Part 1 X 5 = 5

39 7 0
                                    

Play mulmed ~ Levanter (Stray Kids)

***

"Bila ada dua hati yang harus kau pilih, hati mana yang akan kau pilih? Hati yang rapuh? Atau hati yang baru?"

~Alan~

***

"Assalamu'alaikum,"

Sepi. Tak ada jawaban apapun dari dalam rumah.

Alana berjalan masuk ke kamarnya, masih sama tak ada suara apapun dari Adinda maupun Widya-Ibunya.

Sebenarnya kemana mereka? Eh, tapi baguslah, setidaknya Alana tidak perlu menerima kemarahan mereka berdua untuk kali ini.

Alana mengganti seragamnya dan mulai membereskan rumah. Semua pekerjaan rumah harus ia kerjakan karena keluarga mereka tidak memiliki asisten rumah tangga. Lebih tepatnya, sengaja tidak memilikinya.

Alana menghela napas.

Kini Alan mengetahui sepotong dari rahasia yang ia simpan rapat-rapat selama ini. Hanya sepotong dan tidak akan lagi.

Alana menatap balutan luka di telapak tangannya. Ia kembali membayangkan saat dimana Alan mengobati lukanya dengan hati-hati. Amat sangat berbeda dengan Alan disaat pertama kali bertemu dengannya.

Eh! Kok jadi bayangin dia sih!

Alana merutuki kebodohannya. Namun tak urung ia tersenyum juga.

🎂🎂🎂

Alan memasuki apartement nya lalu melemparkan tasnya ke sembarang arah dan menjatuhkan dirinya diatas sofa.

Tangannya terulur seakan menggapai langit-langit apartemennya kemudian melukiskan nama 'Alana' di udara.

Alan terduduk lalu mengusap wajahnya berkali-kali.

Kenapa gue jadi mikirin cewek aneh itu ya?

Alan menggelengkan kepalanya.

Enggak.. Enggak.. Enggak.. Sadar Alan! Lo gak boleh mikirin dia.

Alan berjalan memasuki kamar mandi.

🎨🎨🎨


Selepas mandi Alan duduk di tepi ranjang sambil memainkan ponselnya.

Kira-kira tu cewek punya Instagram kagak ya?

Alan membuka akun instagramnya mencoba mencari username berawalan 'Alana'. Alan terus mencari namun tak kunjung menemukan akun milik Alana.

Usernamenya bukan nama asli kali ya? Atau bisa jadi nama-nama aneh juga, atau malah dia gak punya Instagram? Ck! Bodoamat lah.

Alan melemparkan handphonenya asal ke ranjang.

Drrtt.. Drrtt..

Drrtt.. Drrtt..

"Siapa sih nelpon malem-malem gini?" Alan mengambil handphonenya.

Asyila?

Alan langsung menggeser tombol hijau pada handphonenya.

"Halo?"

"Hai Alan,"

"Ada apa Syil nelpon malem-malem?"

"Emang gak boleh ya?"

DUALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang