Seluruh siswa gencar untuk merebut kursi di kelas berbakat yang sangat langka di Ravien Academy.
Dari satu angkatan, hanya 12 siswa cerdas dan juga beruntung yang mampu memasuki kelas berbakat.
Yang orang pikirkan mengenai kelas berbakat adalah sang...
Ravien Academy menjadi satu satunya sekolah yang memiliki fasilitas terbaik, serta kualitas siswa siswinya dibandingkan sekolah lainnya.
Dan hanya di Ravien Academy, kita bisa menemukan sebuah program sekolah yang bernama, "Gifted". Maksud dari Gifted itu sendiri adalah kelas berbakat.
Siswa siswi di sini berlomba lomba untuk memasuki kelas berbakat yang hanya bisa ditempati oleh 12 siswa cerdas dan juga beruntung.
Siswa siswi di sini juga di tempatkan berdasarkan kepintaran mereka masing masing, kalau sangat pintar bisa ada di kelas 11-1, kalau bodoh dan sejenisnya bisa berada di kelas 11-8. Seperti ini lah lencana yang selalu mereka kenakan di dada sebelah kanan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dari siswa kelas 1 sampai 8 berusaha semaksimal mungkin. Mayoritas dari siswa kelas berbakat tahun tahun sebelumnya adalah kelas 1 dan 2.
Tes program Gifted ini akan dilaksanakan dalam 2 minggu lagi. Para siswa yang sekarang kelas 11 akan saling berperang untuk merebut kursi di kelas berbakat.
"Ck! Ayolah, lo pasti bisa masuk ke kelas berbakat," kata seseorang sambil menepuk bahu orang di sebelahnya.
Si objek yang bahunya ditepuk memutar bola matanya malas, "Gua tau lo orangnya ambis banget ya Kwang, tapi gua nih cukup tau diri aja ya sebagai anak kelas paling rendah."
Seseorang yang dipanggil Kwang itu menyeruput minumannya sambil ketawa pelan, "Gua gak ambis, tapi lo yang pesimis."
"Ya udah terserah lo aja," sahutnya pasrah.
"Eh kalau lo di kantin barengan sama gua berarti lo bolos ya?" Tuduhnya.
"Err— ya menurut lo? Gua udah laper kali. Kalau nunggu bel kelas gua yang ada makanannya udah hahis duluan."
Ya itu benar. Siswa yang berada di kelas 1 akan istirahat duluan, sedangkan di kelas bawah bawah menunggu setengah jam kemudian yang kemungkinan besar makanannya sudah habis atau hanya sisa.
"Ya udah Jin iya! Eh tolong ambilin gua minum dong tadi gak sempet nih gara gara bawa laptop," Yujin ngangguk cepat, dia berdiri dan tiba tiba gak sengaja nabrak seseorang yang ngebuat makanannya tumpah sedikit.
"Uhm— maaf gua gak sengaja," kata Yujin.
Orang itu sibuk menatap tajam lawannya, lalu dia beralih ke lencana yang tidak ada di tempatnya, "Lo anak kelas mana?"
Tiba tiba suasana menjadi mencekam, kalau Yujin bilang, dia pasti akan kena hukuman, jadi Yujin memutuskan untuk diam.
"Ck! Mending lo bersihin sepatu gua gih, kotor," katanya.
Yujin melirik sekilas, terus dia memperbaiki kacamatanya yang sedikit melorot, "Hah gimana?"
"Bersihin.sepatu.gua. Lo paham gak sih bahasa? Atau jangan jangan lo tuli," cercanya.
