-3-

888 122 47
                                    

.
.
.

Seharusnya ini pagi yang indah untuk Indra. Bisa bertemu dengan pacar manisnya dan berbucin Ria dengan Laks yang menjadi penonton setia. Ya harusnya begitu.

Tapi apa ini?! Pagi indahnya harus melayang kala dia harus mengawasi Axel dan Nanda yang sedang dikenai hukuman. Ditambah dirinya harus menonton pertengkaran konyol antara Axel dan Nanda yang tidak ada habisnya.

"Hey, kalian apa gak cape berantem terus? Cepet selesain itu hukuman nya cape tau nunggu in kalian gak selesai-selesai! Kerjaan gue gak cuma buat ngawasin kalian ya. Masih banyak yang harus diurus!" Omel Indra.

"Hilih, ngomong kerjaan! Bilang aja kakak mau bucin ke kak Raya!" Sahut Axel

"Nah iya, dasar bucin gak ketulungan!" Sokong Nanda.

Wajah Indra memerah kesal." Nah nah! Gini aja kompak kalian. Kenapa gak gitu terus?! cocok loh. Atau jangan kalian ini sebenernya cinta tapi gak bisa bedain sama benci ya?! Ati-ati loh yang awalnya benci klo udah cinta , bucinnya lebih parah!"

Axel dan Nanda bertatapan. "Idih males amat bucinin Rena, galak gitu ogah banget! Bisa-bisa nelangsa hidup gue!"

"Sapa juga yang mau di bucinin sama makhluk cem kelinci tonggos kaya lu. Gue juga ogah bisa alergi gue!" Balas Nanda sambil melempar kanebo basah ke arah Axel.

Indra menghela nafas. Sepertinya dia tadi salah bicara deh. Ingatkan Indra supaya lain kali tidak berbicara sembarangan didepan Axel dan Nanda dalam satu waktu bila tidak ingin Mendengar perdebatan unfaedah dari mereka berdua.

🌻🌻🌻

Setelah beres dengan pasangan kelinci-baby macan itu, Indra segera kembali ke kelasnya. Dia terpaksa merelakan jam pelajaran pertamanya hanya untuk mengawasi Axel dan Nanda. Membuat kepalanya pening saja, sebab guru BP pun malas dan sudah menyerah pada kelakuan dua muridnya itu. Sehingga tanggung jawab dilimpahkan ke Indra selaku ketua OSIS.

Indra segera mendudukkan dirinya disamping Raya yang tadinya ngobrol dengan Laks yang duduk di depan mereka. Guru belum datang omong-omong.

"Kenapa Ndra?" Ini Laks yang bertanya.

"Kelinci sama baby macannya berantem lagi. Capek gue ngurus mereka." Keluhnya.

"Yang kamu sebut kelinci itu adek aku loh, yang."

"Iya tau kok, tapi kan aku kudu profesional. Gak boleh beda-beda in."

"Maksudku bukan gitu, kalo kamu kesel sama Axel, kamu boleh kok pukul dia. Udah aku kasih ijin." Ucap Raya sambil tersenyum manis.

Membuat Laks yang menonton bergidik ngeri. Pertama karena bucin mereka yang tidak tau tempat dan kedua kesadisan Raya untuk adiknya. Kasihan Axel, pasti hari-harinya tidak jauh dari ancaman Raya.

Laks juga salut pada Indra yang tetap saja bisa bucin walau tau bagaimana seramnya Raya saat mengamuk. Pokoknya lebih menakutkan dari pada tukang jagal.

Yah, tapi namanya juga cinta, apalagi level nya sudah bucin mendarah daging jadi tetap saja terlihat manis walau galaknya seperti apapun.

🌻🌻🌻

Beda dengan Indra yang berasa darah tinggi menghadapi Axel dan Nanda. Maka teman Nanda dan Nando sendiri harus menyiapkan diri menghadapi Omelan Nanda tentang ini dan itu. Pokoknya kalau moodnya buruk semua berasa salah di mata Nanda. Bahkan kucing lewat didepannya berasa salah.

