From This Moment

1.1K 80 7
                                    

Ide lagi lancar jaya hahaha

Tolong baca pelan pelan dan resapi agar anda merasa diri anda seperti Vanilla jika yang baca adalah wanita

Dan mungkin bisa menjadikan opsi ini buat ke wanita jika yang baca

Air mata Lala mengalir semakin deras tanpa menjelaskan alasan mengapa dirinya menangis. Harry terluka seketika melihat Lala.

Mood swing yang Lala punya sangat kencang. Beberapa menit yang lalu memeluk dan manja pada Harry namun menit berikutnya menjadi dingin dan juga menangis.

Suara sesegukan Lala mulai terdengar walaupun pelan. Matanya yang basah masih menatap Harry tanpa berkedip.

Menyugar rambutnya serta mengusap wajahnya, Harry menundukkan sedikit tubuhnya agar sejajar dengan Lala.

Kedua tangan Harry menangkup pipi Lala yang sekarang menjadi merona jelas akibat menangis. Bulumatanya yang lentik basah, pucuk hidungnya memerah , dan sialnya semua itu membuat Lala terlihat semakin cantik dan menggoda.

" apa yang kamu pikirkan hm? Apa yang membuatmu menangis ? "

Ibu jari Harry mengelus pelan pipi Lala. Memajukan wajahnya sampai kening Harry menempel dengan kening Lala.

Hidung mereka bersentuhan. Dengan pelan , Harry menggosok hidungnya pada hidung Lala agar Lala bisa tertawa karena geli.

Mata Lala terpejam menerima perlakuan Harry. Masih terdengar jelas sesegukannya di telinga Harry.

Bibir Harry menjelajah di wajah Lala. Mula mula hanya mengecup pucuk hidung Lala, namun seterusnya naik mencium kening dan bergerak mencium pipi sampai pada akhirnya berhenti di depan bibir Lala

" katakan sayang. Aku bisa frustasi melihat mu seperti ini " bisik Harry.

" karena kamu. "

Akhirnya suara indah Lala terdengar. Mata Harry menatap Lala dengan jarak yang sangat dekat.

Perlahan, Harry memundurkan sedikit wajahnya " karena aku? Alasan kamu menangis karena aku? " tanya Harry serak.

" ya. Semua karena mu "

Jawaban Lala seperti menghantam Harry. Dirinya sekejam itu membuat Lala menangis lagi. Semenjak saat itu, tidak ada terbesit sedikitpun untuk membuat Lala menangis lagi.

Tapi kenyataannya, sekarang dihadapannya wanita yang sangat dicintainya itu menangis dengan wajah penuh kesakitan.

" semalam aku menunggumu dengan rasa takut dan khawatir. Aku menghubungimu puluhan kali tetapi kamu sama sekali tidak merespon. Dan Ketika aku menemukanmu dalam keadaan semalam, jantungku rasanya nyaris lepas. "

" oh God , maaf. Maafkan aku sayang. Maaaf " Harry membawa Lala kedalam pelukannya dan memeluknya sangat erat. Kata maaf berulang kali terucap.

" aku benar benar sangat ceroboh. Aku sampai lupa memperhatikan diriku sendiri karena terlalu bahagia mempersiapkan semuanya. Maaf. Maaf membuatmu menunggu dan menangis lagi. "

Lala mendongak dengan mata masih berair " kamu membiarkan seorang gadis cantik menunggu seperti orang bodoh "

Harry memandang dengan penuh penyesalan. Ciuman mendarat di kening Lala dan cukup lama.

" maafkan aku. Aku yang bodoh membuatmu menunggu "

" padahal dekorasinya sangat indah. " kata Lala

" jangan membuat aku khawatir lagi " Tangan Lala meremas baju Harry

" aku sangat takut. " lanjutnya

" iya, tidak akan sayang. "

Bibir Harry mendarat dengan sempurna pada bibir Lala. Memberi ciuman yang syarat akan penyesalan dan janji. Dan Lala menyambutnya dengan suka cita. Tangisannya berhenti. Membalas ciuman yang diberikan Harry padanya dengan cukup lihai.

