RENJUN X RYUJIN
.
AUTHOR'S SIDE
.
.
Renjun melihatnya. Bahkan dengan berani gadis yang berstatuskan mantan kekasih Renjun itu menatap matanya. Renjun tidak peduli dengan perjalan cinta mereka. Ini sudah berakhir semenjak lusa.
Renjun kembali melanjutkan jalannya. Menulikan pendengaran saat suara mantan kekasihnya memanggil. Tolong bantu Renjun untuk menghindar dari mantan kekasihnya.
"Kak Renjun!"
Bahkan jemari kecil itu sudah menahan pergelangan tangannya saat ini.
"Bisa kita bicara?"
Renjun tak akan menghempas tangan perempuan. Renjun masih menjunjung tinggi harga diri pria di depan mantan kekasihnya. Renjun berbalik, menatap sekilas pada pergelangan tangannya. "Apa yang perlu kita bicarakan?"
Gadis itu melepas pergelangan tangan Renjun, beralih untuk menautkan jarinya. Renjun ingin menolak, tapi lebih dulu yang berbadan kecil menariknya jauh dari pelataran kampus.
Melihat gedung pratikum yang sepi, Renjun menarik tangan gadisnya. Ralat, tangan mantan kekasihnya. "Di sini. Katakan dengan cepat, aku harus masuk kelas."
"Kita tidak benar-benar putus, kan?"
Renjun melepas tautan jemari mereka. Meletakkan tangan dipuncak kepala yang memiliki tinggi lebih rendah. "Kita sudah selesai. Tak ada lagi yang perlu kujelaskan."
Gadis itu masih terlalu berani menatap manik indah milik Renjun. "Aku tak mau berpisah! Kita sudah berulang kali membicarakan ini dan tak pernah berkahir seperti sekarang!"
Renjun menghela napasnya berat "Katakan saja dulu aku terlalu bodoh untuk menerima semua yang kau mau. Mendukung semuanya tanpa memikirkan banyak resiko kedepannya."
Gadis itu menatapnya, menahan getaran pada bibirnya saat emosi mendesak keluar.
Renjun mengusap sedikit sudut bibir si perempuan dengan ibu jarinya. "Ini semua sudah jelas, Jinjin."
"Kau masih memanggilku Jinjin!" gadis itu berteriak lantang di depan wajah Renjun.
"Kita baru berpisah 2 hari. Menurutmu aku bisa menghilangkan kebiasan bertahun-tahun selama 2 hari?!"
"Lalu mengapa kau tak bisa bertahan beberapa lama lagi?!" Renjun dalam diam menerima pukulan di dadanya. "Kau tahu hanya kau yang mendukungku. Lalu sekarang kau berpihak pada ayah!"
"Ayah tak bersalah!" Renjun memebalas tak kalah tinggi.
"Semua salah ayah!" lengan pendek itu memeluk Renjun erat.
Renjun menguatkan hati untuk tak mengusap puncak kepala gadis tercintanya itu. Renjun lepas pelukannya.
"Tidak mau!"
"Aku ingin bicara. Tatap aku saat aku berbicara denganmu, Shin!"
Gadis Shin itu melepas dengan berat hati, jemarinya masih mencengkram bagian pinggang dari kemja biru Renjun. Sayang, si tampan benar-benar tak ingin di sentuh.
"Aku tak akan bertahan jika kau yang menjauh. Aku tak akan bertahan jika kau yang pergi. Aku tidak peduli lagi dengan hubungan kita. Karena tak ada usaha darimu untuk memperbaiki semuanya."
Gadis itu hanya diam dengan kepala terangkat ke atas menatap Renjun. Biasanya si kecil ini akan menggunkan sepatu berhak.
"Terima saja. Kita sudah berakhir Jinjin. Aku tak peduli lagi. Ini benar-benar selesai antara kau dan aku."
Renjun bajingan, dia akui.
Setelah mengucapkan itu, ia sempatkan mengecup puncak kepala mantan kekasihnya.
Renjun yakin.
Ini semua berakhir.
Dia dan Shin Ryujin berakhir.
.
.
.
To Be Continue
A/n :
Heheheh aku republish di akun baru.
©Meclaulin
#191029
KAMU SEDANG MEMBACA
Playlist - The Journey
Fanfiction[COMPLETED] [RenRyu] "Ketika cerita Renjun diibaratkan daftar lagu." Cerita singkat dari Renjun, seorang yang akhirnya merasa kehilangan pengisi hati saat perempuan itu sudah ia jadikan sebagai mantan kekasih. Rendy Pandugo's Album - The Journey