Aku memejamkan mata dan meredakan emosi yang memuncak, berdamai dengan Jessica sangat amat membutuhkan kesabaran, ada hal lain yang harus aku lakukan sekarang persetan dengan Jessica, dia masih tidak mau memaafkan ku, aku keluar dari ruangan ku laluberjalan pelan menuju kamar tidur Putraku,Kevin.
Dengan perlahan aku membuka pintu kamar mereka dan menatap mereka dari ambang pintu setelah yakin mereka tidak menyadari kehadiran ku aku segera berjalan kearah Kevin dan mengecup kening nya lembut.
"i love you,son" kataku lalu beralih pada Jessica yang memeluk Kevin dalam tidur nya. Aku menatap sekilas lalu segera pergi. Setelah memastikan apartemen terkunci dengan rapat aku segera turun kebasement, aku tidak ingin mengambil tindakan ceroboh bisa saja Jessica pergi dari Apartemenku dengan membawa Kevin, aku sudah cukup lama terpisah dengan Kevin jangan sampai lagi Jessica ingin memisahkan kami.
Sesampainya didalam mobil aku segera melajukan nya dengan kecepatan sedang menuju apartemen orang tersebut, jarak nya lumayan jauh setelah sampai aku segera memarikirkan mobilku lalu memasuki lift menekan tombol 11. Pintu lift terbuka dan aku segera menuju apartemen yang dia tinggali, aku menekan bel dengan sabar dan pintu terbuka beberapa menit kemudian.
"apa ada barang yang tertinggal?" tanya nya padaku dan membuka pintu lebar menyuruhku masuk kedalam tempat tinggal nya.
"aku ingin membicarakan sesuatu, Jensen" kataku dingin , Jensen hanya menatapku lalu tersenyum kecil, dia menyuruhku duduk sementara dia mengambilkan air minum didapur.
"jadi? Kenapa tiba tiba tuan Adam yang terhormat datang menemui ku ditengah malam begini?" kata Jensen tenang sembari memainkan gelas yang berisikan air didalam nya. Aku dan Jensen duduk berhadapan.
"jauhi Kevin dan .. Jessica" kataku tenang, aku menatap Jensen tidak suka.
"atas dasar apa?" tanya nya balik, kini Jensen menaruh gelas nya diatas meja dan menatapku datar.
"kau hanya perlu menuruti perintahku, aku bisa saja menghan—"
"disini Aku yang berperan penting, kau harus mengikuti mau ku. Jadi jangan ancam aku dengan semua kekuasaan mu" potong nya, matanya tetap datar tak bisa terbaca, tanganku terkepal erat namun sebisa mungkin aku tidak melayangkan tinju ku diwajah sialan nya itu.
"jadi kau ayah biologis Kevin?" tanya nya. Aku hendak menjawab namun Ken lagi lagi melanjutkan ucapan nya.
"kau merusak semua nya, Adam" katanya dingin.
"apa kau kesini untuk mengambil Kevin dari Jessica?" tanya nya, aku sebisa mungkin tenang untuk menghadapi Jensen, aku harus bisa membuat Jensen menjauhi Jessica dan Kevin apapun yang terjadi, tidak boleh ada yang mendekati mereka kecuali aku.
"jika itu tujuan mu, lepaskan Jessica. aku orangpertama yang akan menghajarmu jika kau berani menyakiti Jessica" katanya membuat sesuatu di dalam diriku marah, aku tidak suka Jika Jensen terlalu perduli pada Jessica
"jika kau ingin Kevin kau juga harus menginginkan Jessica" lanjut Jensen.
"itu bukan urusan mu, jauhi saja mereka seperti yang aku perintahkan. Kau bekerja dicabang perusahaan milik ku" jelasku menekankan posisi yang dia miliki, aku benar benar bisa menghancurkan Jensen dengan cepat bahkan sekarangpun aku bisa.
"terlalu egois" kata Jensen dingin,
"jika kau ingin Kevin, kau harus menginginkan Jessica." ulang Jensen, matanya terpejam sejenak lalu terbuka dan menatap tepat dimanik mataku.
"tanpa kau suruh melepaskan Jessica, aku sudah akan melepaskan nya. Bukan untuk mu tapi untuk dirinya sendiri, Aku tidak akan memaksa seseorang untuk tetap tinggal disisiku sementara dia berusaha untuk menjauhiku, aku tidak terlahir egois seperti mu, aku masih memikirkan kebahagian nya, maka dari itu tanpa kau suruh menjauhi Jessicanpun sudah aku lakukan." jelasnya padaku, Jensen berdiri dari duduk nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Sedang Direvisi!!
Novela JuvenilGenre: Romansa Cerita Sedang Direvisi!!! Cerita Sedang Direvisi!!!