"Gue udah tau kalau lo itu dapet beasiswa di sekolah bokap gue," kata Tatyana to the point.
Saat ini, Tatyana dan Alzam sedang duduk di rerumputan yang tepat berada di bawah pohon. Di depannya terpampang indah danau yang lumayan jernih airnya. Alzam sebenarnya tidak mau tadinya, ia berniat cepat-cepat pulang karena sore nanti ia akan pergi bekerja. Tetapi Tatyana tetap memaksanya.
"Oh," jawab Alzam.
Tatyana menoleh cepat, "Ga ada kata selain 'oh'?"
"Yaudah,"
Tatyana menganga. Alzam benar-benar tidak terkejut?
"Lo ga kaget gitu? Tanya kek gue tau darimana?"
"Males," balasnya. Alzam mengambil kerikil di dekatnya dan melempar ke arah danau, mengusir kebosanan.
Tatyana mendegus.
Cukup lama terjadi hening. Sampai Tatyana bertanya pertanyaan yang membuat Alzam tersedak liurnya sendiri.
"Zam, pacaran yuk?"
Alzam batuk-batuk. Ia menepuk dadanya perlahan, berharap batuknya mereda.
"Udah gila!" pekik Alzam.
"Gue waras!"
"Enggak, lo gila!"
"Ish!" Tatyana melipat tanganya di dada sambil menatap Alzam sebal.
"Gue punya kesepakatan," kata Tatyana sambil tersenyum smirk.
***
"WHAT?! LO GILA TA!" teriak Cecil sambil menunjuk-nunjuk Tatyana. Tatyana hanya mengangkat bahu sambil masih sibuk memainkan ponselnya.
"Lo bisa pacarin cogan-cogan SMA Pertiwi, Ta! Tapi please, kenapa harus si Alzam?"
"Suka-suka gue,"
Cecil geleng-geleng kepala, tak habis pikir dengan Tatyana.
"Terus, dia mau?" tanya Cecil.
"Mau lah, kan dia butuh banget beasiswa itu," kata Tatyana.
"Ck. Ck. Lo cewek paling gila yang pernah gue kenal," Tatyana terbahak melihat Cecil yang sedari tadi mencak-mencak.
***
"Pagi, pacar." Tatyana tersenyum lebar sambil menghampiri Alzam. Alzam hanya memutar bola matanya.
"Pacarnya di diemin aja, nih?" tanya Tatyana sambil menaikkan sebelah alisnya.
"Hm."
Tatyana berdecak. Ia mengikuti Alzam untuk duduk di bangku taman.
"Eh, Zam. Gue ada tugas nih, di laptop. Tapi gue kurang ngerti, lo mau gak bantuin gue?"
"Kalau gue bilang gak juga pasti lo tetep maksa, kan?"
Tatyana menyengir. "Oke, ke rumah gue nanti jam 3 sore,"
"Gak bisa hari ini, gue kerja."
"Ih, izin dulu kenapa sih? Demi pacarnya,"
Alzam menggeleng sambil menunjukan muka datar yang menyebalkannya. Alzam kembali membaca novel yang ia pinjam di perpustakaan kemarin.
"Yaudah kalo gitu, gue tinggal bilang ke om‐--"
"Oke!" Alzam mengepalkan tangannya sambil menghela napas.
Tatyana tersenyum puas.
***
"Gini caranya," Alzam mengambil alih benda berlogo apel itu. Ia mulai mengajari Tatyana menggunakanya macbook. Aneh, Tatyana tidak mengerti cara menggunakan barangnya sendiri.
"Ngerti?"
Tatyana mengangguk lalu melanjutkan mengerjakan tugasnya.
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 18.00 WIB. Artinya, sudah 3 jam Alzam di rumah mewah milik Tatyana ini.
"Udah hampir malem, gue balik ya," Alzam hendak berdiri ketika Tatyana memegang pergelangan tangannya.
"Lo gak mau nunggu bokap nyokap gue pulang dulu?"
"Enggak ah, malu."
"Lah, ngapain malu sama calon mertua," Tatyana menaikturunkan alisnya. Alzam hanya bergidik ngeri.
"Duduk lagi, tunggu," Akhirnya Alzam pasrah. Daripada ia diancam-ancam lagi dengan kata-kata yang sama.
***
"Saya pamit. Pak, bu." Alzam mencium tangan Bunda dan Ayah Tatyana.
"Hati-hati, ya. Mobil kamu ditaruh dimana?" tanya Bunda Tatyana.
Alzam sedikit salah tingkah, "Saya bawa sepeda, bu."
Bunda Tatyana terlihat kaget, jarang ada anak seumuran Alzam yang mau memakai sepeda.
"Oalah, hati-hati ya, nak. Ini sudah malam." Alzam mengangguk. Lalu ia pun pamit.
"Dadah pacar," Tatyana melambaikan kedua tangannya tinggi-tinggi ketika Alzam hendak keluar dari rumahnya.
Alzam hanya tersenyum kecil.
Senyum Tatyana kian melebar melihat respon Alzam yang tidak marah seperti biasanya jika ia menyebutnya pacar.
"Ada-ada aja kamu. Ga malu apa ya si Alzam punya pacar kayak kamu," Bunda geleng-geleng melihat putri semata wayangnya itu.
Tatyana hanya cengengesan, lalu masuk bersama bundanya.
-TBC-
stay safe everyone! kalo ga penting jangan keluar rumah yaaa. semoga covid-19 cepat berlalu dan kita semua selalu sehat! Aamiin!
KAMU SEDANG MEMBACA
My rich girlfriend
Novela JuvenilShaima Tatyana, gadis yang bisa membeli apa saja dengan uangnya. Shaima Tatyana, gadis yang bisa mendapatkan semua yang ia inginkan dengan uangnya. Tetapi, hanya satu yang sulit ia dapatkan, seorang siswa di sekolahnya yang bernama Alzam Ibrahim. Ba...