Selama proses pengajaran di kelas Gifted, semuanya berjalan dengan lancar. Walaupun terasa sulit bagi Yujin, padahal baru dua hari kelas berjalan.
Gimana gak sulit? Masing masing dari mereka disuruh untuk mencari alasan kenapa mereka berada di kelas Gifted.
Yang Yujin pertanyakan adalah, untuk apa kelas Gifted ini diciptakan? Bukan kah seharusnya setiap kelas itu derajat nya sama sehingga bisa menciptakan pribadi yang baik untuk masa depan?
Tidak tahu. Yujin tidak tahu jawaban dari pertanyaannya itu.
Mau sejauh apapun Yujin mencari tahu kenapa dia bisa masuk kelas Gifted, maka dia akan semakin bingung dan berakhir fokus bermain game di ponselnya.
Seperti saat ini, ketika Yujin sudah bosan bermain game, dia berniat bertanya kepada salah satu temannya yang duduk di hadapannya.
"Ekhem— Kim Chaewon, lo udah tau apa alasan lo bisa masuk kelas Gifted?"
Orang yang ada di depan Yujin itu berbalik badan dan menatap Yujin dengan heran, "Kim Chaewon? Gua Jo Yuri."
Tiba tiba Yujin jadi gelagapan sendiri karena salah orang, "D-Duh maaf ya? Muka kalian mirip banget, gua jadi sering ketukar."
Yuri ketawa pelan, "Ya emang banyak yang bilang kita mirip, ditambah dengan Choi Yena."
Setelah mengucapkan nama Choi Yena, otomatis Yujin langsung menoleh ke sosok yang ada di pojok kanan sedang beradu mulut bersama seseorang yang menggunakan blazer hitam.
"Choi Yena yang di pojok itu sama Kim Minju kan?" Tanya Yujin memastikan.
Yuri mengangguk pasti, "Iya itu mereka. Sahabat karib tapi berantem terus haha."
Yujin memperhatikan mereka berdua yang sekarang malah senyum senyum malu. Yujin jadi mikir, apa mereka penyuka sesama jenis? Aneh.
Tapi, Yujin tidak ingin fokus ke sana, karena inti dari dirinya memanggil Jo Yuri ini adalah menanyakan perihal alasan kenapa dirinya masuk ke kelas Gifted.
"Jadi, alasan lo apa?"
Yuri tersenyum keci, "Rahasia!"
"Yah? Kok rahasia?"
"Kan dikasih batas waktu seminggu. Gua bakalan ungkapi alasannya tepat di hari itu hehe," jelas Yuri.
Yujin mengangguk paham, ya dia bisa menghargai keputusan yang diambil oleh Yuri untuk tetap merahasiakan alasannya sebelum jatuh tempo.
"Jin, tangkep nih," tiba tiba seseorang berceletuk, siapa lagi kalau bukan Kang Hyewon yang baru saja masuk dan langsung melemparkan sebungkus roti.
"Kwang heh ingat ingat woi kalau lo cewek," tegur Yujin sambil geleng geleng kepala.
"Ya emang cewe," sahutnya, "Eh tapi kan gua pakai celana hehehehehe," timpalnya.
"Celana olahraga njing bukan celana seragam!" Sarkas Yujin yang udah mau jitak Hyewon tapi gagal gara gara ada seseorang yang langsung masuk ke dalam kelas mereka dengan kasar dan menangis di atas mejanya.
Lalu disusul dengan seseorang lagi, wajahnya terlihat frustasi, dia juga duduk di kursinya. Setelah itu yang lain tidak peduli lagi dan melanjutkan aktivitas masing masing.
"Siapa? Gua lupa," tanya Yujin tanpa bersuara kepada Hyewon.
"Yang nangis Kwon Eunbi," bisik Hyewon pelan, "Yang rambutnya agak pendek itu Lee Chaeyeon," tambahnya.
Yujin cuman ngangguk ngangguk paham, lalu dia melihat salah satu dari mereka menatap Eunbi dengan intens.
"Eh lo ngapain ngeliatin Eunbi gitu ba—"
KAMU SEDANG MEMBACA
question | izone
Fiksi PenggemarSeluruh siswa gencar untuk merebut kursi di kelas berbakat yang sangat langka di Ravien Academy. Dari satu angkatan, hanya 12 siswa cerdas dan juga beruntung yang mampu memasuki kelas berbakat. Yang orang pikirkan mengenai kelas berbakat adalah sang...