Tangan Harry menahan tengkuk Lala dan memeluk pinggangnya, sementara wajahnya bergerak kiri dan kanan berganti posisi agar bisa mengeksplore bukan hanya pada bibir Lala melainkan mulutnya juga.

Tetap berciuman, Harry bergerak maju mendorong tubuh Lala yang ada dipelukannya sampai Lala bersandar pada balkon. Lala mendesah merasakan dinginnya  besi menembus kemeja yang dipakainya.

Dengan berat hati, Lala mengakhiri ciuman yang sangat didominasi oleh Harry. Lala butuh oksigen. Hidungnya kembang kempis dengan cepat mengambil nafas.

Bibir Lala membengkak. Namun warna pink pada bibir tipisnya yang bengkak menambah kesan seksi. Harry tersenyum mengelus bibir Lala dengan menggunakan ibu jarinya.

" you're so sweet. Adorable . And i adore you baby "

Kalimat Harry membuat Lala tersipu malu. Bahkan membuat Lala harus menyembunyikan wajahnya di ceruk Leher Harry.

Menghembuskan nafas dan juga memberikan gigitan gigitan kecil pada leher Harry , membuat adik kecil Harry sedikit terbangun.

" Sayang , No. Hentikan. " Harry menggesek rahangnya di atas pipi Lala

" jangan ? " tanyanya sambil memberi kecupan

" berhenti? " lagi Lala bertanya dengan meniup bekas kecupannya.

" atau jangan berhenti maksud kamu hm? "

Ciuman Lala naik ke sekitar rahang Harry yang ditunbuhi bulu bulu halus. Harry dibuat pusing dan sepertinya adiknya sudah berdiri sempurna di dalam celana pendeknya.

" i can't stop. Kamu yang memulai sayang. " Harry menutup kalimatnya dengan mengangkat tubuh Lala . Menggendongnya seperti koal

Suara teriakan Lala terdengar seiring Harry menggendong Lala. Lala tertawa sambil memukul dada Harry meminta untuk turun.

Sudah terlambat. Harry sudah sangat pening sampai diubun ubun. Pukulan dan teriakan serta tawa Lala seperti menjadi nyanyian dan semangat agar cepat sampai di dalam kamar.

" Harry, turun kan akuuuuu " teriak Lala sambil tertawa

" Harryyyyyyyy "

Seakan tuli, Harry tidak mau menjawab. Hanya sedikit memberi pukulan di pinggang Lala karena Lala terlalu menggemaskan.

Tubuh Lala terlentang dan mendarat dengan sempurna diatas ranjang yang masih sedikit berantakan. Bau parfum dan tubuh Lala langsung tercium seperti seluruh ranjang Harry sudah dibaluri bau Lala.

Dengan gerakan pelan, Harry membuka kaosnya. Matanya berkabut memandang Lala. Sungguh seksi. Lala memandang tubuh Harry yang terbentuk sempurna.

Harry naik dan membungkuk diatas tubuh Lala " apa yang kamu lihat hm? "

" ti...ti..tid...aaakk " jawab Lala terbata bata dan membuang pandangannya tidak ingin menatap Harry.

Harry menyunggingkan senyum. Pandangannya penuh gairah. Kedua lututnya mengunci tubuh Lala agar Lala tidak bisa lari disaat seperti ini.

Jarinya membuka kancing kemeja Lala bagian atas. Lala mulai merasa panik . Suhu panas mulai menyelimutinya. Usahanya untuk membuat Lala menatapnya berhasil.

" ka..kkaaa...muu mauu apa ? " ucap Lala ketakutan.

Harry tidak menjawab. Jarinya sangat lihai membuka kancingnya satu persatu. Sampai semuanya terlepas, Harry perlahan melebarkan kemeja Lala.

" ini hukuman atas perbuatanmu tadi sayang. Dan jangan pernah menyuruhku untuk berhenti. Sejak tadi aku sudah susah payah menahannya tetapi kamu yang memancingku. So accept ur punishment " seringai Harry

Yaaaaakkkkkkk..... happy gantung hahahaha

Menurut kalian , part selanjutnya akan bagaimana?

Hahahahaha penasaran?

Aku jugaaaaaaaa 😂

jangan lupa vote , komen , follow yaaaaa

Love

CandyB

Run to You ( V A N I L L A )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang