Aku hanya menatap Adam yang ada dihadapanku, nafas adam bahkan menerpa permukaaan keningku, segera kupasangkan dasi pada kerah lehernya setelah selesai aku segera melepaskan sabuk pengaman membuka pintu lalu keluar, aku melakukan hal yang sama pada Kevin yang berada dikursi penumpang, aku hanya menunduk saat beberapa pasang mata memperhatikan kearah kami, yang menatap kearahku adalah para petinggi disni. Aku semakin menunduk saat adam sudah berdiri diantara aku dan Kevin.
"aku yang akan mengantar Kevin" kataku padanya dan segera berlalu dari hadapan nya, aku hanya menunduk karena mereka terang terangan menatap kearahku, setelah masuk lift, aku semakin menunduk , aku dan Kevin bahkan berada disudut ruangan segi empat ini, didepan sanaa ada Adam yang tengah berbincang sedikit, lift terbuka aku segera keluar diikuti dengan Adam, walaupun Adam berjalan jauh dibelakang kami aku tau dia mengikuti kami, mall ini sudah semakin ramai karena para pegawai telah berdatangan, ditengah jalan aku bertemu dengan mrs.Hann kepala bagian kebersihan dulu, aku menyapanya dengan sopan lalu segera berlalu.
"apa dia bos mama dulu?" tanya Kevin padaku, aku hanya bergumam kecil saja. Sesampainya di daycare yang Adam sebutkan aku segera masuk dan mencari orang yang bekerja disni,
"saya kesini ingin mengantarkan putra saya, nama nya Kevin, Kevin Holland" jelasku pada nya, sang resepsionis melihat sesuatu pada komputer nya lalu berdiri dan tersneyum pdaku.
"selamat pagi ms.Holland, saya Agnia pekerja disni" sapanya hangat sembari memperkenalkan diri, aku mengangguk pelan lalu berjongkok dihadapan Kevin, aku seperti melupakan sesuatu namun aku tidak bisa mengingatnya.
"Kevin jangan nakal, okey?" kataku pada nya, Kevin hanya menganggukan kepalanya.
"Ga boleh berantem" dan lagi Kevin menganggukkan kepala nya.
"terus Jangan cengeng dan nurut okey?" dan lagi lagi Kevin mengangguk, ku elus kepala nya lalu mencium pipi tembam nya sebelum berdiri,
"bye Momma" ucap Kevin melambaikan tangan nya padaku, aku juga melakukan hal yang sama setelah yakin meninggalkan Kevin aku segera berbalik dan mendapati Adam yang melanjutkan jalan nya yang sempat terhenti.
Aku segera menaiki lift untuk cepat sampai ketempat kerja ku, sesampainya disana aku sudah mendapati Rangga yang mengepel lantai dengan pel yang dia pegang, segera aku mengambil alihnya tanpa aba aba membuat Rangga kaget.
"maaf" sesalku, dia mengelus dada nya lalu menepuk jidatku dengan telapak tangan nya.
"jika aku mati muda bagaimana? Aku belum menyatakan cinta pad—" seolah ketahuan sesuatu Rangga segera menutup mulutnya dan meninggalkan ku yang kebingungan, aku melepaskan sepatu serta kaos kaki ku, tanpa mengganti pakaian kerja pun aku segera melanjutkan pekerjaan Rangga tadi.
Setelah selesai mengepel lantai aku berdiri danmengelap keringat ku yang membanjri wajahku,sudah lama aku tidak melakukan hal ini dan itu membuatku mudah sekali bekeringat, aku mengatur nafasku lalu kurasakan sesuatu yangdingin menyentuh pipiku.
"minum ini, kau terlihat lelah" ucap Hugo menyodorkan ku minuman dingin yang dia ambil di kulkas yang ada dibelakang. Aku tersenyum sembari berterima kasih lalu mengangkat ember serta pel'an yang digunakan. Aku masih mengingat apa yang kulupakan sampai akhirnya aku mengingatnya Astaga bagaimana bisa aku melupakan kotak makan milik Kevin. Setelah mengganti pakaian aku segera menemui Rangga untuk meminta izin nya sebentar dan Rangga mengiyakan nya.
Aku harus menemui Adam untuk meminjam keycard nya. Aku memasuki lift dan menekan tombol angka dimana tempat Adam berada, orang orang didalam lift sedikit demi sedikit keluar dan meningglakan aku sendirian, pintu lift terbuka dan aku dengan ragu berjalan menyusuri lorong panjang ini. Didepan ruangan Adam ada meja yang dijaga oleh sekretaris nya, kurasa Adam memiliki banyak Sekretaris karena aku tadi sempat melihat Ruangan khusu sekretaris nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Sedang Direvisi!!
Dla nastolatkówGenre: Romansa Cerita Sedang Direvisi!!! Cerita Sedang Direvisi!!!