Good At Goodbye

1.5K 98 3
                                    

Harry membuka pelan pintu kamar Lala. Kamar yang penuh dengan warna pastel. Baik dinding maupun perabotnya menandakan bahwa kamar ini dimiliki oleh seorang gadis lembut sesuai warna nya.

Melewati Lala yang sedang terlelap , Harry melangkahkan kakinya menuju pintu kaca lebar. Mneggesernya sepelan mungkin agar Lala tidak terbangun.

Angin berhembus pelan. Terik matahari langsung menyinari tubuh Harry yang kulitnya asli asia. Kakinya bergerak maju sampai mencapai pembatas balkon.

Flashback

Lala sedang berdiri sementara Harry memeluknya dari belakang. Mengayun ayunkan tubuh Lala kekanan dan kekiri. Menumpukkan dagunya di bahu Lala.

Sesekali kecupan mendarat di bahu dan leher Lala. Suatu kebiasaan Harry ketika merasa dirinya gemas dengan Lala. Dengan tertawa pelan lala biasanya mengatakan kalau dirinya merasa geli.

Senja datang menampakkan langit berwarna jingga. Lala sangat menyukai jika tiba saat nya seperti ini. Udara menjadi hangat dan langit seakan tersenyum padanya.

" kenapa tersenyum hm? " Harry mencium pipi kiri Lala berkali kali.

" aku menyukainya . " pandangan Lala lurus menatap matahari yang pelan pelan terbenam

" apa yang kau sukai? Apakah karena aku menciummu seperti ini hm? "

Harry menatap Lala dari samping. Lala begitu sempurna. Wanita dengan kulit putih. Mata yang mirip orang asia timur. Hidung yang mancungnya tidak berlebihan, pas. Bibirnya yang tipis berwarna baby pink. Pipinya yang kadang bersemu merah.

Lehernya jenjang indah. Daguna yang berbentuk seperti lebah menggantung. Giginya yang terdapat gigi kelinci. Rambutnya yang selalu wangi dan lembut membuatnya cocok dengan gaya rambut apapun.

Tubuhnya pas ukuran wanita. Beratnya proporsional. Kakinya tidak jenjang namun indah. Tangannya selalu hangat ketika menggenggam dan memeluk. Kukunya yang panjang dan lentik membuat jarinya terlihat cantik.

" sepertinya ini akan menjadi favorit aku " Lala menolehkan sedikit kepalanya dan tersenyum manis.

" favoritmu? Katakan apa yang menjadi sainganku ? "

Harry menyentuhkan hidungnya dengan hidung Lala. Mata lala terpejam. Sementara Harry menggosok pelan hidungnya. Bibir  mereka sedikit lagi saling bersentuhan.

" jangan membuatku cemburu dengan jawabanmu sayang " ucap Harry tepat didepan bibir Lala.

Lala membuka matanya. Bisa dirasakan nafas Harry yang berat. Mata mereka bertemu dan saling bertatapan dengan intim.

" Sunset. Tidak perlu cemburu , karena sunset adalah julukanmu dariku. "

Dengan cepat , Lala memutar tubuhnya menghadap Harry. Menangkup kedua pipinya dan Lala menoleh kebelakang menghadap sunset, membawa wajah Harrt maju sampai tepat di samping wajah Lala.

" lihat betapa indahnya. Dirimu seperti itu. Selalu memberi kehangatan. Selalu memberi warna tersendiri dalam hidupku. Memang akan terbenam tapi dia tidak menghilang. "

Harry tersenyum. Penuturan Lala membuatnya tersentuh. Harry bisa merasakan betapa Lala sangat mencintainya.

Menarik pinggang Lala , bertatapan sebentar lalu mencium bibir Lala. Yang selalu disambut dengan baik oleh Lala. Harry lupa mengatakam kalau bibir Lala sangat lembut bahkan menjadi candunya.

Mereka saling berciuman disaksikan oleh matahari yang hampir terbenam sempurna. Warnanya menerpa wajah mereka seperti sorotan lampu alam.

Saling melepaskan ciuman mereka karena Lala selalu tidak kuat jika berlama lama dan Harry sangat tahu itu. Harry selalu menghargai dan berusaha tidak menyakiti Lala.

Run to You ( V A N I L L A )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang