Gavin Gilbert

69 2 0
                                    

"Ma.. Maafin Gavin. Ini semua salah Gavin ma anak ini gak salah apa-apa yang salah itu Gavin " ucap anak laki- laki yang masih menggunakan seragam Sekolah Menengah Pertama.

"Gavin harus dengerin mama,  mama gak mau masa depan kamu hancur karna gadis bodoh itu" ucap Rima sambil nenunjuk seorang gadis yang terduduk dipojokan dengan pipi basah karna air mata. 

" Nama dia itu prissilla ma,  mama jangan sebut gadis Gavin kayak gitu,  mama jangan lupa Prissilla hamil anak aku ma cucu mama" ucap gavin dengan nada tinggi

"plaakk" suara tamparan yang begitu keras membuat Gavin seketika membisu

Sedangkan di sudut ruangan itu seorang gadis menangis semenjadi - jadinya.

"Tante tolong jangan tampar Gavin, Gavin gak salah tante, kalo tante mau nampar tampar aja Prissil disini yang patut di tampar itu prissil" 

Seketika Rima melayangkan tangannya menuju pipi Prissilla namun tertahan oleh tangan Gavin yang lebih dulu menahan tangan mamanya sebelum mendarat dipipi prissilla.

"Gavin!!! "
Teriak seorang laki-laki dari pintu utama rumah ini.

"Udah berani kamu lawan mama kamu,  papa gak pernah ngajarin kamu buat ngelawan orang tua.  Belajar dari mana kamu ngelawan orang tua, apa dari gadis ini?  Apa gadis ini yang minta kamu buat ngelawan orang tua" teriak laki-laki yang tidak lain adalah David Gilbert papa Gavin Gilbert".

"enggak pa Gavin gak bermaksud ngelawan mama sama papa,  tapi Gavin sayang sama Prissilla, Gavin gak mau ninggalin Prissilla. Apalagi prissilla hamil anak aku pa"

"kamu!!!"

Tiba-tiba bruk..!!!!  Gavin tergeletak di lantai karena pukulan yang sangat kuat dari ajudan papanya.
Tentu saja papa Gavin yang meminta ajudannya memukul anak semata wayangnya itu...

Pak.. Pakk... Pakkk... (sambil mengguncanggkan lengan)

Apa bapak mimpi buruk lagi? Tanya Affandi, assiten pribadi Gavin sekaligus sahabat Gavin.

"enggak kok fan, cuma keingat masalalu aja"
"apa Axe sudah pulang dari liburannya?"

"sudah pak, sekitar lima belas menit lagi pesawat yang menjemput tuan muda akan tiba di bandara"

"kalau gitu aku akan segera ke bandara, dia akan kecewa jika daddynya tidak ada di bandara untuk menjemputnya, aku serahkan semua pekerjaan hari ini dan besok padamu fan"

"tapi pak... "

"aku yakin lo mampu fan"
Ujar Gavin sambil melambai kan tangannya tanpa melihat Affandi

"cih, boss resek" gerutu affandi yang mendapat banyak pekerjaan di akhir pekan. 

*DiBandara*

Gavin menunggu Putra semata wayangnya di ruang tunggu VVIP. Dia sangat merindukan putranya itu karna sudah seminggu ini putranya pergi keluar negeri untuk berlibur.

Meskipun di mata masyarakat maupun di mata karyawan kantornya Gavin seorang boss yang dingin dan kejam tapi sebenarnya Gavin adalah sosok ayah idaman bagi semua anak karna sifatnya yang lembut dan penyayang.

Gavin menjadi sosok yang dingin dan kejam karna menurutnya menjadi lemah lembut di hadapan orang lain tidak ada gunanya, justru oranglain akan memanfaatnya, bahkan menindasnya seperti apa yang ayahnya lakukan dulu..

"hello my dad"
sapa anak laki-laki berusia 12 tahun yang baru saja pulang liburan mampu memecahkan lamunan Gavin.

"hello Axe, apa kau tak merindukan daddy?"
Tanya Gavin dengan muka cemberutnya.

"tentu aku merindukanmu dad"

"lalu kenapa kau begitu lama di Belanda jika merindukan daddy mu yang sudah tua ini"

"hahaha nampaknya kau memang sudah menua dad, kau terlihat seperti berusia 30 tahun bukan 23 tahun"

"oh benarkah Axe, apa daddy mu ini sudah terlihat setua itu?"

"tentu daddy akan terlihat setua itu jika daddy terus menerus lembur dan melupakan makan"

"baiklah daddy akan berhenti lembur dan makan teratur agar terlihat lebih muda"

"hahahahaaha" tawa keduanya pecah bersamaan.

"apa kau lapar axe"

"yes dad, aku sangat lapar, aku juga sangat merindukan makanan Indonesia"

"baik lah,  mari kita cari makan dulu"

Gavin dan Axe akhirnya memutuskan makan bakso, tentu saja karna keinginan anaknya karna jujur saja Gavin hanya makan sayur dan buah,  tapi demi anaknya dia memakan bakso yang sangat di rindukan putra kesayangannya itu.

Makasih buat yang mau baca,
jangan lupa comment and votenya.

Maaf for typo
Salam kenal dari dwiiputrii18

Young Dad (hiatus Sementara Waktu) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang