ROTHENBURG

238 26 6
                                    

Happy reading💜💜💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading💜💜💜

***********

Tidak ada kata yang jimin ucapkan sampai mereka tiba  di bandara, Aira tahu mereka akan pergi honeymoon, tapi melihat monitor mengarahkan keberangkatan menuju jerman sungguh di luar dugaan. Aira terkejut, sekaligus senang karena pada akhirnya akan bertemu dengan sang ayah. Dia kira jimin bercanda tentang Jerman yang dia katakan saat mereka packing tadi. Dia terus mengoceh tidak jelas tentang negara yang belum pernah mereka kunjungi itu. Aira hanya menyangka jika jimin akan membawanya ke tempat yang romantis seperti festival bunga atau sebagainya seperti selera jimin, Tapi dia memilih jerman dengan alasan.

sekalian menjenguk ayah, apa kau tak rindu beliau.

wahh sangat manis , lagi-lagi Aira melupakan apa yang sedang dia rencanakan pada jimin .
Jimin itu berbahaya hanya dengan berbicara, orang bisa lupa tentang siapa dirinya.
Kembali keperjalanan mereka yang lumayan panjang ini, Aira hanya menghabiskan kebosanannya di dalam pesawat dengan membaca cerita di dunia orangenya dan jimin- dia sibuk dengan laptop juga pekerjaan yang akan dia tinggalkan seminggu kedepan. Yah kita berencana berbulan madu seminggu di jerman.
Hingga akhirnya mata Aira lelah saat masuk 2 jam perjalanan udara, Aira sedikit terkantuk-kantuk hingga tak sadar menimpa bahu jimin.

"tidurlah dan simpan ponselmu itu, membacanya kau teruskan nanti saja. "

Ucapnya yang tersenyum lalu dengan seenak jidat membawa Aira menyender pada bahunya, padahal kursi ini bisa di pakai berbaring bahkan ada bantal penyangga leher juga jadi kenapa dia menawarkan pundaknya.
Sebagai jawaban Aira hanya menggeleng lalu memposisikan diri untuk membuat kursinya menjadi tempat tidur.
Namun Jimin malah tersenyum lalu menarik tangan Aira.

"tidur dulu di pundakku. Sebentar saja aku ingin menyenderkan kepalaku padamu."

Aira terdiam , menatap jimin bingung .

"aku lelah mengerjakan ini dan aku ingin berbagi lelahku denganmu."

Ucapnya lagi yang sukses membawa Aira pasrah saat jimin dengan sigap menyenderkan kepalanya pada bahu jimin.

"begini dulu sebentar, nanti aku suruh pramugari membuat kursinya menjadi tempat tidur untukmu.
Aira hanya mampu menurut, matanya malah membola sempurna tidak layu seperti tadi kantuknya jadi hilang begitu saja saat jimin mendaratkan kepalanya ikut menyender pada kepala Aira.

Setengah jam terus seperti itu , Aira pegal dan salah tingkah sendiri dia pun mencari alasan agar dapat pergi dari posisi yang membuat jantungan ini, bisa goyah Aira jika di perlakukn manis terus seperti ini.
Dia pun bangkit dan beralasan ingin pergi ke toilet pada Jimin, namun yng terjadi malah jimin yang mengikutinya dari belakang.

"aku antar, ini di dalam pesawat tidak aman jika istiriku ke toilet sendirian."

Dan Aira hanya bisa merotasikan matanya sambil bergumam dalam hati

DUALISMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang