*Maaf typo mulu
"Ehh apa..??" Sambil mengusap usap matanya dan mengumpulkan nyawanya.
"Bangun gih, dah hampir magrib. Ini tehnya diminum dulu, sama ini ada sisa donat yang tadi ku jual kalo kamu mau bawa aja."
"Emm... yaa." Sambil meminum secangkir teh yang sudah disediakan lalu menghabiskannya.Dirga bergegas pulang, sebelum pulang ia pamitan dulu lalu meninggalkan rumah si kembar
***
Si Dirga bergegas untuk pulang menuju rumah. Di tengah perjalanan, Dirga melihat seorang nenek nenek yang mau menyebrang, namun tidak bisa bisa karena banyak kendaraan yang berlalu lalang. Dirga menghampiri nenek tersebut.
"Nek, nenek mau nyebrang? Tanya Dirga kepada nenek
"I..yaa.. cu'." Jawab nenek sambil melihat wajah Dirga
"Saya bantu ya nek." Dirga membantu nenek tersebut menyebrang. Setelah sampai di sebrang iya bersalaman lalu pamit ke nenek tersebut. Walau ia tidak kenal ia tetap sopan kepada nenek tersebut karena beliau lebih tua." Allahuakbar...Allahuakbar......"
Karena adzan magrib sudah berkumandang, ia langsung melanjutkan perjalanannya menuju rumah nya. Setelah sampai didepan rumah Dirga melihat kertas dibawah batu dan di letakakan di depan pintu. Ia langsung lari mengambil kertas tersebut lalu membacanya. Kertas itu bertuliskan," Makasih nak sudah membantu,
setelah kamu masuk rumahmu,
cepat cepat
masuk kamarmu."#
Saking pemasarannya Dirga langsung mebuka pintu depan lalu masuk ke kamarnya. Ia terkejut setelah melihat uang seratus ribuan tergeletak di atas meja belajarnya, dan tidak hanya uang ada juga sajadah al Qur'an dan peci. Saking kagetnya ia mencari kertas yang tadi di buang nya saat ia ingin masuk rumah, bukan di buang sebenarnya kertas tersebut terbang dan kayak nya jatuh di depan pohon mangga depan rumah.
Dirga mencari kertas itu kembali. Ia akhirnya menyerah dan kembali masuk ke dalam rumah. Ia berlangsung membereskan uang yang ada di meja nya tadi. Memasukan kedalam tas dan ia ingin menyedekahkan tiga per empat yang tersebut. Setelah membereskan uang tersebut ia langsung mengambil air wudhu dan salat magrib.
***
Di rumah Difa sudah terdengar suara suara gurauan si kembar, tentu saja karena si kembar audha bangun. Mereka sedang menonton acara kesayangan mereka yaitu Tayo the Little Bus. Kartun tersebut adalah kartun yang paling mereka sukai dari semua kartun yang lain.
"Thor, kak Difa dimana thor?" Tanya si kecil Daffie
"Kakak kalian lagi salat magrib, kalian kok gak salat? Hayo hayo nati dosa loo." Author
"Kan author yang nulis." Saking polosnya ia ngak bisa diajak gurau kayaknye
"Yaudah kalian salat dulu."Kembali ke Lap
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TOPDan akhirnya si kembar bergegas ke kamarmandi untuk wudhu lalu menyusul kakaknya yang sedang salat di kamarnya.
"Assalamu'alaikum kak, Appa ama Appi macuk ya?"Karena pintu ngak kekunci dan ngak ada jawaban dari dalam *yaiyalah kan lagi salat, Daffa dam Daffie langsung masuk ke kamar kakaknya. Dna ternyata kakaknya sedang salat, ngak tau rakaat keberapa. Daffa dna Daffie mengikuti setiap gerakan salat yang di lakukan kakaknya. Dengan lucunya Daffa sang kakak mendorong adiknya sang Daffie lalu Daffie jatuh dan menyenggol kakak nya. Daffie berdiri lalu diam saja dan melanjutkan gerakan salat ala dirinya.
Setelah selesai salat Daffie memarahi kakak nya Daffa. Begini kira kira omelan ala Daffie
"Kak..... kakak kok nakal cih, njorokin appi cegala kan appi jadi jatoh. ung tadi kak dipa gak jatoh cuman appi doang, kalo kak dipa jatoh siapa yang gendong." dengan wajah sangat polos si adik Daffie memarahi kakaknya, kalo aku yang dimarahi mungkin aku malah ngunyel ngunyel muka nya saking gemezzznya begitulah batin Diffa setelah mendengar omongan adik terkecinyo. Si Daffie masih lanjut ngomelin kakaknya Daffa, lalu Diffa pergi menuju dapur untuk nyiapin makan malem."Dek mau bantu kakak ngak?" Teriak Diffa
"IYA KAK TUNGGU APPI, APPI MAU KECANA." Daffie berteriak sehingga omelan yang ia berikan ke kakaknya berhenti. Lalu mereka berdua pergi balapan. Balapan apa? Ya tentu saja balapan lari menuju dapur, dan siapa yang menang harus memberi seperempat uang jajan nya saat sekolah.Ternyata oh ternyata yang sampai duluan di dapur adalah Daffie.
"Thor kayanya Appi mulu yang menang dali tadi Appa kapan menangnya, kasihan dong ke Appa." Renggek Daffa ke authorYah mereka bertengkar sebentar, dan berhenti saat mendengar nada marah dari kaka nya. Mereka berdua melihat kaka nya yang sedang memasak 3 buah omlet dengan daun bawang yang harumnya sampe ke warung Bu Min. Warung Bu Min warung tempat Diffa menitipkan kue kue yang ia buat.
Diffa telah selesai memasaknya. Si kembar sudah stand by di kursi meja makan mereka. Daffa duduk di kursi paling pojok kanan. Sedang kan Daffie sebaliknya, duduk di kursi paling pojok kiri. Diffa heran dan gemas terhadap tingkah mereka. Hingga makan malam sudah selesai mereka berdua masih diem diem an. Lalu pergi ke kamar mereka. Si Daffie merengek ingin tidur dengan sang kakak. Karena ia ngak mau tidur bareng si Daffa. Diffa menuruti keinginan adik paling kecilnya. Diffa dan Daffie menuju kamar Diffa kemudian mereka tidur.
Bukan mereka melainkan Daffie yang tidur di kamar Diffa dan Daffa yang tidur di kamar mereka. Diffa kembali ke dapur untuk membuat adonan kue donat, seperti biasa ia hanya membuat adonan dulu dan digoreng besok pagi.
Setelah selesai membuat adonan kue donat, Diffa mengerjakan PRnya. Karena besok hari Senin. Sebelum mengerjakan tugas nya Diffa menyetrika baju yang akan mereka bertiga pakai besok saat sekolah. Lalu mengerjakan PR.
Jarum jam sudah menunjuk pukul sebelas lebih Lima puluh lima, namun Diffa belum tidur. Setelah jarum jam menunjukkan pukul dua belas lebih sepuluh menit ia langsung menjuku ke kasur tercintanya, yang di atasnya terdapat satu pangeran kecil yang sedang marahan dengan kakak nya. Diffa langsung tertidur, hingga bermimpi pergi bersama sama ayah ibu dan kedua adik nya, mereka sekeluarga pergi ke sebuah tempat , yaitu ....
TerimaKasih
Udah mau dukung dan beri voment nyaHarus komen ya, harus pokoknya ngak boleh ngak
author makasa...Makasih udah baca
To be continue
Byeeeeee
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Twins
General FictionBerharap semua yang sudah dihapus dapat dikembalikan seperti dulu lagi. Bahkan kebahagiaan yang dulu adalah hal yang wajar kini menjadi hal yang sangat langka. Semua meninggalkan ku kecuali dua jagoan kecil ayah bunda, yang sekarang tengah masuk mas...