. Dan pelaku dari semua itu tidak lain adalah Stella- adik tiriku.

"Oh tidak, Apa yang kulakukan !?"

"Hei ! Kamu baik-baik saja !?"

Stella mengguncang tubuhku dengan kasar, lalu mendekatkan mulutnya membisikkan sesuatu kepadaku. "Penampilan itu sungguh sangat cocok dengan monster seperti mu."

***

'sebenarnya apa yang salah ?'

'dan dari mana kesalahan itu dimulai ?'

'kenapa hanya aku ?'

'Berapa lama aku harus menahan semua ini ?'

'aku... lelah.'

***

"listen, honey, this is not your fault."

"It was just an accident, and you would never do that."

"You are my kind daughter, you're not a monster."

"Do you hear daddy, my sweetheart, Ella."

To be continued

PIPRA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang