Part 2:Mengalah demi persahabatan

24.8K 320 6
                                    

Setelah selesai menyaksikan penampilan dari beberapa band lokal, Nathasya begitu terpesona dengan permainan gitar di kakak gitaris berkacamata tersebut.

~ ~ ~

"Ayo ayo, bagi yang ingin mendapatkan foto bersama para personil band xxx, silakan ambil kupon dan semoga beruntung." Ujar salah seorang penjaga stand kupon, yang berada di luar pintu masuk stadion.

”Yonathan, aku ingin mengambil beberapa kupon dulu, tolong tunggu aku,” Ucap Nath sambil berlari kecil ke arah stand kupon.

Nathasya terlihat begitu serius memperhatikan beberapa kupon keberuntungan tersebut.

”Yeaiii... aku dapat nomor 09 kak...” Ucap Nath yang sedang berteriak kegirangan, dan teriakannya membuat perhatian salah seorang gitaris idolanya menoleh ke arah stand kupon.

"Wahhh selamat adik kecil, kamu berkesempatan berfoto bersama gitaris band xx"

”Ohh yah... okay okay...” Ucap Nath antusias, Nath terlihat begitu girang.

"Ley, ini ada adik kecil yang berhasil memenangkan kupon..." ujar seorang penjaga stand tersebut.

"Oke, kemarilah adik kecil.." Ucap sang gitaris yang berkacamata idola Nath.

Perlahan-lahan Nath berjalan menuju arah para personil band yang sedari tadi ia perhatikan.

"Oke, silakan jepret..." ujar sang gitaris yang bernama Ley tersebut.

Cekrekk cekrekk... beberapa foto pun berhasil didapatkan, Nathasya terlihat begitu bahagia karena bisa secara langsung bertemu gitaris idolanya.

"Adik kecil siapa namamu??" tanya sang gitaris kacamata tersebut.

”Aku Nathasya kak...” balas Nath sambil mengulurkan tangannya dengan wajah dipenuhi senyuman.

"Aku Ley, salam kenal adik Nathasya.." balas si gitaris dengan senyuman ramahnya, begitu pun Nathasya.

"Kamu datang bersama pacar?" tanya sang gitaris idolanya.

”Tidak kak, aku datang bersama seorang teman. Kebetulan aku sangat menyukai alat music gitar, jadi aku luangkan waktu belajarku untuk menonton konser lokal ini.” Tukas Nath dengan mata yang tidak mampu membalas tatapan tajam si kakak gitarisnya.

"Oke. Bolehkah kakak meminta nomor ponselmu??" tanya sang kakak gitaris dengan terus terang.

”Ahh sebentar kak, aku tidak hafal nomor ponselku.” Nath bergegas meraih ponselnya dari dalam saku celana, dan ia mulai bertukar nomor ponsel.

"Oke adik kecil, rajin belajar yah.." ujar sang kakak gitaris, lalu bergegas pergi, begitu pula Nathasya pun pulang ke kediamannya.

***

”Gila kamu Kathie!!!” Ucap teman-teman sekolah Kathie.

Kathie terkekeh geli, ”kenapa Natha, ini sangat nikmat..." ujar Kathie sambil memperlihatkan dadanya dengan membuka dua kancing baju seragamnya. Hingga Nampak beberapa bekas kissmark tanda kepemilikan dari seseorang.

”Apa itu Kathie?” ujar beberapa sahabat mereka yang terlihat heran melihat begitu banyak tanda merah di leher hingga bagian dua dada Rania.

"Kalian serius seculun itu?" tanya Kathie heran.

”Aku tidak mengerti Kathie..” timpal Nath dengan nada kesal.

"Ini namanya tanda cinta dan gairah cinta" Kekeh Kathie, dan semakin tertawa geli saat melihat ekspresi polos sahabatnya.

”Apa maksudmu Kathie?” tanya Nath polos dengan ekspresi penasarannya.

"Ini namanya kissmark.." tukas Kathie dengan gaya biacara sensualnya.

Mr. Devil Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang