Ketika aku kembali merasakan diriku, terhempas ke lubang terdalam dan tergelap.
Ketika harapanku kembali menghilang, tanpa meninggalkan satu jejak pun. Ketika aku kembali mencoba membunuh perasaanku dengan segala pikiran sesatku.Aku merasakan kehilangan
Aku kehilangan aku.Kemanakah aku yang dulu dapat mengukir senyum dan melepaskan tawa yang bahagia? Kemanakah aku yang dulu mampu bercerita dan membagikan perasaanku? Kemanakah aku yang dulu masih hidup?
Aku telah mati
Inilah aku yang baruAku yang kejam, membuang diriku sendiri dari hadapan semua orang. Aku yang bodoh, hanya percaya dan berharap tanpa mampu melakukan suatu apapun. Aku yang pakar mengukir senyum yang retak, tanpa berniat untuk mengukir senyum yang tulus. Aku yang menghabiskan nafasku untuk menangis dan menjerit.
Menatap nahar harapan yang telah binasa
Tersenyum terhadap cermin yang buram
Membunuh segala kebahagiaan
Dan menggantinya dengan senyuman palsuMengapa aku masih sanggup berdiri
Ketika aku hanya berjuang sendiri?
Mengapa aku masih merasa semu
Ketika aku sukses mengukir senyum?
Mengapa aku merasa fana
Ketika aku sebenarnya nyata?
Mengapa aku hanya bisa membisu
Ketika pilu menghampiriku?Izinkanlah aku
Untuk pergi
SelamanyaJakarta, 26 Oktober 2019