.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Sepulang dari sekolah tadi Zea berbaring dikamarnya sambil memainkan ponsel miliknya. Ia melihat- lihat story whatsApp taman-temannya, salah satunya milik Fahrel. Terlihat disana empat pasang kucing anggora dengan warna yang berbeda. Yang satu warna coklat belangnya oranye, ada yang hitam berpadu dengan coklat, ada yang oranye dan abu- abu, dan satu lagi oranye berpadu dengan putih.
Yang berjenis kelamin perempuan dinamakan Ela dan Vio, sedangkan yang berjenis kelamin laki-laki dinamakan Zu dan Tan.
Masing-masinh kucing tersebut dipisah dalam dua kandang. Satu kandang didalamnya ada dua kucing.
Zea memberikan komentar pada story WhatsApp-nya Fachrel.
Zea :
Ihhh comelnya itu kucing... anggora ya?😶Beberapa saat Zea mendapat balasan dari Fachrel.
Fachrel :
Iyalah anggora. Mahal tau, empat ekor delapan juta. Abis duit cuma buat beli ginian. Unfaedah.Zea :
Kalo unfaedah ngapain dibeli hah?Zea emosi membaca balasan pesan dari Fachrel. "Gak tahu diri emang!" Gerutunya dengan tekanan nada jengkel.
Fachrel :
Liat story yang setelahnya jugakk!!Lalu Zea kembali melihat story WhatsApp-nya Fachrel yang setelah foto kucing anggora tadi. Disitu terlihat jelas sebuah video boomerang berdurasi 5 detik, video yang menunjukkan bahwa Fachrel berada di depan rumah Zea selama 5 menit. Zea pun kembali mengetikkan sesuatu.
Zea :
Dimana rel?Fachrel :
Buka pintu pagarnya, bodoh! Lola emang! Aku di depan-_-Zea :
Apa?!! Di depan? Bentar ni ke depan!Fachrel :
Hn
♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤
Bletak!! Fachrel menjitak kepala Zea sebelum mendaratkan bokongnya di sofa empuk berwarna putih di sudut ruang tamu di rumah milik Pak Said Ahmad.
"Sakit tau! Gila emang!" Sungut Zea berapi-api dan menahan kesal setengah mati karena kepalanya di jitak tanpa ba-bi-bu seperti itu. Panas. Itulah yang dirasakan Zea di sekitar area ubun-ubunnya."Lola' emang. Itung-itung aja itu untuk ngelancarin pembuluh darah yang tersumbat di otakmu!"
Zea mendelik tajam ke arah Fachrel sambil mencebikkan bibirnya. Seperti biasa, mulut Fachrel penuh racun bagi Zea. Tampangnya oke lah mirip putra bangsawan, tapi kelakuannya masih butuh didikan (dalam pikiran Zea).
"Ada perlu apa kesini?" Zea pun ikut mendudukkan dirinya di depan Fachrel.
"Nih buat kamu!" Fachrel menyodorkan sepasang kucing anggora yang di dalam kandang tadi ke hadapan Zea.
Hening. 10 detik, 15 detik, 20 detik, Zea masih tak bergeming.
"Ck. Kan emang lola'! Ini aku kasih kucingnya buat kamu! Rawat baik-baik pokoknya!" Ucap Fachrel dengan ketus.
"Yang bener?" Zea memiringkan kepalanya ke kiri. Menimang-nimang apa yang barusan di katakan Fachrel.
Jujur saja, sikap Fachrel hari ini benar-benar di luar nalar seorang Zeandira Aqilah. Dimana orang super songong sejagat raya ngebuang uang 8 juta cuma untuk ngasih kucing incaran Zea bulan lalu.
![](https://img.wattpad.com/cover/182165820-288-k376124.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Anonymous
General FictionBerawal dari rasa sakit hati Zea kepada Rafa membuatnya semakin dekat dengan Fachrel, orang yang semula sangat dibencinya lantaran nyinyir tingkat dewa. Fachrel membuat Zea melupakan Rafa dan menghilang ketika sosok Halim Abimanyu, orang yang sedari...