Happy Reading*)
Disebuah rumah yang tidak begitu besar namun tidak begitu kecil. Yang tak lain adalah istana dua pangeran kecil yang amat lucu.
Pagi yang cerah dua pangeran kecil tersebut sudah bersiap siap untuk bersekolah. Karena hari ini adalah hari pertama dua pangeran tersebut masuk sekolah. Karena mereka baru saja pindah dari sekolah yang lama .
Mereka didampingi dengan kakak perempuannya menunggu bus di halte dekat rumah mereka.Tak lama kemudian bus berwarna putih dan kuning berhenti tepat di depan mereka. Dua pangeran dan kakaknya masuk ke dalam bus.
Di perjalanan mereka berdua menjadi pusat perhatian seluruh isi bus. Mereka berdua asik berbicara entah apa yang mereka bicarakan.
Setelah sampai di depan gerbang sekolah mereka melihat banyak sekali Teman Teman seumuran mereka yang diantar ayah dan ibunya.
Mereka berdua kehilangan keceriaannya. Mulut kedua pangeran tersebut manyun semua. Menunjukkan rasa rindu yang amat sangat kepada kedua orang tua mereka.
Setelah mengantar dua pangeran kecil pergi ke sekolah, sang kakak kembali pulang untuk beres beres rumah. Saat diperjalanan ia teringat kedua orang tuanya, sesampainya di depan pintu rumah tanpa sadar setetes air mata mengalir. Lalu ia langsung memasuki kamar yang dulu digunakan kedua orang tuanya untuk istirahat.
"Ma.. Pa.. Diffa kangen Papa Mama, seandainya Diffa ngak minta dibeliin sepatu mungkin Papa sama Mama masih bisa bersama kami.."
Perkataan Diffa tadi diteruskan dengan isak tangis yang tak henti henti.Ia sudah berusaha menghapus air matanya namun menetes menetes dan terus menetes lagi dan lagi.
Hingga ia tak sadar sudah waktunya menjemput kedua pangerannya. Ia bergegas kekanar mandi untuk cuci muka dan mengambil jaket pemberian sang Papa saat ulang tahun yang ke 17 ku. Akupun bergegas keluar dan naik angkutan umum. Tak lama kemudian bus nya datang. Ia sangat antusias karena karingin segera bertemu dengan pangeran pangeran kecilnya.
Saat Diffa hendak turun dari bus. Ia melihat dua pangeran yang telah menunggu di depan gerbang sekolah sambil melamuti permen yang tadi pagi aku berikan sebelum berangkat ke sekolah. Aku pun sangat senang melihat mereka berdua. Setelah melihatku turun dari bis mereka berdua menyambut dengan senyum yang amat lebar bagaikan sang malaikat. Aku pun juga membalas senyuman mereka.
Aku menggandeng kedua pangeran itu untuk menyebrang jalan menuju ke sebuah bus yang sedang berhenti tepat di depan halte depan sekolah. Kemudian kami memasuki bus tersebut. Di perjalanan seperti biasa mereka berbincang bincang, hingga aku pun tak paham apa yang sedang mereka bicarakan.
Perjalanan yang tak begitu lama, akhirnya bus itu berhenti tepat di halte depan rumah kami. Mereka berdua bergegas turun dari bus. Kemudia mereka berlarian menuju depan pintu rumah. Karena pintunya dikunci mereka menabrak pintu.
"BRAKK..."
Mereka berdua mengelus elus jidat mereka dan juga mengeluh.Setelah aku membukakan pintunya mereka berdua langsung berlari ke kamar mereka. Aku pun langsung menuju kedapur untuk menyiapkan makan siang. Mereka berdua berganti pakaian dan menuju ke meja makan yang masih kosong.
"Kak mana makannya?" Daffie bertanya
"Bentar kakak mau masakin, kalian mau makan apa?"
"TELOL MATA CAPI KAK?!! " Mereka berdua menjawab bersamaanAku memasakkan telur mata sapi yang diminta mereka. Setelah aku selesai masak, mereka makan dengan lahap.
Setelah itu mereka bermain bersama di depan televisi. Dan tanpa sadar, mereka tertidur walau tertidur mereka tetep lucu sih hhh.Mereka terbangun saat mendengar sebuah panci yang jatuh dari meja dapur. Mereka langsung bangun dan berlari menuju dapur. Sang kakak bertanya
"Kalian lapar ngak?"
"Ngak kak masih kenyang mau minum cucu aja." jawab Daffa
"Iya kak minum cucu aja Affie sama Affa masih kenyang ya kan." jelas Daffie
"Baiklah kalau itu mau kalian, kakak buatin."Daffa dan Daffie meminum susu yang dibuat dan ikut aku saat mau pergi dari rumah. Sebenarnya aku ngak ingin mengajak mereka karena ini sudah malam, tapi raut wajah mereka yang memelas membuat hati kecilku seakan tak ingin meninggalkan mereka walaupun sebentar.
Di minimarket mereka membeli jajan secukupnya. Lalu mereka pulang. Daffa dna Daffie menyimpan sebagian jajan yang tadi di beli untuk bekal di sekolah. Setelah memasukkan jajan ke dalam tas, mereka berdua langsung menuju kamar mandi untuk gosok gigi lalu ganti baju tidur. Dan akhirnya mereka tertidur.
Saat mereka sudah tertidur dengan lelapnya, aku pun melanjutkan membuat sebuah makanan yang bernama donat untuk di jual dititipkan ke sebuah warung dekat rumahku besok, agar dapat menambah uang jajan aku dan adek adek. Setelah selesai membuat kue donat aku langsung cucimuka gosok gigi lalu tidur.
Terimakasih Sudah Membaca
Jangan lupa komen ya
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️Sampai Jumpa Episode Berikutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Twins
General FictionBerharap semua yang sudah dihapus dapat dikembalikan seperti dulu lagi. Bahkan kebahagiaan yang dulu adalah hal yang wajar kini menjadi hal yang sangat langka. Semua meninggalkan ku kecuali dua jagoan kecil ayah bunda, yang sekarang tengah masuk mas...