-14-

810 102 34
                                    

Hari ke 5 Nanda dirumah sakit, dan hari ini pula Nanda sudah boleh pulang. Tapi kata dokter yang menangani Nanda, 2 Minggu sekali Nanda harus check up kerumah sakit untuk memulihkan gegar otaknya. Ya Nanda tidak keberatan, yang penting sekarang Nanda pulang.

Yang jemput hari ini ada bunda, ayah dan kak Raya.

Nanda sebal! Bibirnya sedari tadi mengerucut. Kadang juga menggerutu tentang kenapa Nando tidak ikut menjemputnya. Dan di balas kekehan oleh 2 orang yang lebih tua. Ayah sedang tebus obat tadi katanya.

"Chim tidak sayang Nanda lagi." Bibirnya kembali mengeluarkan gerutuan.

Bunda yang baru selesai membereskan baju-baju Nanda terkekeh lagi. "Chim sayang mbul kok, tapi Chim kan harus sekolah sayang. Dia sudah izin 3 hari untuk temani Nanda kan?" Ucap bunda sambil elus rambut Nanda.

"Tapi kak raya disini?" Belum menyerah juga Nanda ini.

"Kan kakak pengen jemput Nanda, lagian hari ini kakak libur persiapan untuk try out."

"Tapi Nanda kangen Chim. Chim gak kangen Nanda." Mata anak manis itu berkaca siap tumpahkan bulir dari kelopak matanya.

Bunda Hela nafas lagi. Anaknya yang satu ini akan sangat-sangat manja jika sedang sakit. Ingin selalu menempel pada kembarannya.

"Nando kangen sekali dengan Nanda, kan tiap malam juga Nando yang temani Nanda, rela tidur di karpet untuk temani Nanda yang sakit. Pulang pagi untuk sekolah, lalu sepulangnya tunggui Nanda lagi. Chim sangat sayang Nanda kan?" Nanda mengangguk mendengar perkataan bunda. Tapi bibirnya belum kembali normal. Aduh dek abis bibir kamu disosor Axel kalau itu anak disini😂.

Bunda dan Raya senyum manis. Raya maju usak rambut halus anak itu.

"Lagian Nanda hari ini pulang sebelum Nando pulang sekolah. Nando gak tau kalo hari ini Nanda pulang kan? Kita beri kejutan buat Nando nanti ya?"

Mendengar ucapan Raya senyum Nanda jadi berkembang. Membayangkan bahwa kembarannya akan terkejut ketika melihatnya berada dirumah. Nando pasti tidak tau kalau hari ini Nanda akan pulang. Nanda saja baru tahu saat ayah dan bunda jemput kesini kok.

Nanti Nanda akan cubit perut kotak-kotak Nando sampai merah pokoknya.

"Ayo pulang. Obatnya sudah ditebus. Semua sudah bereskan?" Kata ayah yang baru masuk.

Oh tidak Nanda lupa. Walau keluar dari tempat berbau obat ini, Nanda akan tetap minum obat hingga benar-benar sembuh. Rasanya Nanda ingin menangis membayangkan dirinya harus menelan pil pahit,yang sepahit kehidupan.

🍂🍂🍂


Nanda turun dari mobil dengan di bantu Raya. Berjalan dengan bergelantungan dilengan raya yang hanya tersenyum melihat tingkah manis tetangganya itu.

Senyum Nanda terkembang lebar melihat pintu rumah yang selama 5 hari ditinggalkannya. Rasanya rindu ingin tidur di kamarnya. Nanti Nanda ingin ajak Nando untuk tidur di kamarnya. Ingin peluk Nando banyak-banyak.

Ayah buka pintu rumah mereka. Mempersilahkan untuk Nanda memasuki rumah.

Nandi Memasuki rumah dengan senyum. Tapi_

"SELAMAT DATANG NANDA!!!!"

Langkahnya terhenti ketika melihat diruang keluarga rumahnya itu, ramai oleh teman-temannya. Memberikan kejutan untuk kepulangannya. Bukankah tadi dia yang akan beri kejutan untuk Nando? Tapi kenapa malah dirinya yang dikejutkan?

Enemy? Seriously?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang