Hubungan kita terus terjalin. Namun kutahu hatimu bukan untukku. Lantas, pantaskah aku pertahankan dirimu?
🌼🌼🌼
Aku terus menyusul Fadaf menuju parkiran. Entah mengapa aku sangat sulit untuk menyusulnya. Dia berjalan sangat cepat. Membuatku berlari kecil.
"Nih helmnya," ujar Fadaf sambil menyerahkan sebuah helm berwarna hitam.
Aku menerimanya. Kemudian memakainya pada kepalaku. Kulihat Fadaf masih menatapku tanpa ekspresi. "Kenapa?" tanyaku.
Ceklek...
Ouh dia memasangkan pengunci helmku. "Makasih," ujarku sambil tersenyum tipis. Dia masih memasang wajah tanpa ekspresi. Ternyata dia benar-benar marah?
Fadaf naik ke atas motor. Kemudian disusul olehku. Lalu motor kami pun segera melesat meninggalkan area parkir sekolah.
Sepanjang perjalanan, hanya ada keheningan. Fadaf masih terdiam. Apa dia benar-benar marah padaku? Tapi kan tadi aku hanya tidak sengaja hampir terjatuh. Lalu kemudian sangat kebetulan ada Fasya di dekatku. Hanya itu. Mengapa dia begitu cemburu? Apa dia tahu? Semua pertanyaan terngiang-ngiang di benakku.
Motor ninja hitam milik Fadaf berhenti di depan rumahku. "Makasih... dan maaf," ucapku.
Fadaf menatapku. "Maaf untuk?" tanyanya. "Kejadian tadi. Itu bener-bener gak sengaja," jelasku. Dia tersenyum tipis. "Iya gapapa. Ehm... gue balik ya, bye."
Aku mengangguk. Fadaf menyalakan mesin motornya, kemudian berlalu dari hadapanku. Aku mendengus pelan. Sebenarnya aku tahu dia marah. Aku tahu itu. Tapi dia tetap tahan dan berusaha sabar. Aku kagum padanya. Tapi bukan berarti aku mencintainya.
🌼🌼🌼
Happy reading all.
Votment nya jan lupa oke👌Love 💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Confusing
Teen Fiction"Ketika yang terjadi tak sesuai dengan harapan." *** Aku berharap pada seseorang. Namun yang kudapatkan bukan hati orang itu. Melainkan sahabatnya-Tsyalova. Ingin mengungkapkan. Namun aku malah beralibi mencintai sosok lain-Fasya Zeina Ragaditya. St...