*Maaf typo mulu
Keesokan harinya di dapur rumah Daffa dan Daffie tinggal, sudah terdengar suara gesekan pengorengan dan spatula yang saling beradu.
Daffa dan Daffie sudah siap di meja makan mereka. Dengan tiga piring nasi goreng yang di atasnya terdapat telur setengah matang yang amat menggoda.
Mereka sudah bersiap siap untuk jalan pagi, karena hari ini hari minggu. Setiap hari minggu mereka bertiga selalu keluar rumah entah itu jalan jalan main kesuatu tempat atau lain lain. Hari ini mereka akan pergi kesebuah tempat yaitu CFD atau sering disebut Car Free Day, letaknya tak jauh dari alun alun kota. Sebelum berangkat sang kakak Diffa menitipkan kue donat yang sudah ia buat tadi malam.
Saat ingin menuju ke halte bus,Daffa berlari kembali ke dalam rumah. Sepertinya ada yang tertinggal. Ternyata yang tertinggal adalah sekantung plastik makanan ringan atau jajanyang dibeli semalam. Mereka menunggu bus datang, sambil memakan jajan yang tadi diambil oleh Daffa.
Bus datang mereka bertiga naik ke dalam. Dan duduk di kursi paling depan. Daffie sebagai adik mengalah dan memilih untuk duduk dipangkuan kakaknya sedangkan si Daffa duduk di sebelah kakaknya yang tepat nya sebelah jendela.
Setelah mereka turun, Daffa dna Daffie terlihat sangat semangat setelah melihat air mancur yang naik turun tak tau berhentinya. Juga banyak rumput jepang yang menghiasi tanah. Mereka tamavh semangat saat melihat sebuah mobil berisikan kereta kecil yang memutar mutar di atas rel yang terdapat di atas mobil tersebut.
Mereka menyeretku ke arah mobil kereta tersebut. Dan aku sudah tau maksud mereka, pasti mereka ingin naik. Maklum namanya masih anak TK. Dan setelah sampai di depan mobil kereta Daffie bilang
"Kak kami mau naik, bolehkan kak? "
"Iya kak kami mau naik bolehkan...?"Karena aku tak bisa menolak apa saja permintaan mereka, karena mereka meminta sesuatu mereka pasti tidak lupa dengan godaan wajah imut mereka. Dan aku hanya bisa melihat tawa bahagia yang terukir di bibir mereka, sontak aku juga merasa bahagia melihat senyum yang tak ada hentinya.
Waktu untuk menaiki kereta sudah habis. Mereka berdua manyun mulu dari tadi. Namun tidak lagi saat Si Daffa melihat sebuah bunga yang amat besar di panjang di sebuah gerobak berwarna merah, yang tak lain adalah penjual kembang gula.
Mereka sangat suka akan rasa makanan yang manis. Mereka belum tau nama bunga yang di pajang di gerobak tadi. Namun si Daffa menunjuk nujuk gerobak itu terus dan si abang kembang gula sadar bahwa ada dua anak kecil dengan wanita di sebelahnya sedang menunjuk nunjuk gerobaknya, lalu si abang kembang gula tersenyum melihat keimutan kedua pangeran tersebut merengek ingin membeli kembang gula.
Dari pada malu Diffa sang kakak akhirnya membelikan kembang gula yang direngek Daffa dna Daffie dari tadi, walau yang dibeli bentuknya ngak begitu besar namun mereka berdua sangat menikmatinya.Hari sudah siang, matahari menjadi tambah terik. Mungkin ini yang menjadi sebab mereka bertiga hanya duduk dikursi taman. Si Daffa dan Daffie sibuk bercerita. Sedangkan di kakak Diffa sibuk dengan ponselnya dengan wallpaper foto keluarga nya dulu saat ia masih berumur 12 tahun, tepat dengan tanggal lahirnya si kembar Daffa dan Daffie.
Sianr matahari sudah agak reda, semangat mereka kembali bergejolak. Namun waktu sudah sore tepatnya sudah pukul tiga. Aku mengajak adik adik ku untuk pulang. Mereka hanya mengganguk, tanpa kata sekalipun. Mungkin mereka sudah lelah karena seharian berjalan terus. Kami pulang naik bus.
Diperjalanan kedua jagoan kecil ini sudah terlelap, dan mungkin sudah bermimpi. Setelah sampai di halte depan rumah, aku tak tega membangunkannya. Hingga ada seorang cowok yang gagah dengan badan yang fleksibel, mendekatiku. Lalu ia berkata
" Sepertinya mereka kelelahan, aku yang bukan siapa siapanya saja terasa enggan untuk membangunkan mereka, hehe... . Jika tidak keberatan boleh aku bantu menggendong mereka, kalau tidak juga ngak papa? "
Sontak Diffa melihat cowok itu, dan ia rasa kenal dengan cowo tadi tapi ia lupa namanya. Lalu ia membalas tawaran yang diberikan cowo tadi dengan anggukan. Aku menggendong Daffie, dna dia menggendong Daffa.
Kami turun dari bis, saat menuju ke rumah aku bertanya kepada pria yang ada di sebelahku.
"Hey namamu siapa, kamu tinggal di daerah sini ya?"
" Nama ku Dirga bisa juga dipanggil Irga, iya rumahku ngak jauh dari sini cuma kelewat 3 rumah aja, kalo boleh tau nama kamu siapa?"
"Ohhh, namaku Diffa. Dan ini adik adik ku, yang kamu gendong itu Daffa, terus yang ini Daffie."
"Lucu ya nama kalian, kompak sekali sebagai adik kakak."
"Hehehe makasih."Hingga tak terasa kami sudah sampai di depan pintu rumah. Aku membuka kunci pintu dengan mudah karena Daffie udah aku suruh gendongin Dirga. Kemudian Dirga masuk dan bertanya
"Mana kamar kedua jagoan ini?"
" Itu ada disana." Sambil menunjuk sebuah pintu dengan foto yang tertempel pada pintu tersebut.Dirga membawa kedua jangon kecil tersebut masuk ke dalam kamar tersebut, dan menidurkan mereka dengan sangat hati hati supaya mereka ngak bangun. Lalu ia keluar dari kamar tersebut lalu mencari Diffa yang, sedang sibuk mencari sebuah payung karena saat itu sedang gerimis.
Mumpung lagi ada Dirga dirumah, dan juga si kembar lagi tidur. Diffa titip rumah dan si kembar sebentar kepada Dirga. Karena ia ingin pergi mengambil kue donat yang tadi pagi ia titip kan ke warung dan ingin mengambil hasil yang diperoleh dari kue donat yang ia buat.
Ia berjalan menyusuri trotoar dan kurang dari sepuluh menit ia sampai didepan warung dengan cat warna hijau muda dan lampu yang terang, karena ini sudah hampir magrib.
"Bu, mau ngambil tempat kue donat yang tadi pagi." Dengan senyum ia mengatakan nya
"Ouu iya neng tunggu bentar, ibu itubgin duitnya dulu ya neng. Btw tadi bawa berapa ya neng?"
"Tadi bawa 36 bu." Jelas Diffa
" ini neng laris, tapi masih sisa 6 neng. Ini uangnya neng 45 ribu ."
" Ya bu. Bu itu sisanya dibagi dua aja bu, maaf ya bu ngak bisa ngasih lebih."
"Ngakpapa neng ibu seneng kamu nitip di sini, warung ibu jadi tambah laris."
"Baik bu, bu besok saya kayaknya ngak titip dulu bu."
"Ha ngapa neng?"
"Besok saya sekolah bu.. "
"Ooiya ya besok Senin ya."
"Iya bu, makasih ya bu semoga warung ibu selalu laris manis, diberi banyak keuntungan yang bu. Kalau begitu Diffa pamit dulu ya bu assalamu'alaikum. "
"Wa'alaikumsalam, ati ati neng."Setelah beranjak dari warung tadi dan juga akhirnya obrolan panjangnya di akhiri juga. Sebenarnya aku capek juga. Ingin rasanya ngak mandi dan langsung tidur. Wkwk
Sesampainya dirumah aku nemuin Dirga yang ngak tau apa sebabnya tertidur di kursi ruangtamu. Dan biasa aku ngak pernah tega ngebangunin orang yang lagi tidur karena aku juga ngak suka dibangunin, apalagi kalo lagi mimpi ketemu bias aduh kehaluanku muncul lagi. Tapi mau ginama lagi dia kan cowok dan gue cewek kalo dia cewek mah biarin, aja gak papa. Dan, akhirnya aku beraniin diri buat bangunin dia.
"Dir.. Dirga......."
Hallo temen temen apakah masih penasaran apa yang akan terjadi berikutnya?
Dan apakah Dirga akan bangun dari tidur nyenyaknya?See you next eps
°°°
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Twins
General FictionBerharap semua yang sudah dihapus dapat dikembalikan seperti dulu lagi. Bahkan kebahagiaan yang dulu adalah hal yang wajar kini menjadi hal yang sangat langka. Semua meninggalkan ku kecuali dua jagoan kecil ayah bunda, yang sekarang tengah masuk mas...