3. Salah

28 8 1
                                    

Salahnya, aku masih mencintai dia. Dan bodohnya, aku malah beralibi darinya.

🌼🌼🌼

Sesuai dengan kesepakatan tadi, aku bersama Niam, sahabatku, berjalan menuju kantin. Katanya, Fadaf sudah menunggu.

Fadaf XI-4:
Gue udah di kantin. Tempat biasa.

Oke👌

Aku terus berjalan menuju kantin. Sesekali aku menyapa siapapun yang aku kenal. "Lova!" panggil seorang cowok dari arah belakang. Suaranya sangat kuhapal. Ini pasti Fasya.

Senyumku mengembang. Aku berbalik badan untuk melihat cowok tinggi nan manis yang sedang berlari kecil menghampiriku.

"Hai," sapaku.

Dia balas tersenyum. "Udah mau pulang?" tanyanya. Aku mengangguk. "Iya."

"Dijemput abang?"

Aku menggeleng. "Enggak. Fadaf ngajakin gue pulang bareng," jawabku. Senyumku perlahan memudar.

"Ouh oke. Yuk lanjut jalan!" ajak Fasya.

Aku mengangguk. Kami bertiga pun berjalan menuju tempat biasa kami berkumpul. Salah satu meja panjang yang ada di kantin sekolah. Letaknnya paling ujung.

"Lova awas!" ujar Fadaf.

Terlambat menyadari. Aku terpeleset dan akan jatuh. Namun sebuah tangan kokoh menahan tubuhku. Fasya berhasil menangkap tubuhku. Otomatis aku memegang bahu Fasya. Kemudian kami bertatapan cukup lama.

Ya ampun, mengapa matanya begitu meneduhkan?

Kami terkunci dalam tatapan selama beberapa saat. Barulah ketika Fadaf berdeham sambil berjalan mendekatiku, kami pun tersadar. Malu-malu kami sedikit membuat jarak.

"Makasih ya," ucapku pada Fasya.

Fasya mengangguk sambil tersenyum tipis. Kemudian dia berjalan melewati aku dan Fadaf. Menuju teman-teman yang lainnya.

Sementara itu, atmosfer canggung menyelimuti aku dan Fadaf. Cowok berkulit cerah itu menatapku tanpa ekspresi. Apa dia cemburu?

"Udah ayok pulang!" ujarnya.

Tuhkan dia badmood. Fadaf berjalan meninggalkanku menuju parkiran sekolah. Aku hanya mengekor padanya.

Entah mengapa, aku egois. Aku lebih memikirkan kejadian tadi ketimbang Fadaf yang tengah marah padaku. Iya, aku tau bahwa aku salah. Tapi, cinta tidak bisa disalahkan, bukan? Aku terlanjur memendam perasaan pada Fasya. Namun hubunganku dengan Fadaf juga tak pantas untuk disalahkan.

🌹🌹🌹

Happy reading yuhuu😙
Nahkan, Fadafnya baper. Lova sih...😂

Next?

Love 💙

ConfusingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang