17 Mei 2017
SMK Swasta Sukma Indah"Psst, Zea!" Andi yang posisinya tepat dibelakang Zea melemparkan kertas kecil yang sudah dibentuknya menyerupai bola kecil, lalu melesat tepat di atas meja Zea.
"Apa sih, kadal!" Zea melirik ke arah Andi dan memelototinya dengan serius.
"Aduh Zee... cuma nomor 17, 18, 21, 27, 30, 45, 47, sama 50. Terus essay-nya dari 1 sampai 5" bisik Andi yang bisa didengar jelas oleh Zea.
"Palalu itu 'cuma'!" Zea menekan kata 'cuma' dengan sarkastis.
"Ogah repot- repot kayak gini! Sendiri aja aku belum selesai ujiannya. Aduh Andi kapan sih kamu tobatnya?" Zea memutar bola matanya malas dan mulai kehilangan konsenterasinya mengerjakan soal matematika yang kata teman sekelasnya dapat mencabut nyawa sekilas.
"Kamu gak kasian sama aku Zee?" Andi mulai merayu Zea.
"Apa kamu gak kasian sama aku? Bukan cuma ujian loh, pr- pr aku kamu contekin setiap hari!" Zea membalas rayuan Andi dengan alasan sakral.
Zea bukanlah siswi yang suka membantu temannya dalam ujian. Ia punya prinsip untuk menjunjung nilai kejujuran dalam ujian agar dapat mengetahui sampai mana batasannya dalam menguasai materi yang sudah dipelajarinya disekolah dalam satu semester.
Langkah kaki seseorang dengan tapak sepatu yang berpadu dengan lantai menciptakan alunan yang tak asing ditelinga. Sejurus kemudian pintu ruang ujian 02 diketuk oleh seorang guru. Beliau adalah bu Asri, wakil kepala sekolah bagian kurikulum.
"Selamat siang, boleh saya minta sedikit waktunya diruang ini?"
"Siang bu Asri, silakan." Bu Sarah mempersilahkan bu Asri untuk masuk ke dalam ruangan.
"Baiklah. Sebelumnya ibu minta maaf karena mengganggu konsenterasi kalian semua. Apa disini ada siswi yang bernama Zeandira Aqilah?" Tanya bu Asri yang melemparkan senyuman manisnya ke seluruh murid dalam ruangan itu.
"Saya bu." Zea pun mengangkat tanganya.
"Ayo nak, ikut ibu bicara diluar sebentar." Ajak bu Asri.
"Baik bu. Saya permisi ya bu Sarah."
"Iya Zea." Bu Sarah pun memberi izin kepada Zea.
♡●♡●♡
"Nak, apa kamu bersedia ikut pelatihan Sastra Indonesia di SMA Harapan Bangsa yang akan diselenggarakan selama 3 hari?" Tanya bu Asri penuh harap.
"Nanti saya ujiannya bagaimana bu?"
"Kamu bisa ikut ujian susulan dirumah ibu. Tak usah pikirkan masalah ujian, kamu ikut ya Zea.." Pinta bu Asri.
"Tapi bu, saya takut nilai saya tidak sesuai harapan" Zea sedikit berkelit.
"Tidak usah khawatir nak, ibu yang jamin nilai ujian kamu real." Bu Asri.meyakinkan Zea. "Jadi bagaimana? Kamu ikut?"
"Baik bu. Saya akan ikut"
"Berarti kamu besok jangan kesekolah ya nak. Langsung saja ke lokasi pelatihan ya nak." Pinta bu Asri kepada Zea.
"Baik bu. Saya sendiri ikut pelatihannya?"
"Oh, kamu berdua sama bang Arif ya nak. Besok kalian buat janji ketemuan aja berdua"
![](https://img.wattpad.com/cover/182165820-288-k376124.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Anonymous
General FictionBerawal dari rasa sakit hati Zea kepada Rafa membuatnya semakin dekat dengan Fachrel, orang yang semula sangat dibencinya lantaran nyinyir tingkat dewa. Fachrel membuat Zea melupakan Rafa dan menghilang ketika sosok Halim Abimanyu, orang yang sedari...