Sembilan;Adam

725 18 0
                                    

Aku memejamkan mata dan meredakan emosi yang memuncak, berdamai  dengan Jessica sangat amat membutuhkan kesabaran, ada hal lain yang harus  aku lakukan sekarang persetan dengan Jessica, dia masih tidak mau memaafkan ku, aku keluar dari ruangan ku laluberjalan pelan menuju  kamar tidur Putraku,Kevin.

Dengan perlahan aku membuka pintu kamar mereka  dan menatap mereka dari ambang pintu setelah yakin mereka tidak  menyadari kehadiran ku aku segera berjalan kearah Kevin dan mengecup  kening nya lembut.

"i love you,son" kataku lalu beralih pada Jessica yang memeluk Kevin dalam tidur nya. Aku menatap sekilas lalu segera pergi. Setelah  memastikan apartemen terkunci dengan rapat aku segera turun kebasement,  aku tidak ingin mengambil tindakan ceroboh bisa saja Jessica pergi dari  Apartemenku dengan membawa Kevin, aku sudah cukup lama terpisah dengan  Kevin jangan sampai lagi Jessica ingin memisahkan kami.

Sesampainya  didalam mobil aku segera melajukan nya dengan kecepatan sedang menuju  apartemen orang tersebut, jarak nya lumayan jauh setelah sampai aku  segera memarikirkan mobilku lalu memasuki lift menekan tombol 11. Pintu  lift terbuka dan aku segera menuju apartemen yang dia tinggali, aku  menekan bel dengan sabar dan pintu terbuka beberapa menit kemudian.

"apa ada barang yang tertinggal?" tanya nya padaku dan membuka pintu lebar menyuruhku masuk kedalam tempat tinggal nya.

"aku  ingin membicarakan sesuatu, Jensen" kataku dingin , Jensen hanya menatapku  lalu tersenyum kecil, dia menyuruhku duduk sementara dia mengambilkan  air minum didapur.

"jadi? Kenapa tiba tiba tuan Adam yang  terhormat datang menemui ku ditengah malam begini?" kata Jensen tenang  sembari memainkan gelas yang berisikan air didalam nya. Aku dan Jensen duduk  berhadapan.

"jauhi Kevin dan .. Jessica" kataku tenang, aku menatap Jensen tidak suka.

"atas dasar apa?" tanya nya balik, kini Jensen menaruh gelas nya diatas meja dan menatapku datar.

"kau hanya perlu menuruti perintahku, aku bisa saja menghan—"

"disini  Aku yang berperan penting, kau harus mengikuti mau ku. Jadi jangan  ancam aku dengan semua kekuasaan mu" potong nya, matanya tetap datar tak  bisa terbaca, tanganku terkepal erat namun sebisa mungkin aku tidak  melayangkan tinju ku diwajah sialan nya itu.

"jadi kau ayah biologis Kevin?" tanya nya. Aku hendak menjawab namun Ken lagi lagi melanjutkan ucapan nya.

"kau merusak semua nya, Adam" katanya dingin.

"apa  kau kesini untuk mengambil Kevin dari Jessica?" tanya nya, aku sebisa  mungkin tenang untuk menghadapi Jensen, aku harus bisa membuat Jensen menjauhi  Jessica dan Kevin apapun yang terjadi, tidak boleh ada yang mendekati  mereka kecuali aku.

"jika itu tujuan mu, lepaskan Jessica. aku orangpertama yang akan menghajarmu jika kau berani menyakiti Jessica" katanya  membuat sesuatu di dalam diriku marah, aku tidak suka Jika Jensen terlalu  perduli pada Jessica

"jika kau ingin Kevin kau juga harus menginginkan Jessica" lanjut Jensen.

"itu  bukan urusan mu, jauhi saja mereka seperti yang aku perintahkan. Kau  bekerja dicabang perusahaan milik ku" jelasku menekankan posisi yang  dia miliki, aku benar benar bisa menghancurkan Jensen dengan cepat bahkan sekarangpun aku bisa.

"terlalu egois" kata Jensen dingin,

"jika  kau ingin Kevin, kau harus menginginkan Jessica." ulang Jensen, matanya  terpejam sejenak lalu terbuka dan menatap tepat dimanik mataku.

"tanpa  kau suruh melepaskan Jessica, aku sudah akan melepaskan nya. Bukan untuk  mu tapi untuk dirinya sendiri, Aku tidak akan memaksa seseorang untuk  tetap tinggal disisiku sementara dia berusaha untuk menjauhiku, aku  tidak terlahir egois seperti mu, aku masih memikirkan kebahagian nya,  maka dari itu tanpa kau suruh menjauhi Jessicanpun sudah aku  lakukan." jelasnya padaku, Jensen berdiri dari duduk nya.

Cerita Sedang Direvisi!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang