CHAPTER 3 (REVISI)

1.3K 144 16
                                    

NORMAL POV

Setelah selesai kuliah kelima sahabat baru itu pulang bersama, dengan menumpang kepada Saint karna hanya dia lah yang membawa mobil.

"Emm...bagaimana jika kita pergi ke taman ?" ajak Sammy saat mereka berlima sudah berada di dalam mobil.

"Aku harus pergi bekerja" sahut Chimon.

"Kau bekerja ?" tanya Mild.

"Iya aku bekerja di sebuah toko bunga" sahut Chimon.

"Kalau begitu bagaimana jika ku antar kesana ?, Aku jua ingin membelikan bunga untuk Mae ku di rumah" itu Saint dengan mata masih fokus ke jalan.

"Terserah dan termakasih na Saint" ujar Chimon.

Sekitar lima belas menit mereka sampai di toko penjual bunga tempat Chimon bekerja.

"Ehh..nong Chimon sudah pulang" ujar bibi pemilik toko tersebut.

"Sawadhi khab Khun" ujar semuanya memberi wai kepada bibi penjual.

"Sawadhi " sahut bibi penjual.

"Ini teman-temanku bibi"Chimon perkenalkan ketiga temannya.

"Sudah lama sekali bibi tidak melihatmu Wayo" ujar bibi sambil mengusap kepala Wayo "bagaimana keadaan orang tua mu ?, Apa mereka sehat"

"Iya bibi Mae juga Pho sehat" sahut Wayo.

"Oh ya Saint bunga seperti apa yang di sukai oleh Mae mu?" tanya Chimon.

"Mae suka bunga mawar merah dan putih" sahut Saint.

"Oh ya sebentar" Chimon pergi kebelakang untuk mengambil mawar yang di inginkan Saint, bukannya mengambil seadanya dia malah mengambil sebanyak enam tangkai bunga mawar.

"Ini untuk mae mu" ujar Chimon memberikan 2 kuntum bunga mawar merah dan putih.

"lalu yg ini untuk kalian berempat" Chimon memberikan bunga itu kepada ke empat sahabat nya.

"Berapa Chimon ?" Saint ingin membayar tapi di tolak oleh bibi penjual dan Chimon.

"Tidak usah Saint ini tanda terima kasih ku, dan kita kan sudah jadi teman lagi pula itu bukan seberapa kok" sahut Chimon.

"Makasih na Chimon" ujar Saint dan yang lainnya.

"Ya sudah kami pamit pulang dulu ya" ujar Saint.

"iya hati hati ya kalian di jalan" ujar Chimon.

PHANA POV

Ku lirik jam dinding di kamar ku menunjukkan pukul 4 sore, hari ini kuliah hanya sebentar dan aku kini hanya bisa pulang kerumah setelah Perth dan Pleum pergi entah kemana.

"Huft....membosankan".

Sejenak ku terdiam mengingat kejadian hari ini di mana aku membuat junior ku menangis karna ulah ku, sebenarnya aku tidak bermaksud untuk membuatnya menangis, melainkan hanya memberinya pelajaran agar lebih hormat kepada senior. Nsmun saat melihatnya menangis entah kenapa rasa penyesalan datang aku merasa bersalah sudah menyakitinya.

Tok!!!

Tok!!!

Tok!!!

"Masuklah pintu tidak di kunci" sahut ku.

Setelah pintu terbuka muncul lah ke dua kepala teman ku siapa lagi kalau bukan Perth dan Pleum.

"Hoii...Phana apa kau ingin ikut bersama kami ?" tanya Pleum saat dirinya menghempaskan tubuh nya ke kasur ku.

Cinta Kita (M-preg) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang