uh Good!

364 39 23
                                    

spesial update karena belum jadwal , tapi lagi pengen naikin mood karena abis mewek liat bangtan nangis di encore final concert speakyourself malam ini.
Pengen ketawa karena komen receh kalian.
And happy reading guys 💜💜💜💜

Malam ini akhirnya aku kembali tenggelam dalam pesona Park Jimin, menarikku erat hingga aku tak mampu untuk terlepas, pesonanya terlalu kuat mengikat hanya dengan kata.

"kau memilikiku."

Aku terjatuh dalam jurang yang dalam. Aku sendiri tak mengerti pasti, apa karena aku mulai terbiasa dengan hadirnya? Atau yang jin ucapkan memang benar adanya?
Entahlah, aku bukan orang dengan sejuta romansa hingga mampu mengartikan cinta dengan sempurna. Yang aku tahu , aku mulai nyaman denganya.
Setiap perlakuan dan sentuhan , membuatku lupa, jika laki-laki yang sedang menciumku dalam ini , memiliki sesuatu yang dia sembunyikan di belakangku, aku tahu jelas itu, hanya belum tahu hal apa yang dia tutupi ? Aku juga melupakan fakta jika dia memiliki kepribadian lain, yang mungkin semua kata manis yang terucap hanyalah bualan semata.

Yang bisa kurasakan dalam remang, hanyalah jimin yang sedang mengecup setiap inci bagian leher ku, aku sungguh tidak bisa mengungkapkan rasa apa ini, jujur ini bukan pertama kalinya kami bercinta, tapi kecupan ini benar-benar berbeda, membuatku hanya ingin diam dan merasakanya lebih lama.
Jimin mulai menuruni leherku hingga keselangkangan mengecup lembut di sana, tanpa meninggalkan bekas biru  seperti yang dia lakukan di leherku. Jimin bukan hanya manis dalam bersikap tapi dalam memperlakukan wanita juga (dalam artian sex) dia berhenti tepat ketika wajahnya telah sampai di bagian dadaku, dia bengecup belahan dadaku lalu mendongkang menatapku yang terbaring pasrah.

"apa aku boleh melanjutkanya?"

Aku hanya bisa mengangguk dan ikut menatapnya.

Jimin kemudian bangkit dan mengentuh tali baju yang mengait di pundakku, tanganya tak hanya bekerja membuka tali namun bermain memberi sentuhan penuh apeksi pada tulang selangkaan atasku.
Aku lagi-lagi hanya menikmati. Dalam remang yang kurasa akibat sentuhan jimin , aku melihat jelas jika dia tersenyum saat membuka baju bagian atasku , sudut bibirnya jelas terangkat , namun hanya mengembung di salah satu pipinya saja.
Dia pun akhirnya membuka semua baju bagian atasku menyisakan bra hitam, jujur aku lebih suka memakai bra yang sedikit kecil dari ukuranku karena itu akan terasa lebih nyaman, mungkin kebanyakan orang ada yang suka memakai yang pas bahkan longgar tapi aku lebih senang memakai yang lebih ketat, karena lebih memunjukan jika milikku , memiliki ukuran yang lumayan besar hingga akan tumpah saat aku berbaring seperti ini. Jujur ini bukan cara agar memikat jimin, hanya saja itu kebiasaanku semenjak memakai benda penyangga dada itu. Dan aku tidak tahu bahwa efeknya akan sangat terasa setelah menikah, melihat bagaimana jimin sangat menikmatinya.

"kau tahu aku sangat suka, dengan caramu memakai ini."

Jimin menyentuh bra yang masih melekat di dada Aira.

"ini sangat sexy dan aku sangat suka kau menjaga milikmu dengan baik, sayang."

Jimin mulai memainkan tanganya di sana, menyentuh lembut hinga bermain dengan rithme pada benda kenyal tersebut. Lenguh jelas tak tertahan. Aira  sudah sangat  pasrah dengan keadaanya  , dia tidak pernah merasakan di manjakan seperti ini, waktu itu jimin juga pernah menyentuhnya, hanya saja karena semuanya begitu dadakan, membuat  Aira terkejut dan hanya  menikmatinya di saat - saat terakhir saja berbeda dengan saat ini, apakah malam ini menjadi malam pertama mereka untuk melakukan  hubungan suami istri yang baik dan benar?
Sama-sama merasakan sensasi dari sentuhan yang sebenarnya?? Entahlah yang jelas saat ini jimin sudah mulai memainkan puting itu dengan bibir tebalnya.

"jim..."

Aira hanya bisa memanggil, di atas permainan park jimin yang lebih ganas dari seorang bayi kelaparan, dia sudah mulai bermain dengan level yang berbeda, jelas park jimin sudah sangat membuncah dengan gairahnya  sekarang.

DUALISMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang