08. Snap

320 61 11
                                    

RENJUN X RYUJIN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

RENJUN X RYUJIN

.


AUTHOR'S SIDE

.

.

Renjun dengan langkah pasti melangkah masuk ke dalam sebuah rumah yang mengadakan pesta. Shin Yuna sedang mengadakan pesta, tetangga satu perumahan Renjun. Sempat terbesit oleh pemuda itu, mengapa dia diundang dan harus datang?

Jawabannya adalah Renjun terlalu dikenal karena karaktersitik dan wajah tampannya. Dan mengapa dia harus datang ke pesta gadis remaja seperti Yuna, karen Shin Ryujin teman satu sekolah gadis itu ada di sana.

Renjun berpikir untuk menyerah dengan egonya. Renjun bukan seorang pelaut yang memiliki janji setia. Renjun hanya pujangga cinta yang tak tahan lagi berjauhan dengan kekasih hati.

Renjun sudah di sana selama setengah jam, namun tak ada tanda-tanda kedatangan sang mantan kekasih. Renjun mendatangi bagian khusus dewasa, ada beberapa minum alkohol. Entahlah, mengapa anak berumur 17 tahun itu memiliki bagian ini di pestanya.

Sosok yang berdiri di samping Renjun, membuat pemuda itu menoleh. Renjun membisu dan membeku, Shin Ryujin di sampingnya.

"Jangan mabuk." Ujar si gadis.

Renjun tersenyum, merindukan suara itu. Memerintah dan manja disaat bersamaan. "Hanya sedikit."

"Tidak boleh." Ryujin masih menunduk, dan Renjun masih memandangi puncak kepala yang kini bersurai merah jambu.

"Kenapa?"

Ryujin mengangkat kepala, menatap Renjun yang menunduk. "Kau melupakanku? Empat puluh tiga hari, kau benar-benar ingin melupakanku?"

Renjun meletakkan gelasnya di atas mini bar. "Jika aku bisa melakukannya."

Ryujin mengumpat dengan desisannya, kepalan tangan itu memukul dada Renjun tak ringan. "Bodoh!" langkah yang dihentak membawanya menjauh dari Renjun.

Pemuda itu tak menahan langkah si gadis seperti kebanyakan bagian drama. Renjun mengambil lagi gelasnya, melakukan oneshoot untuk alkoholnya. Menahan gemas, Renjun justru mengigit bibirnya sendiri. Langkahnya dibawa mengikuti Ryujin dari belakang.

"Kak Renjun!"

Panggilan itu bukan menghentikan langkah Renjun, sebaliknya langkah Ryujin. Gadis itu berbalik, bertemu tatap dengan wajah menyebalkan Renjun. Ryujin meniup poniknya kasar, dan kembali dengan hentakan kaki.

Sial! Kakinya sakit.

Renjun tak berlari untuk membantu, dia hanya tertawa. Lalu membalas panggilan tadi sambi lalu.

Keduanya tiba di kolam renang rumah Yuna. Tempat ini steril dari tamu undangan. Mungkin orang tua Yuna tak ingin menguras kolam setelahnya.

Renjun berada tepat di belakang Ryujin yang kini sudah berbalik.

"Mengapa kau mengikutiku?"

"Karena kau selalu ada dipikiranku."

Ryujin berdecih. "Kau lupa statusmu Tuan Huang? Kau mantan kekasihku. Kau pikir dengan rayuan seperti itu akan berhasil?"

Renjun mengangkat bahu, mengambil langkah maju semakin dekat. "Aku tak lupa. Status yang membuatku melukai diri sendiri."

Mata Ryujin membulat, begitu saja menarik lengan Renjun. Menggulung lengen kemeja Renjun secepat mungkin. "Kau melukai dirimu sendiri? Self-harming? Kau itu calon dokter tapi mempunyai penyakit mental?!" Ryujin tak menemukan luka apapun.

Renjun dengan tangan satunya menepuk puncak kepala Renjun.

"DIMANA KAU MELUKAI DIRIMU SENDIRI, HUANG RENJUN?" Ryujin bingung mengapa dia menangis saat ini.

Renjun mengulum senyum, membawa tangan itu ke dadanya. "Di sini."

"Kau melukai dadamu?"

Renjun menggeleng, menghapus air mata kekasih hatinya itu. "Aku melukai hatiku yang meninggalkanmu."

Ryujin menarik dirinya dari Renjun. Begitu cepat geraknya mendorong Renjun ke kolam renang.

Setelahnya gadis itu menangis sembari duduk. Tak malu untuk berteriak dan mengatakan jika Huang Renjun itu bodoh!

Renjun berenang mengampiri Ryujin yang masih tersedu sedan di pinggir kolam.

Renjun melipat tangannya, menumpu dagu di atasnya. "Kenapa menangis?"

Ryujin lebih dulu menenangkan diri. "Aku merasa bodoh masih mencintai pria bodoh sepertimu!" dengan mata merahnya, Ryujin menatap Renjun yang terkekeh

"Menjadi kekasihku lagi?"

Ryujin melarikan jemarinya ke rambut Renjun yang basah. "Tidak. Aku tidak semudah itu!"

Renjun bergurau untuk menarik Ryujin jatuh ke kolam.

"HUANG RENJUN!" pekik gadis itu melengking.

"Baiklah, aku akan kembali berusaha mendapatkanmu lagi."

.

.

To Be Continue

Heheheheheh, balikan nih ya.

Heheheheheh, balikan nih ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©Meclaulin
#191202

Playlist - The JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang