Part 1 X 14 = 14

39 4 3
                                    

No mulmed😅

***

"Jangan sekali-kali membangunkan singa yang sedang tidur."

~Lion~

***


"Selamat siang,"

"Siang Pak," jawab serempak semua siswa.

"Kemarin materi sampai mana?"

"Sampai Panarukan Pak!" teriak dari Vito kursinya.

"Bapak serius loh! Kamu jangan bercanda!" ucap Pak Darto menunjuk-nunjuk Vito, matanya menyorot tajam.

"Saya serius Pak!" ucap Vito lagi.

"Permisi," Pak Darto menoleh ke arah pintu. Ia melihat ada seorang siswa yang berpenampilan acak-acakan, seragam yang dikeluarkan, sepatu bebas, dan kaus kaki hitam. Benar-benar mencerminkan seorang badboy.

"Darimana aja kamu?! Jam segini baru masuk kelas! Cepat duduk di tempat kamu!" ucap Pak Darto marah. Atmosfer ruangan yang sudah cukup panas menjadi mendidih karena kemurkaan Pak Darto.

"Anak baru." ucap cowok tadi singkat, padat, dan tidak jelas. Seluruh siswa yang berada di dalam kelas menatapnya dengan tatapan bertanya-tanya.

"Apa? Kamu ngatain saya anak baru?!" Pak Darto salah paham. Sudah lazim terjadi hal seperti ini. Guru terkadang terlalu sensitif terhadap siswanya padahal belum tentu siswanya itu memang bersalah. Seringkali mereka menghakimi dari apa yang mereka lihat dan dengar, bukan dari sisi orang yang dilihat dan didengarnya.

"Saya anak baru." ucapnya datar.

"Owhh, kirain kamu ngatain saya anak baru. Anak baru? Tunggu, tunggu, kenapa kamu baru datang sekarang? Coba kamu lihat jam! Lihat! Lihat dengan seksama! Jarum sudah menunjukkan pukul empat sore! Kamu baru masuk ke kelas?!" Lagi. Pak Darto kembali naik darah. Ia menunjuk-nunjuk jam yang tergantung di dinding belakang kelas.

"Jamnya rusak Pak!" Deni menyahut dari belakang kelas.

"Rusak toh? Yasudahlah karena ini hari pertama kamu, saya izinkan kamu masuk, perkenalkan diri, dan duduk di bangku yang kosong." Pak Darto duduk di sebelah Sari untuk menyimak perkenalan dari siswa barunya. Sari adalah siswi yang selalu duduk sendirian karena ia terlalu pendiam dan anti-sosial.

"Lion." Yap, cowok tadi adalah Lion. Cowok yang kemarin menolong Alana dari kejaran pria brengsek.

"Hah?????" seisi kelas tercengang. Mereka tidak mengerti apa yang Lion ucapkan.

"Maksudnya kamu punya peliharaan Lion gitu? Atau kamu suka girlband G-idle? Suka lagunya yang judulnya Lion?" tanya Pak Darto yang ternyata seorang K-popers. Beberapa siswi tertawa mendengarnya, mereka malah mulai bersenandung menyanyikan lagu yang berjudul Lion milik G-Idle sambil menirukan gerakan tariannya. Biasalah, K-popers memang suka seperti itu. Saat mendengar idol kesukaannya disebutkan, mereka auto jadi dancer dadakan.

"Nama." ujar Lion terkesan dingin dan datar. Ia tak suka dengan guru di hadapannya.

"Haahh????" seisi kelas kembali tercengang.

"Sebentar, sebentar, seorang Vito akan menerawang. Saya mencium bau-bau... Hmm... Hmmm... Rasanya ini seperti bau,Heh Dimas! Lo kentut ya?! Bau banget woy!" ucap Vito menghadap kearah Dimas.

"Enak aja lu dugong! Gue nggak kentut ya!" timpal Dimas tak terima.

"Heh! Sudah! Jangan berisik!" ucap Pak Darto.

DUALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang