RENJUN X RYUJIN
.
AUTHOR'S SIDE
.
.
Renjun berlari menuju mobilnya dengan medan aspal yang licin. Salju mulai memenuhi jalanan. Renjun terengah saat tiba di pintu bagian penumpang. Mengetuk pelan kacanya untuk menarik perhatian Ryujin.
Ryujin menolehkan kepala, bergegas membuka kunci mobil. Memerhatikan Renjun yang berlari kecil memutari bagian depan sebelum masuk ke dalam mobil.
Renjun merapikan rambutnya yang terasa basah, sedangkan Ryujin sudah sibuk menggosok kedua telapak tangannya.
"Kemari." Pelan gadis itu meyentuh wajah Renjun. Coba untuk menyalurkan hangat tubuhnya pada si pemuda.
"Terima kasih." Renjun terlihat bodoh dengan senyum lebar yang memperlihatkan giginya.
"Sepertinya aku tak menunggu selama dua jam?" Ryujin menarik tangan, menggosokkan lagi seperti sebelumnya.
"Maaf." Renjun memasukan persneling untuk melajukan mobil.
"Makan malam di mana?" tak dapat wajah yang digapainya, Ryujin menggenggam tangan bebas Renjun dengan kedua tangan miliknya. Bahkan begitu leluasa untuk menghembuskan napas di sana. Ryujin dengan kebiasannya yang hangat.
Mereka lupa, mereka itu masih mantan kekasih. "Punya pilihan?"
Ryujin tersenyum lebar. Ini perbedaan Renjun dari pria lain, dia tak akan mengatakan 'terserah'. Pemuda itu punya kosa kata yang lebih menarik. "Aku ingin menyimpan sisanya untuk membeli sepatu. Kita makan ayam saja. Tak masalah?"
Renjun menganggukkkan kepala, tangannya yang berada dalam genggaman Ryujin terangkat untuk mencubit dagu si gadis.
"Sakit!"
"Berlebihan."
"Kita-" Ryujin menjeda kalimatnya. Tangan Renjun ditempatkan kembali seperti semula.
"Kita kenapa?"
"Kita terlihat seperti sepasang kekasih lagi. Aku bahkan belum menerima kesempatan keduamu." Ryujin dengan tatapan lugunya.
Renjun berpikir sejenak. "Kapan aku meminta kesempatan kedua?"
"Oh jadi kau tak ingin menjadi kekasihku lagi?!" Ryujin menjerit
Renjun menggapai pipi Ryujin untuk memberi cubitan. "Jangan teriak, nanti tenggorokanmu sakit. Menjadi penyanyi harus menjaga hal itu."
Ryujin menghempas tangan Renjun. "Jadi bagaimana? Apa yang ingin kau jelaskan?"
"Nanti saat sudah tiba di restoran ayamnya."
"Tidak bisakah sekarang?" Ryujin selipkan nada harap pada pertanyaannya.
"Ayah sudah menjelaskan semua padamu? Perihal ini permintaan ayah padaku untuk mengakhiri hubungan kita?"
Ryujin menganggukkan kepala.
"Lalu bagaimana dengan cita-citamu? Ayah ingin mendukung kali ini?" Renjun sempatkan untuk menoleh pada Ryujin.
"Ayah bilang, jika aku bisa membuktikan untuk menjadi yang terbaik, bersih dari skandal dan tak membuat masalah. Ayah setuju." Ryujin begitu bangga menyebutkan itu. Dagunya bahkat terangkat sombong.
Kesempatan itu Renjun bergunakan untuk mengelus dagu Ryujin. "Senang?"
"Tentu saja." Ryujin sesaat masih berada dalam euphoria restu ayahnya. Kemudian teringat tujuan awal "Kenapa ini menjadi pertanyaan untuku? Seharusnya ini penjelasanmu!"
Renjun terkekeh, kini menautkan jemarinya pada milik si gadis. "Aku minta maaf atas kesalahan yang kuperbuat. Aku mengingkari janjiku padamu. Aku menyembunyikan hal yang seharusnya tak kulakukan. Aku bersalah."
Ryujin menatap dalam pada Renjun. "Bisa hentikan dulu mobilnya, lalu katakan kalimat tadi dengan manatapku. Aku ingin menilai, apakah kau jujur atau tidak?"
Renjun tergelak, menurut untuk menepikan mobil. Setelahnya duduk menghadap Ryujin. "Maafkan aku. Maukah kau kembali menjadi pemilik hatiku?"
Ryujin meringis. "Keju." Cicitnya.
Renjun mencubit pipi Ryujin. "Mau atau tidak?"
"Pemaksaan!" Ryujin tak ingin melepas cubitan tak sakit itu.
"Aku masih memaksa dengan cubitan, ingin kupaksa dengan ciuman?"
Ryujin mendorong Renjun. "Mesum!"
Renjun tertawa lepas. "Boleh aku lanjut menyetir?"
Ryujin mengusap pipinya. "Ini sakit."
"Sini, biar aku sembuhkan." Renjun meminta Ryujin untuk mendekat.
Ryujin mendekat untuk mengecup pipi Renjun. "Aku harus kembali menjadi pemilk hatimu."
Renjun hanya mencengkram stir mobil. "Menjauh."
"Kenapa?" gadis itu bahkan meletakkan dagunya di pundak Renjun.
"Kau memecah konsentrasiku."
Ryujin kini sulit menghentikan tawanya. Kekasihnya itu menggemaskan.
Garis bawahi.
HUANG RENJUN KEMBALI MENJADI KEKASIH SHIN RYUJIN.
.
.
.
THE END
.
.
.
A/n :
YEAYYY TAMATTTT
satu hari ini beresin "Playlist" bahkan bikin oneshoot RenRyu di "Idée". Huhuhuhu lagi lancar jaya imajinasiku.Terima kasih untuk semua yang udah baca. Aku tahun alurnya rada rada absurd, ya dimaafkan aja ya.
Babay
©Meclaulin
#191217
KAMU SEDANG MEMBACA
Playlist - The Journey
Fiksi Penggemar[COMPLETED] [RenRyu] "Ketika cerita Renjun diibaratkan daftar lagu." Cerita singkat dari Renjun, seorang yang akhirnya merasa kehilangan pengisi hati saat perempuan itu sudah ia jadikan sebagai mantan kekasih. Rendy Pandugo's Album - The Journey