42

1.6K 49 1
                                    

Qira pov

Apabila aku membuka mata, suasana bukan lagi di dalam hospital . Sunyi sepi , apabila aku menoleh ke kiri ... Aku nampak seseorang yang sedang berjalan menuju ke arah aku...dia hanya memakai seluar sukan dan baju tshirt putih .

Dia semakin lama semakin hampir, apabila dia sudah dekat dengan aku dia duduk sebangku dengan aku ...

Aku tengok muka dia betol² . Oh damn!! I'm inside dream again!! Duduk sebelah aku ialah gadis yang selalu memangil aku dengan nama Qaisya!

Aku baru je nak bersuara tapi dia dah dulu mulakan ... 

"Qaisya...."- panggil dia .

Aku tak menjawap ...

"I'm sorry can't be with you in the future.... I'm sorry can't let you smile like before .... I'm sorry i can't be the one that you need anymore. You always said when we are fighting ... i can continue my life even though without you. Yes, you're right , i know you can happy and stay smile even without me anymore . "- kata dia lagi, dan aku nampak setitis demi setitis air mata dia jatuh ke atas riba dan membasahi seluar nya ....

Hati aku turut sebak ...

"She still waiting for you bro, don't give up to wake up cause if you love her you must use all off your energy to smile at her again ."- aku menjawap setelah lama mendiamkan diri .

"No... That's impossible. Iloveyou Qaisya, i really meant it to you, i will died with your love."- sambung dia lalu berdiri dan berjalan meninggalkan aku keseorangan lagi di situ .

Aku tak terasa menangis seperti orang yang baru putus cinta . Memang diri aku bukan Qaisya tapi aku dapat rasa kan kesakitan yang dia alami . 

Tiba² mata ku terpejam rapat, sakit di dada terasa lagi . Arhhhhhhh

---

Apabila aku membuka mata, aku nampak keadaan di sekeliling ... Thanks god dah ke alam manusia lagi . Tetapi, aku teringat lagi tentang kejadian tadi ... I must go to meet that girl .

"Qira, dah bangun ke?"- tanya seseorang .

Aku terus memandang suara itu . Damn!!! Baru bangun dah nak hadap muka setan ni guys....

"Shitt !! Why are you here!?" Marah aku .

Muka dia nampak sedikit cuak .. lantak apa dia nak nangis or bunuh diri sekali aku tak kesah pun.

"I'm come here to see you laa, u tu patut bersyukur Qira ,i dah jaga u penat² tapi u langsung tak cakap tq pun ." - jawap dia slumber .

Dia jaga aku? Mana Tasya?

"Where's wife?"- tanya aku .

"Die"- jawap dia sinis . Aku rasa jantung aku dah berdetak laju , aku cemas ...

"Damn you Delisha!! Where's my wife bitch?!!!!"- marah aku lagi .

"Claim down babe.."- jawap dia tersenyum sinis lalu mendekatkan muka dia dengan pipi aku .

Aku terkaku, aku rasa nak cekik pun ada , tapi kalau dia mati aku taknak masuk penjara weii...

Delisha memberi satu kucupan mesra di pipi kanan aku.

"Woww Qira!!! Good."- kata seseorang yang cukup aku kenal di muka pintu .

Aku terus menolak badan Delisha dan terus bangun dari katil persakit .  Damn !!!

"Tasya !!! " - panggil aku . Tapi dia dah telebih dahulu berjalan meninggalkan ward aku .

Aku nampak muka Delisha tersenyum sinis. Aku terus berlari keluar dari ward dan mengejar langkah Tasya yang semakin laju ... Aku terus mengejar walaupun kepala aku terasa sakit ....

"Tasya..." Panggil aku lemah. Aku dah tak dapat kerja dia.... Aku terduduk lemah di rumput taman berdekatan hospital ....

Aku memandang dia dari jauh, dia sudah pun berhenti berjalan ...

"Tasya...."- panggil aku lagi .

Aku tak dapat tahan lagi dan terus terbaring di atas rumput ... Pandangan aku menjadi kabur...

Kenapa lah aku tak terus koma sampai mati jerr , lepas bangun dari koma hidup aku di landa taufan banyak sangat drama yang kena di hadap. Hmmmm I'm tired....

Aku terasa kepala aku di letakkan di atas paha seseorang ... Aku tak dapat cam siapa dia , sebab pandangan aku dah kabur sangat ...

"Iloveyou Tasya...."- kata aku sebelum memejamkan mata .... Sakit ....









Nak Qira mati ke???

Need youWhere stories live. Discover now