Eps5

49 3 1
                                    


Happy Reading*)

"Adzra" seseorang memanggil Diffa dengan pangilan lain.

"Dzra, berhenti bentar." Sontak Diffa langsung berhenti, dan membalikkan badannya.

"Ada apa?" tanya Diffa kepada cowok tersebut.

"Lu tadi jalan ama siapa?" tanya Gibran kelihatan cemburu.

Gibran merupakan salah satu dari beberapa cogan di SMA tempat sekolah Diffa. Dan ia juga salah satu dari banyak siswa laki laki yang menyukai Diffa. Diffa disekolah juga termasuk salah satu cecan dari 8 siswi  disekolahnya saat ini (lihat chapter 4) , dan Diffa juga menjadi siswi terpintar disekolaj ia pernah ikut OSN Fisika tingkat provinsi namun ia harus mengakhiri langkahnya karena ia sekarang sudah kelas 12 dan sedang fokus dengan UN yang kira kira 4 bulan atau 5 bulan lagi.

"Oh Irga dia temen aku pas dulu SD dan sekarang kami tetanggaan." jelas Diffa kepada Gibran

"Oyaudah kirain sapa nya lu.Gue pergi dulu" ucap Gibran lalu pergi meninggalkan Diffa.

Diffa melanjutkan jalannya yang tertunda. Ia langsung pergi kekelasnya yaitu 12 Fisika 2, dan meletakkan tas di bangku nya.

'Ngak biasanya Karin belum berangkat biasanya kan pagi sekali dia udah berangkat.' batin Diffa saat melihat bangku di sebelah nya masih kosong.

***

Kring........

Bel pulang akhirnya berbunyi. Diffa menunggu Dirga yang tengah membereskan buku buku yang berserakkan dimejanya. Setelah Dirga selesai mengemasi bukunya ia langsung menghampiri Diffa.

"Diffa ayo pulang."  ucap Dirga mengawali pembicaraan

"Eh... ayo tapi aku jemput si kembar dulu." jawab Diffa penuh dengan kekhawatiran.

"Yaudah aku ikut."

Dirga dan Diffa memasuki bus yang masih agak longgar, mereka memilih untuk duduk di dekat pintu karena mereka akan segera turun.

***

Mereka berdua masih asik bermain dengan mainan yang disediakan sekolah.

"Daffa...Daffie..." panggil Diffa

"Kakak" mereka berdua langsung  berlarian menuju pintu tempat Diffa berdiri.

"Gimana belajarnya?" tanya Diffa

"Asik kak." jawab mereka serempak

"Bu ini udah boleh pulangkan?" tanya Diffa kepada Bu Indri, Guru yang mengasuh kedua jagoannya.

"Iya Dek Diffa boleh." jawab Bu Indri ramah

"Kami pulang dulu Bu, terimakasih sudah menjaga adik adik saya, terimakasih Bu." pamit Diffa

"Iya, kailan hati hati dijalan ya semoga selamat sampai rumah."  ucap Bu Indri sambil melambaikan tangannya membalas lambaian Daffa and Daffie.

"Bu Indli Appi pulang dulu." pamit Daffie

"Appa juga Bu." pamit Daffa

"Kalian baik baik ya nurut sama kakak." ucap Bu Indri agak menaikkan nada suaranya.

***
Mereka berdua kini sedang asik berbisik bisik ngak tau apa yang mereka bisik kan. Wkwk

"Mas Ilga Mas Ilga mau main ngak." ucap Daffie

"Main kemana?" jawab Dirga merasa terpanggil

"Main di lumah kita, nanti main tikus tikusan, nanti mas Ilga jadi tikus Appie jadi kucing telus Appa jadi Anjing. Telus mas Ilga di makan sama Appie ama Appa. Mau gak." jelas Daffie panjang lebar, karena itulah mainan kesukaan mereka dan yang jadi korban adalah siapa lagi kalau bukan Diffa.

Happy Twins Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang