"Ta, kemarin nyokap gue bilang, gue di titip lagi di rumah lo. Semingguan gitu, udah bilang juga si sama nyokap lo,"
Tatyana mengangguk. "Ok, berarti nanti lo pulang bareng gue?"
"Engga lah, gue pulang dulu ambil baju. Sore atau malemnya gue ke rumah lo."
"Hm, oke. Bawa jajan kayak biasa."
Cecil mendengus. "Rumah lo segede istana tapi ga ada camilan? Hebat,"
Tatyana terbahak. "Udah abis, gue lupa beli. Oh, atau ntar aja kita beli bareng pas lo nyampe rumah gue?"
Cecil mengangguk. "Boleh, sekalian jalan-jalan, mumpung besok libur, kan?"
"Oke deh."
***
"Es krim, Ta." Cecil menunjuk ke arah freezer es krim merk ternama. Tatyana mengangguk, ia mendorong troly menuju freezer es krim tersebut.
"Rasa apa, nih?" tanya Cecil.
"Jangan coklat, gue ga terlalu suka es krim coklat."
Cecil mengetuk dagunya. "Vanila?" tanyanya.
Tatyana mengangguk setuju. "Boleh, ambil 2 deh."
Cecil mengambil 2 buket es krim rasa Vanila, lalu menaruh di troly.
Tatyana mendorong troly untuk berburu jajan ke rak-rak berisi camilan.
"Ta, ini keripik kentang yang sering lo makan, kan? Gue ambil, ya?" ucap Cecil sembari mengambil sebungkus keripik kentang.
Tatyana menoleh. "Ah, iya. Ambil 2, Cil."
Cecil mengangguk. Ia menaruh 2 bungkus keripik kentang ke troly.
"Apalagi, ya?" Tatyana bergumam.
"Lo mau apa, Cil?"
Cecil mengedarkan pandangan. "Gue pengen popcorn, sih....."
"Yaudah, ambil."
Cecil menggeleng. "Gue pengennya popcorn di bioskop, hehe..." cengirnya.
Tatyana mendelik. "Ngerepotin banget, sih. Sama aja juga popcorn di sini sama di bioskop."
"Ya beda, Ta. Popcorn bioskop lebih enak. Ayo, anter gue beli popcorn di sana," Cecil menyatukan telapak tangannya dan menaruh di depan dada, memohon agar permintaannya dikabulkan.
Tatyana memutar bola matanya. "Yaudah, iya!"
"Yeyyy! I love you, Shaima Tatyana..."
"Najis!"
***
"Totalnya Rp150.000, kak."
Cecil mengeluarkan 3 lembar uang bernilai Rp50.000 dari saku celananya. "Kembaliannya ambil aja, mbak."
Penjaga kasir itu hanya tertawa.
"Cil, jangan malu-maluin, please." Tatyana memelototi Cecil.
"Hehe, bercanda."
Setelah menerima popcorn, mereka langsung keluar bioskop
"Mau makan dulu, gak? Udah waktunya makan malem juga ini," tanya Tatyana.
Cecil mengangguk. "Boleh."
"Makan dimana?"
"Makan sate yuk, Ta. Di seberang sekolah lo biasanya malem-malem ada yang jualan sate."
Tatyana diam berpikir, lalu mengangguk. "Boleh, deh."
"Yey!" Cecil loncat kegirangan. "Yaudah, ayok!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My rich girlfriend
Teen FictionShaima Tatyana, gadis yang bisa membeli apa saja dengan uangnya. Shaima Tatyana, gadis yang bisa mendapatkan semua yang ia inginkan dengan uangnya. Tetapi, hanya satu yang sulit ia dapatkan, seorang siswa di sekolahnya yang bernama Alzam Ibrahim. Ba...