Prolog

257 17 3
                                    

"Bunda! Internetnya mati lagi!" teriak gadis cantik bernama Tatyana. Ia menggerutu tak jelas sedari tadi karena wi-fi di rumah mewahnya sedang gangguan.

Ia terdiam sebentar, lalu berdecak. Ia lupa jika bundanya sedang menemani ayahnya ke Kuala Lumpur untuk menghadiri pernikahan anak kerabat dekat ayahnya.

Tatyana pun gelisah. Tugasnya akan dikumpulkan besok, sementara ia belum menyelesaikannya, padahal malam sudah hampir larut.

Ini karena wi-fi di rumahnya sedang ada gangguan. Ia akhirnya terpaksa keluar untuk membeli paket internet. Ia mengambil ponsel, dompet serta kunci mobilnya, lalu bergegas turun.

Di bawah, ia melihat beberapa pembantunya sedang membereskan meja makan bekas Tatyana makan malam tadi.

"Bi, Tatyana mau beli paket internet dulu, ya. Ada tugas nih, belum jadi. Wi-fi gangguan soalnya." kata Tatyana pada salah satu pembantu yang lewat di depan Tatyana.

"Oh iya, mbak. Mau bibi suruh pak Munzir buat nganterin?"

Tatyana menggeleng,
"Gak usah, Tatyana mau sendiri aja,"

"Yaudah, hati-hati ya, mbak. Sudah malam, jangan lama-lama," kata bi Ida.

Tatyana mengangguk dan segera keluar. Ia menuju garasi mobil pribadinya. Setelahnya ia langsung masuk ke dalam mobilnya, dan membawanya menuju gerbang.

Tin..tin..

"Pak Munzir, tolong bukain, dong. Tatyana mau keluar sebentar,"

"Mau ke mana, mbak? Nanti saya di marahin ibu kalo kasih mbak keluar malem-malem," kata pak Munzir ragu.

"Yaelah, pak. Tatyana keluar mau beli paket internet buat tugas, bukan mau main,"

"Kalau begitu, saya anter, ya?"

"Eh, gak! Tatyana bisa sendiri, pak. Kenapa sih gak percaya banget? Tatyana udah 17 tahun, bukan anak kecil lagi," kesal Tatyana.

Pak Munzir akhirnya mengalah, ia membuka pintu gerbang. Segera saja Tatyana membawa mobil ferrari merah hadiah sweet seventeennya, keluar dari rumahnya.

●●●

"Heran deh, gue udah 17 tahun, masih aja dianggap anak kecil sama bunda. Kesana-kesini, dibatesin. Kapan gue bisa mandiri?!" kesalnya seraya memukul stir mobil.

Ponsel Tatyana berbunyi, ia melirik siapa si penelpon yang menganggunya saat sedang fokus nyetir.

Cecil is calling...

Ia berdecak. Lalu ia mengangkat telponnya.

"Apa?"

"Lo dimana?"

"Di luar, lagi mau beli paket internet,"

"Lah? wi-fi lo kenapa?"

"Gangguan. Apaan sih kok malah omongin wi-fi gue. Kenapa nelpon?"

"Padahal elo tinggal beli online aja, Na. Nasib elo sih ya jadi anak gaptek,"

"Gaptek apaan?"

"Gagap teknologi, bego. Orang kaya gak tau teknologi, aneh,"

"Niat lo nelpon gue apaan sih, tai?! Kalo mau bikin gue emosi doang, nanti aja. Gue lagi mau nyari penjual paket internet," kesal Tatyana karena sahabatnya ini membuatnua emosi di waktu yang tidak tepat.

My rich girlfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang