Murid-murid yang lain fokus memperhatikan Bu Jessica yang tengah menyampaikan materi pelajaran matetematika dasar. Ini pelajaran favoritku tapi mendadak minatku menghilang dan kini semua terlihat kelabu.
Apakah ini rasanya patah hati karena di putuskan?
Jaehyun bilang dia mencintaiku dengan segenap hatinya. Namun, mengapa dia pergi tanpa kata-kata perpisahan untukku?
Bahkan dia melupakan bahwa kemarin aku sedang berulang tahun yang ke tujuh belas. Harusnya semua menjadi hari yang paling bahagia bagiku kini berubah layaknya di terjang badai, aku membencinya. Dan dia berhasil membuatku menangis semalam tanpa jeda hanya karena sebuah kata 'putus' yang terlontar dari bibirnya.
"Jungwoo," teman sebangku ku menyenggolku dengan sikunya. Aku menoleh, dia memberiku sebuah kotak berukuran sedang di atas mejaku.
"Ini apa Doy?" tanyaku yang bingung dengan pemberiannya.
"Happy birthday. Sorry telat ngucapinnya. Tapi aku emang sengaja. Biar jadi yang terakhir," ucapnya di selingi dengan tawa kecil; manis sekali. Jemarinya bermain di sekitar kepalaku; mengusapnya dengan lembut.
"Terima kasih Doy. Kamu Orang pertama yang kasih aku kado, terima kasih banyak,"
"Sama sama Jungwoo. Aku harap kamu suka sama kadonya, tapi jangan lupa sama traktitannya loh,"
"Iya, nanti aku traktir. Makan bakpau di kantin ya?"
"Ya . . . jangan bakpau juga. Traktir es teh, mie ayam, dan juga batagor," Doyoung menyengir lebar. Kalau sudah bahas traktiran pasti dia banyak maunya, tapi anehnya aku tidak marah karena dia banyak maunya.
Ku taruh kotak pemberiannya di bawah meja. Kini diriku tengah mencoba fokus untuk memahami materi yang di sampaikan, namun bayang-bayangnya kembali menghantuiku.
"Kamu kenapa? Ga biasanya kamu ga fokus kaya gini," dia mengetahuinya, padahal susah payah aku menyembunyikannya.
"Aku ceritanya nanti aja deh. Oh ya, nanti sore jadi cari buku?"
"Jadi kok, aku sama Yerin mau nyari. Kamu mau ikut?"
"Next time aja deh. Aku mau jemput Jaemin dan kawan-kawannya nanti,"
"Oke,"
Doyoung kembali memfokuskan dirinya dengan beberapa soal yang ada di buku paket. Sementara aku sibuk mencatat yang ada di papan tulis, patah hati ternyata bisa membuat duniaku menjadi kelabu.
Tuk.
Sebuah pesawat kertas jatuh tepat diatas mejaku. Ku lirik ke arah Doyoung, dia sedang sibuk sehingga tidak menyadari ada pesawat yang terbuat dari kertas hinggap di atas mejaku.
Ku buka pesawat kertas tersebut. Berisi kata-kata penyemangat yang akan aku ingat hingga nanti.
____
Semangat belajarnya sayang, luv u.
Jung Jaehyun
____
Ku taruh kertasnya di bawah kolong meja. Kemudian sibuk mencari keberadaannya. Namun dia tidak terlihat, mungkin saja dia sudah pergi setelah menerbangkan pesawat kertas.
Semalam dia memutuskanku dan meninggalkanku, tapi kenapa tiba-tiba dia kembali hadir lewat pesawat kertas ini?
Apakah dia berniat menyakitiku kembali atau dia berniat membuatku tidak bisa berpaling darinya?
Entahlah, hanya waktu yang bisa menjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
Try Again | Jaewoo ✔
Teen Fiction[ T A M A T ] Ide cerita murni hasil imanjinasi Blue ⛔ Homophobia segera menjauh dari lapak ini ⛔ ⚠ Trigger Warning ⚠ Bikin emosi, bikin baper, bikin kesel. [ S I N O P S I S ] Jungwoo hanya tau jika dirinya mencintai kekasihnya, Jaehyun. Begitu jug...