Dan kalau sudah seperti itu Nando akan siap uang jajannya ludes untuk membeli jajan Nanda supaya mood nya kembali bagus.

Seperti saat ini, Si kembar dan kedua sahabatnya ditambah pacar Iky yang ikut bergabung dengan mereka harus menahan antara rasa gemas dan jengkel yang menjadi satu. Gemas karna raut wajah Nanda yang lucu. Dan jengkel dengan ocehan Nanda yang tidak ada habis-habisnya.

"Chim, aku pokoknya mau mie ayam mang Tatang dua mangkok. Terus sambalnya yang banyak!"

"Dasar gentong! Kalo dihabisin gak masalah, tapi pasti nanti gak kamu habisin ujung-ujungnya nanti maksa aku buat ngabisin." Gerutu Nando.

"Ih! Kok kamu gitu sih Chim! Udah gak sayang Nanda lagi ya kamu?! Aku sebel tau. Kenapa sih kelinci tonggos itu cari perkara terus?! Kan aku jadi dihukum! Terus ini kenapa ada Pandu disini?! Iky mau pamer ya?! Mentang-mentang punya pacar gitu?! Gak kasihan Nanda yang jomblo?! Ini juga gara-gara kamu ya Chim_" dan Omelan Nanda harus terhenti karna sepotong coklat masuk kedalam mulutnya.

"Berisik! Bikin orang gak fokus makan aja sih lu?!"

Wajah Nanda makin memberengut. Tapi mulutnya tetap mengunyah coklat didalam mulutnya. Setelah memastikan coklat itu tertelan Nanda siap untuk menyembur orang yang sudah menjejalinya coklat.

"Heh! Kelinci tonggos?! Memangnya Nanda ganggu kamu apa?! Nanda lagi ngomong sama teman Nanda! Bukan sama siluman kelinci macam kamu!"

Ah satu kebiasaan Nanda saat sedang bawel seperti ini, dia tidak akan sadar menyebut namanya sendiri ketika berbicara. Jangan lupakan alis menukiknya. Sangat lucu.

"Utututu... Baby macan marah, yuk sama mas Dimas, mamas jajanin banyak-banyak." Ucap Dimas. Meja mereka bersebelahan omong-omong.

Axel memincingkan matanya. Menatap tidak suka pada Dimas. Hal itu disadari oleh Raffa yang duduk di depannya. Lalu memang dasarnya gengan mereka itu isinya anak-anak bar-bar (kecuali Dian) jadi ada saja ide jahilnya untuk mengerjai satu sama lain.

Dengan senyum usilnya Raffa berkata" hu'uh Nda, nanti kalo mau jalan sama Raffa, kita jajan banyak, terus jalan-jalan kemana Nanda suka. Mau gak?"

Nanda tampak berfikir sebentar." Memang boleh?" Tanyanya.

"Boleh! Nanti bareng-bareng ajak Nando juga gak apa. Janji deh gak ngajak Axel. Mau ya?" Tawar Raffa makin semangat.

Sedangkan Axel ntah kenapa merasa sangat jengkel sekarang. Harus berjanji begitu memangnya? Memang kalo dia ikut kenapa?! Toh nanti dia pasti bayar sendiri kan? Jadi apa masalahnya.

Dengan perasaan dongkol Axel bangkit berdiri dengan tidak santainya. Hampir membuat kursi yang di dudukinya terjungkal kebelakang. Setelahnya melenggang pergi dari sana. Mengabaikan tatapan heran teman-temannya.

"Dih ngambek, kan cuma bercanda." Ucap Raffa. Senyumnya makin terukir lebar.

"Jadi ajakan nya tadi bercanda ya?" Tanya Nanda.

Semua yang disana memusatkan perhatiannya ke Nanda lagi.

"Nanda mau?"

Lalu Nanda mengangguk. Senyum mereka makin terulas lebar. Akhirnya ada juga yang bisa mengembalikan mood Nanda.

"Tapi ajak Axel?" Tanya Nanda lagi.

Dan semua yang ada disana melongo kaget.

-tbc-





Dahlahhh segini dulu...🙃

Pandu pacarnya Iky

Bye2👋

Enemy? Seriously?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang