"apalagi yang ingin kau bicarakan."
Suara jin memecah keheningan yang terjadi setelah kurang lebih 10 menit mereka menginjakan kaki di cafe ini.
Jin sengaja membawa Ji eun ketempat lain menghindar dari Aira yang sudah pasti ikut menguping dan mencecar jin dengan semua pertanyaan di toko buah miliknya.
Sementara Ji eun hanya memainkan kukunya ragu dan takut untuk menatap jin."jika tidak ada yang ingin di bicarakan aku pergi."
Jin dengan semua tatapan dinginya berdiri dan hendak meninggalkan meja tersebut namun langkahnya terhenti saat ji eun tiba-tiba memeluknya dari belakang. Jin terdiam banyak sekali gejolak yang ada pada hatinya akibat perlakuan Ji eun ini.
"ji lepaskan,"
Jin berucap dengan tangan yang sudah menurunkan pelukan Ji eun membawanya kembali duduk.
"jin.."
Ji eun mulai membuka suaranya , menatap jin lekat dengan air mata yang sudah menumpuk di pelupuk mata.
"maafkan aku, semua itu sungguh ketidaksengajaan."
Jin ikut menatap lekat Ji eun. Menatap hingga menusuk dalam ke relung hati ji eun.
"aku tahu, dan aku sudah memaafkanmu."
Suara jin yang semula tenang kini mulai terasa rendah dan berat, benar-benar sosok jin yang sudah di ambang batas kesabaranya.
"jika kau memang benar memaafkanku, bisakah kita kembali."
Jin menutup matanya bersender ke belakng kursi dengan kepala yang mengadah kebelakang, meloloskan sebuah desahan nafas, lalu kembali menatp ji eun yang persis di hadapanya.
"memaafkan bukan berarti menerima segala kesalahan."
"aku rasa cukup sampai disini, sudah tidak ada lagi yang harus kita bicarakan, aku pergi."Dan kini jin benar-benar berlalu pergi tanpa halangan dari ji eun yang sudah tertunduk pilu penuh tangis , karena rasa sakit dan bersalah yang tak pernah termaafkan.
********
"kau sudah kembali"
Sudah di duga pasti sahabatnya ini belum pulang dan menunggunya. Jin tidak begitu ingin merespon dia hanya mengambil air lalu meneguknya sekali habis.
"jin, are you oke?"
Jin tau, Aira pasti menghawatirkanya hingga satu senyuman menjawab dua pertanyaan yang sudah Aira lontarkan.
"kau belum pulang, ini sudah malam apa suamimu tidak akan mencari?"
Jin mengalihkan topik pembicaraan, dia mencoba menutupi segala kegundahan hatinya seperti biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUALISME
Fanficseorang pria yang di anggap sempurna ini ternyata jauh lebih rendah dari yang di bayangkan , licik dan manis secara bersamaan , dualisme seorang park jimin yang mematikan namun memikat. Membawa Aira terjebak di dalamnya dengan kisah masalalu nya ya...